Jumat, 02 Oktober 2009

Jaringan Tetap Prima, XL Fokus CSR

Jaringan Tetap Prima, XL Fokus CSR


Jaringan Tetap Prima, XL Fokus CSR

Posted: 01 Oct 2009 08:05 PM PDT

VIVAnews - Beberapa hari pasca terjadinya gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter yang melanda pesisir Sumatera Barat, PT Excelcomindo Pratama (XL) tetap fokus pada penyelenggaraan program tanggung jawab sosial korporat (corporate social responsibility). Di waktu yang sama, operator lain tengah membenahi jaringannya.

Pasalnya, setelah gempa tersebut 'menggoyang' sebagian besar wilayah pesisir Sumatera Barat tersebut, XL mengklaim jaringannya tetap prima dan mampu menyelenggarakan layanan telekomunikasi dengan normal sebagaimana mestinya.

Seperti yang disiarkan VIVAnews sebelumnya, setelah setengah jam setelah gempa, jaringan XL dan Flexi terbukti masih menyala. Informasi dari Badan Klimatologi, Meteorologi dan Geofisika, gempa 7,6 SR itu terjadi pada pukul 17.16.09 WIB, Rabu, 30 September 2009. Gempa terjadi di lokasi 0.84 Lintang Selatan dan 99.65 Bujur Timur. Pusat gempa berada di arah 57 kilometer barat daya Pariaman, Sumatera Barat.

"Saat ini, masyarakat telah memanfaatkan Telepon Umum Gratis (TUG) yang ditempatkan XL di Posko Bantuan XL di Padang," kata Febriati Nadira, Manager Corporate Communication XL pada keterangan tertulisnya yang diterima VIVAnews, 2 Oktober 2009.

"Tak hanya telepon gratis, kami juga menyediakan bantuan logistik, membagikan 15.000 kartu perdana, serta membuka layanan SMS Donasi Rp 2.000 dan Rp 5.000 bagi pelanggan XL senusantara," ucap Ira.

Selain itu, pasca terjadinya gempa hingga saat ini, XL mengklaim jaringannya tetap prima dan menjadi satu-satunya operator telekomunikasi seluler yang tetap terus melayani masyarakat di Padang.

Sekedar diketahui, jumlah BTS XL di Padang, Bukittinggi, termasuk Pariaman adalah sekitar 126 BTS (2G/3G). Sedangkan, di Sumatera Barat secara menyeluruh berjumlah 258 BTS (2G/3G) dari sekitar 3.600 (2G/3G) BTS di Pulau Sumatera.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Jaringan Indosat Pulih 90 Persen

Posted: 01 Oct 2009 07:50 PM PDT

VIVAnews - Menurut laporan terakhir yang diterima pukul 17:00 WIB kemarin, PT Indosat Tbk (Indosat) mengklaim seluruh layanan telekomunikasinya meliputi telepon selular, telepon tetap, SMS, maupun layanan data, secara umum telah pulih sekitar 80-90 persen di wilayah Sumatera Barat.

Pelanggan GSM Indosat kini kabarnya telah bisa melakukan panggilan lokal, SMS, dan data GPRS. Sementara pelanggan StarOne sudah dapat melakukan panggilan lokal dan jarak jauh serta SMS.

"Dari laporan terakhir pukul 17:00 WIB tadi, dapat dipastikan bahwa jaringan Indosat telah pulih sekitar 80-90 persen di seluruh wilayah Sumatera Barat, dan terus berangsur normal," kata Adita Irawati, Group Head Corporate Communications Indosat, saat ditemui di Gedung Depkominfo, Jakarta, 1 Oktober 2009.

"Beberapa hari ke depan, diharapkan seluruh jaringan Indosat dapat berjalan normal seperti biasa. Tim teknis kami di lapangan akan terus melakukan pemantauan, terutama di kawasan Kota Padang dan Pariaman," ucapnya.

Untuk menolong para korban gempa, Indosat juga telah menurunkan dua mobil klinik langsung ke wilayah terjadinya gempa. Di samping itu, papar Adita, Indosat juga mendirikan Posko kesehatan yang bertempat di Korong Gadang, dekat Polsek Kuranji, Padang, dan di Jalan Pasir Kota, Pariaman, untuk memberikan bantuan kesehatan dan pengobatan bagi para korban.

Sedangkan anak perusahaan Indosat IM2, menurut keterangan pers Indosat yang diterima VIVAnews, juga tengah menyiapkan media center dan bantuan backbone untuk fasilitas komunikasi tanggap darurat gempa Sumatra Barat, yakni berupa 1 unit mobil Vsat, 1 set terminal Vsat Ku-band, AP, dan perangkat pendukung lainnya untuk membantu koordinasi di lapangan.

"Kami juga mendirikan Posko Indosat Peduli yang meliputi layanan telepon gratis bagi para korban untuk dapat melakukan panggilan ke sanak saudara. Posko Indosat Peduli ini berlokasi di Jalan Khatib Sulaiman No 68, Padang (Kantor Indosat cabang Padang)," ucap Adita.

Sementara ini, Indosat menggunakan 20 unit genset sebagai sumber daya listrik infrastrukturnya di wilayah sekitar gempa, yang berasal dari Pekan Baru, Medan, Palembang, Jambi dan Bengkulu. "Untuk bahan bakarnya, kami distribusikan dari beberapa kota tersebut. Sejauh ini, belum ada kendala yang signifikan, termasuk distribusinya," jelas Adita.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Panggilan LTE Pertama Berhasil Dilakukan

Posted: 01 Oct 2009 11:05 AM PDT

VIVAnews - Nokia Siemens Networks (NSN) berhasil melakukan panggilan pertama di dunia menggunakan teknologi Long Term Evolution (LTE). Panggilan dilakukan menggunakan BTS komersial dan software standar. Demonstrasi membuktikan kesiapan perangkat NSN untuk diimplementasikan secara komersial di seluruh dunia.

 

Seperti diketahui, produk dan terminal jaringan LTE yang sesuai standar adalah prasyarat bagi penggelaran jaringan komersial sehingga dapat meraih manfaat dari beraneka ragam terminal yang dibuat oleh vendor-vendor berbeda.

Panggilan Nokia LTE Siemens Networks tersebut dilakukan melalui BTS dengan software yang sepenuhnya sesuai standar LTE 3GPP Rel.8 (yang mulai berlaku Maret 2009), sehingga percobaan LTE ini mendekati perilaku implementasi komersial di masa depan.

 

"Panggilan ini merupakan peristiwa penting dalam membangun dan memperkuat seluruh ekosistem LTE kami dan menunjukkan komitmen kami terhadap teknologi tersebut," kata Marc Rouanne, Head of Nokia Siemens Networks Radio Access Business Unit, pada keterangan pers yang VIVAnews kutip, 2 Oktober 2009.

"Kami melihat pelanggan mengadopsi LTE dalam rentang waktu yang berbeda-beda dan kami siap untuk memenuhi kebutuhan pengguna-pengguna LTE awal maupun operator-operator yang memiliki jalur migrasi luas dari 3G/HSPA+ ke LTE," ucap Rouanne.

 

Panggilan data LTE tersebut dilakukan di Pusat Riset & Pengembangan Nokia Siemens Networks di Ulm, Jerman, dengan inovasi yang meraih penghargaan dan sudah teruji – Flexi Multiradio Base Station. 

 

Implementasi pertama layanan LTE diperkirakan akan terjadi pada akhir 2009 dengan penggelaran jaringan komersial besar-besaran pada awal 2010. Nokia Siemens Networks berkomitmen untuk mendorong implementasi komersial mulai tahun 2010 dengan solusi lengkap yang menyediakan jalur menuju LTE yang efisien biaya, mudah, dan teruji untuk penggunaan di masa depan hanya dengan upgrade software.

Kini, Nokia Siemens Networks telah mengirim hardware Flexi Base Station yang kompatibel dengan LTE ke lebih dari 80 operator.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

2009, Broadband APAC 182 Juta Pengguna

Posted: 01 Oct 2009 10:55 AM PDT

VIVAnews - Pelanggan layanan fixed broadband di kawasan Asia Pasifik diperkirakan akan tumbuh 17,3 persen mencapai 182 juta pemakai pada akhir 2009 mendatang. Adapun perkiraan pendapatan yang diraih penyedia layanan mencapai 44,9 miliar dolar AS. Naik 13,3 persen lebih dibanding tahun sebelumnya.

Tahun depan, saat sebagian besar proyek pemerintah mulai beroperasi dalam skala penuh, para pemakai broadband di Asia-Pasifik diperkirakan akan menembus angka 200 juta. Kisarannya diprediksi akan mencapai 212.6 juta pada akhir tahun 2010. Prediksi tersebut dipaparkan pada analisa yang dibuat oleh Frost & Sullivan bertajuk Asia-Pacific Fixed Broadband Market.

Selain itu, jumlah pelanggan broadband di Asia Pacific dan Jepang akan tumbuh 14,1 persen setiap tahun pada periode 2009 sampai 2014. Di akhir tahun tersebut, angkanya akan mencapai 342,9 juta pelanggan. Di tahun yang sama, pemakaian broadband rumah tangga di kawasan Asia Pacific akan tumbuh 37,2 persen dari hanya sekitar 18 persen tahun lalu.

"Sebagian besar pertumbuhan bandwidth serta roll-outs jaringan dalam tahun berikutnya akan didorong oleh pemasangan fibre-to-the-node yang didukung oleh belanja negara untuk proyek broadband kecepatan tinggi nasional," kata Eugene van de Weerd, Country Director Frost & Sullivan Indonesia, pada keterangan pers yang VIVAnews kutip, 2 Oktober 2009. "Selain itu, xDSL bagaimanapun akan tetap menjadi platform dominan di negara-negara yang sedang berkembang," ucapnya.

Eugene menyebutkan, selera konsumen untuk koneksi broadband akan terlihat dari permintaan yang tinggi untuk Value-Added Services seperti IPTV serta video-on-demand. "Layanan seperti Web 2.0, jaringan sosial, fasilitas file sharing, permainan online, serta semakin murahnya harga PC dan ketersediaan netbook murah juga akan menambah daya dorong konsumsi broadband," ucapnya.

Pada tahun 2008, enam negara Asia-Pasifik dengan laju penetrasi penggunaan broadband residensial tertinggi adalah Korea Selatan - sebagai salah satu yang tertinggi di dunia - dengan 92.8 persen, Hong Kong - 85 persen, Singapura - 78.5 persen, Taiwan - 66 persen, Australia - 63.7 persen, dan Jepang - 62.7 persen. Delapan negara Asia Pacific lainnya mempunyai laju penetrasi pemakaian broadband residensial kurang dari 60 persen.

Berdasarkan jumlah pelanggan, pada tahun 2008 China memiliki pengguna broadband sebanyak 83.4 juta (53.8 persen daerah total dasar pelanggan), diikuti oleh Jepang dengan 30 juta dan Korea Selatan dengan 15.5 juta.

Kedepannya, Eugene melihat bahwa mobile broadband tidak mengancam layanan fixed-broadband, dan justru dapat tumbuh bersamaan, "Di era konvergensi dan layanan multi-play, baik nirkabel maupun wireline broadband harus dilihat sebagai teknologi yang saling melengkapi untuk menawarkan layanan terpadu kepada pelanggan," ucap Eugene

"Walaupun mobile broadband memiliki throughput yang lebih rendah dibandingkan fixed access, tetapi layanan ini memberikan kenyamanan bagi para pengguna residensial dengan konektivitas on-the-go," ucap Eugene.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Sony Seriusi Bisnis PlayStation di Indonesia

Posted: 01 Oct 2009 07:09 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Akhirnya, Sony melirik juga pasar Indonesia untuk bisnis PlayStation. Meski konsol game itu sudah jamak di Indonesia, sejak PlayStation generasi pertama, PS2, hingga PS3 dan PSP, baru kali ini resmi dipasarkan Sony di Indonesia.

PT Sony Indonesia ditunjuk Sony Corporation untuk memasarkan PlayStation 3, PSP, dan PSP Go mulai 1 Oktober 2009. PSP Go merupakan produk terbaru Sony yang juga baru diluncurkan di Eropa dan Amerika, sementara di Jepang sendiri baru November mendatang.

"Peluncuran PS3, PSP, dan PSP Go di pasar Indonesia merupakan tonggak bersejarah untuk Sony dalam hal misi globalnya dan kami percaya akan memperkaya pengalaman menyeluruh dari produk elektronik dan hiburan bagi konsumen di Indonesia," kata Koji Wakaizumi, Presiden Direktur PT Sony Indonesia, saat peluncuran di Jakarta, Kamis (1/10).

PS3 varian terbaru (CECH-2006A), yang desainnya lebih ramping daripada PS3 generasi awal, dijual seharga Rp 4,499 juta, PSP Go seharga Rp 3,599, dan PSP seharga Rp 2,599 juta. Khusus selama masa promosi sampai 4 Oktober di Mal Kelapa Gading 3, pembelian produk PlayStation akan disertai bonus seperti voucher Rp 1 juta untuk pembelian software game atau aksesoris serta merchandise.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION