Jumat, 30 Oktober 2009

Juniper Fasilitasi SSL VPN untuk XL

Juniper Fasilitasi SSL VPN untuk XL


Juniper Fasilitasi SSL VPN untuk XL

Posted: 29 Oct 2009 07:45 PM PDT

VIVAnews - Juniper Networks, Inc., salah satu pemain utama di industri jaringan mengumumkan bahwa Excelcomindo Pratama Tbk (XL) barusaja meluncurkan layanan XConnect. Layanan managed SSL tersebut berjalan pada perangkat SA4500 SSL VPN dari Juniper Networks.

Menggunakan platform remote access yang ditawarkan, operasional karyawan tetap dapat dilakukan dengan handal dan aman meskipun ia tidak hadir di kantor.

XConnect menyediakan URL unik untuk tiap pelanggan untuk login secara remote yang aman. Layanan berbasis solusi Juniper Networks itu memberikan akses aman ke sumber jaringan bagi pengguna dengan menggunakan teknologi Secure Socket Layer (SSL) melalui jaringan Multiprotocol Label Switching (MPLS) XL.

"Sebagai bisnis yang bergantung pada teknologi informasi, pelanggan kami membutuhkan karyawan mereka untuk dapat terhubung pada data dan aplikasi," kata Dian Siswarini, Direktur Jaringan XL, pada keterangan pers yang VIVAnews kutip, 30 Oktober 2009. "Untuk memenuhi kebutuhan itu, kami membutuhkan solusi untuk menyediakan akses remote premium yang aman," ucapnya.

Perangkat SA4500 SSL VPN diciptakan untuk organisasi menengah-besar sebagai solusi efisiensi-biaya untuk menyediakan akses extranet dan remote ke aplikasi dari web browser standar. Solusi juga menyediakan perlindungan komprehensif melawan pengguna dan aplikasi remote yang berpotensi merusak sistem jaringan perusahaan.

Berhubung tidak ada software client atau perangkat yang perlu dipasang, XL mendapatkan keuntungan dari kepemilikan total biaya rendah sehingga dapat mempertahankan marjin yang sehat untuk layanan barunya. 

"Solusi SSL VPN Juniper menyediakan keamanan akses remote tingkat tinggi yang dibutuhkan XL," kata Brad Gray, Vice President of Asia South, Juniper Networks. "Implementasi yang dilakukan XL menunjukkan solusi kami memungkinkan mereka mendapatkan kesinambungan organisasi dan bisnis," ucapnya.

This content has passed through fivefilters.org.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tega Bunuh Adik Kandung Karena Suara Komputer

Posted: 29 Oct 2009 05:03 PM PDT

Volume komputer yang disetel terlalu keras tak jarang menyebabkan orang di sekitar terganggu. Namun bukan lantas hal ini menjadi alasan untuk orang berbuat seenaknya terhadap si empunya komputer.

Dan kejadian yang terjadi di salah satu kota di Florida, Amerika ini sangat tidak pantas ditiru. Seorang kakak terlibat dalam kasus pembunuhan di mana sang adik sendiri adalah korbannya.

Dari informasi yang detikINET kutip dari sun-sentinel, Jumat (30/10/2009), latar belakang kasus pembunuhan keji yang menimpa Matthew Gorzynski (14 tahun) ini adalah akibat perseteruan terkait suara berisik yang berasal dari komputer rumah.

Pertikaian inipun diakhiri dengan tewasnya sang adik karena mendapat tusukan di dada oleh kakaknya, William Gorzynkski (15 tahun).

Rupanya, saudara sedarah ini sebelumnya pernah beradu mulut mengenai volume musik yang bersumber dari komputer juga. Namun kali ini sepertinya William sudah kehilangan kesabaran dan memutuskan untuk menyelesaikannya dengan pisau dapur.

Kini, atas aksi sadisnya itu, William harus menghadapi tuntutan pembunuhan. Kini ia sedang menjalani kehidupannya di Juvenile Assessment Center, sembari menunggu sesi pengadilan selanjutnya.

Hakim Robert H. Newman mengatakan, apa yang terjadi antara William dan Matthew adalah hal yang aneh. "Berkelahi seperti yang biasa kakak beradik lakukan, namun mereka melakukannya dengan cara yang tidak lumrah." demikian sang hakim.

 

This content has passed through fivefilters.org.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Ubuntu Karmic Koala Akhirnya Dirilis

Posted: 29 Oct 2009 08:05 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Sesuai janjinya untuk melakukan rilis baru setiap enam bulan, Canonical akhirnya merilis versi terbaru Ubuntu 9.10 atau disebut Karmic Koala. Software versi terbaru baik Server Edition maupun Desktop Edition sudah dapat diunduh secara cuma-cuma mulai 29 Oktober 2009 di semua mirror Ubuntu.

"Ubuntu 9.10 memberikan alasan yang lebih banyak bagi pengguna yang akan menggunakan Linux sebagai pilihan sistem operasinya. Kami menyediakan platform bagi pengguna yang menginginkan sistem operasi yang mudah digunakan, tampilan hebat, dan cocok untuk kebutuhan web," ujar Jane Silber, Chief Operating Officer Canonical, perusahaan yang mengembangkan Ubuntu.

Dibanding versi-versi sebelumnya, Karmic Koala termasuk software yang datang dengan banyak perubahan. Menurut Jane, versi terbaru Ubuntu memiliki fitur-fitur yang lebih user friendly, waktu booting lebih cepat, dukungan audio lebih baik, dan dukungan konektifitas lebih luas.

Perubahan utama yang juga dilakukan adalah hadirnya fitur Ubuntu Software Center yang memberikan informasi semua software yang digunakan. Ini merupakan tool manajemen software untuk membantu pengguna mengatur solusi-solusi open source yang dibutuhkannya dengan lebih mudah.

Selain itu, Ubuntu 9.10 sudah mendukung Ubuntu One sebagai fitur standar. Ubuntu One merupakan layanan back up, sinkronisasi, dan sharing data secara online. Pengguna Ubuntu 9.10 bisa mengakses dengan kapasitas data hingga 2 GB secara cuma-cuma dan dapat menambah kapasitas dengan membayar.

Sementara untuk Ubuntu 9.10 Server Edition telah mendukung penuh Ubuntu Enterprise Cloud. Ini merupakan teknologi komputasi awan (cloud computing) yang memungkinkan pelaku bisnis membuat layanan cloud sendiri.

This content has passed through fivefilters.org.



image

Hore... Layanan BlackBerry App World Tersedia di Indonesia

Posted: 29 Oct 2009 02:13 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna BlackBerry di Indonesia mulai saat ini sudah menikmati layanan BlackBerry App World dengan mengunduh aplikasinya dari www.blackberry.com/appworld. BlackBerry App World merupakan layanan bursa aplikasi yang baru disediakan Research In Motion (RIM), produsen BlackBerry asal Kanada.

Layanan ini menyediakan bermacam aplikasi yang khusus dibuat untuk perangkat BlackBerry. Misalnya game, jejaring sosial, hiburan, dan jenis aplikasi lain baik berbayar maupun yang disediakan cuma-cuma. Aplikasi-aplikasi tersebut merupakan buatan pihak ketiga yang memanfaatkan API (application programming interface) BlackBerry.

"BlackBerry App World hanya tersedia di negara-negara tertentu saja dan mungkin tidak tersedia di semua jaringan telekomunikasi," demikian pernyataan RIM di halaman download BlackBerry App World. Indonesia adalah salah satu di antara 33 negara di dunia yang sudah dapat menikmati layanan ini.

Di antara 33 negara tersebut, baru 13 negara yang menyediakan aplikasi berbayar, sisanya hanya aplikasi gratis saja. Layanan di Indonesia sementara hanya tersedia aplikasi cuma-cuma. Indonesia merupakan negara kedua di Asia Tenggara yang sudah bisa mengakses layanan BlackBerry App World selain Singapura. Layanan ini hadir di Indonesia seiring diaktifkannya situs BlackBerry Indonesia www.blackberry.co.id.

This content has passed through fivefilters.org.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Indonesia Ketinggalan Siaran TV Digital

Posted: 29 Oct 2009 12:41 AM PDT

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah kejutan muncul. Sebuah kamera bergeser sendiri, mengagetkan serombongan wartawan dari Asia dan Afrika yang sedang berkunjung di studio siaran program jurnal Jurnal Deucthe Welle, termasuk iTempo.

Sambil tersenyum, pemandu para wartawan itu bertutur, "Semua peralatan di sini sudah digital, otomatis, dan efisien." Untuk menyiarkan berita, cukup dengan tenaga sepasang penyiar dan satu atau dua operator.

Sesederhana itulah televisi digital. Bila iTempo merasa terkejut, itu wajar saja mengingat televisi digital masih menjadi isu baru di negeri ini. Melihat cara kerjanya saja belum pernah.

Di Jerman, migrasi dari sistem analog ini sudah digelar sejak 2003 dan hampir semua negara Uni Eropa sudah mengadopsi sistem digital video broadcasting itu. Ratusan negara di Asia, Afrika, Oseania, dan Amerika juga sudah mengadopsi teknologi yang menghasilkan siaran jernih tersebut.

Pemerintah Indonesia sebetulnya sudah mencanangkan program migrasi itu. Uji coba dengan 3.000 set top box (alat pentransfer sistem analog ke digital) sudah dilakukan mulai Mei 2008, diawali oleh Televisi Republik Indonesia, yang bergandengan dengan PT Telekomunikasi Indonesia.

Sedangkan penyiaran swasta, yang terdiri atas enam televisi swasta, bergabung dalam Konsorsium Televisi Digital Indonesia. Mereka mulai menguji coba siaran digitalnya mulai Januari tahun ini. Keenam stasiun televisi itu adalah ANTV, Metro TV, SCTV, Trans TV, Trans-7, dan TVOne.

Pemerintah berencana mensosialisasi migrasi ke teknologi digital ini di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga 2010. Selanjutnya, pada 2012 dilakukan uji coba di seluruh kota besar.

Harapannya, pada 2013 hingga 2017 semua kota di Indonesia sudah mulai menggunakan teknologi digital. Lalu pada 2018 kita akan mengucapkan selamat tinggal pada sistem analog.

Masalahnya adalah soal regulasi. "Peraturannya baru saja ditandatangani pekan lalu," ujar Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Informasi Bambang Subiyanto kepada iTempo.

Tapi peraturan bernama Peraturan Menteri Kominfo No. 39/PER/M.KOMINFO/10/2009 tentang Kerangka Dasar Penyelenggaraan Penyiaran Televisi Digital Terestrial Penerimaan Tetap Tidak Berbayar (Free to Air), yang ditandatangani Menteri Komunikasi dan Informatika Muhammad Nuh pada tanggal 16 Oktober 2009, itu belum komplet.

Peraturan ini belum mengatur soal model bisnis dan penyelenggara multi-plexser (pengubah siaran). Penyelenggara siaran digital, yakni stasiun-stasiun televisi, itu pun kebingungan. Mereka merasa belum mendapat kejelasan mengenai masa depannya sebagai pemegang siaran.

"Kami ini ingin tahu regulasi yang jelas seperti apa, model bisnisnya, kapan cut off-nya. Masih banyak yang harus diterangkan," ujar Direktur Konsorsium TV Digital Indonesia Supeno Lembang.

Pihaknya, kata Supeno, ingin pemerintah bertindak lebih adil dan jelas. Soalnya, mereka telah mengeluarkan dana operasional yang besar.

Konsorsium ini memakai pemancar 5 kilowatt untuk uji coba siaran digital dan menyebarkan 1.500 set top box serta mengudara di kanal 46 UHF. Jangkauannya hingga Bekasi mendekati Karawang dengan kualitas berbeda. "Investasinya kan tidak kecil, untuk satu wilayah siaran dibutuhkan jutaan dolar," ujarnya tanpa mau menyebut angka tepatnya. Untuk operasionalisasinya saja, kata dia, setidaknya dibutuhkan Rp 100 juta per stasiun televisi.

TVRI sependapat. "Kalau simulkas (siaran analog dan digital bersamaan) semakin lama semakin boros," kata Direktur Teknik LPP Televisi Republik Indonesia Satya Sudhana. Di sisi lain, kata dia, penggantian alat dan transmitter ke digital serta pengoperasiannya butuh dana besar. Pemancarnya saja membutuhkan Rp 18 miliar.

TVRI dan Telkom memancarkan siaran digitalnya dengan kekuatan 1,2 kilowatt. Perusahaan pelat merah ini sebetulnya bisa menjangkau 10 kW, tapi belum siap digunakan. Dengan kekuatan di bawah swasta, TVRI baru menjangkau Jakarta.

Akhir tahun ini rencananya bisa menjangkau Bandung. "Untuk wilayah Jakarta cukup bagus kecuali di sebagian Jakarta Timur tidak dapat menangkap siaran digital kami," ujar Satya, yang berharap TVRI bisa mendapat jatah satu slot untuk siaran digital selaku lembaga penyiaran publik.

Meski dirundung ketidakjelasan, operator-operator ini sama-sama sepakat bahwa siaran digital akan menguntungkan. Selain kualitas gambar dan suara yang jauh lebih bagus, mereka bisa menghemat frekuensi. Pasalnya, pada satu kanal bisa diisi enam program berbeda.

Pada akhirnya, mereka akan bersaing bukan pada kekuatan pemancar atau tingginya menara, melainkan pada content dan program yang ditawarkan kepada publik. Sampai di sini, publik atau penonton televisi seperti kitalah juga yang akan memetik manfaat.

DIAN YULIASTUTI | DEDDY SINAGA

This content has passed through fivefilters.org.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION