Rabu, 23 Desember 2009

Nasib Twitter Membaik, Mulai Menghasilkan

Nasib Twitter Membaik, Mulai Menghasilkan


Nasib Twitter Membaik, Mulai Menghasilkan

Posted: 22 Dec 2009 06:13 PM PST

VIVAnews - Setelah terus menerus menerima komentar negatif seputar model bisnisnya yang sulit menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, Twitter akhirnya bisa sedikit meredam kritik tersebut.

Seperti VIVAnews kutip dari PC World, 23 Desember 2009, Business Week mencatat bahwa Twitter akan meraih keuntungan di tahun 2009 ini, berkat perjanjian konten yang mereka sepakati di tahun tersebut.

Seperti diketahui, Twitter baru-baru ini menyepakati kerjasama dengan Google dan Microsoft agar konten-konten Twitter dapat dicari oleh mesin Google dan Bing. Adapun nilai yang didapat oleh perusahaan dari Microsoft mencapai sekitar 15 juta dolar AS, sementara dari Microsoft sebesar 10 juta dolar.

Jika dikurangi dengan pengeluaran – yang diperkirakan oleh Business Week mencapai 20 sampai 25 juta dolar AS – itu berarti di tahun 2009 ini Twitter berhasil meraih sedikit keuntungan.

Agar Twitter dapat menguntungkan, mereka perlu melakukan reduksi biaya. Layanan pengiriman pesan teks, yang mengirimkan tweets ke ponsel, merupakan salah satu pengeluaran terbesar mereka. Dengan popularitasnya yang terus menanjak, akhirnya Twitter berhasil menyesuaikan dan mendapatkan perjanjian yang lebih baik dengan operator seputar pengiriman pesan ke ponsel.

Akan tetapi, masih perlu disimak lebih lanjut sampai di mana Twitter mampu tetap menguntungkan. Pekerjaan pertama, yakni mendapatkan perjanjian seputar konten, merupakan cara paling mudah bagi perusahaan untuk mencetak keuntungan.

Cara berikutnya mungkin adalah mengenakan biaya untuk akun komersial. Pasalnya, tweeting merupakan salah satu metode yang bisa dilakukan oleh para perusahaan dalam menjalin hubungan dengan pelanggannya. Cara lainnya adalah dengan iklan.

Perubahan-perubahan seperti itu mungkin berefek terhadap Twitter yang akan terasa lebih komersil bagi penggunanya. Akan tetapi ini perlu dilakukan, melihat model bisnis yang digunakan saat ini tidaklah mampu menopang perusahaan secara jangka panjang.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

ICT Fund Perlu Dikelola Lembaga Profesional

Posted: 22 Dec 2009 05:37 PM PST

VIVAnews - Menurut Kadin, Teknopreneur Award, ajang penghargaan bagi para pelaku bisnis teknologi di Indonesia merupakan tonggak penting untuk merangsang masyarakat, khususnya pelaku bisnis TI agar dapat lebih berkarya. Akan tetapi, masih banyak faktor lain yang perlu diperhatikan.

"Teknopreneur award itu sudah menjadi milestone yang bagus," kata Anindya Bakrie, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia bidang Telekomunikasi dan Informasi pada VIVAnews di Jakarta, 23 Desember 2009. "Yang lebih penting adalah pendanaan bagi para pelaku bisnis TI. Pendanaannya harus jelas. Karena tanpa ICT fund, susah sekali UMKM kita bisa maju. Orang-orang di sini masih butuh pembiayaan," ucapnya.

Seperti yang sering saya bicarakan sebelumnya, kata Anindya, dari pendapatan pemerintah di bidang telematika yang jumlahnya sekitar 7 trilun rupiah per tahun, di mana 2,5 triliun di antaranya dikembalikan pada industri melalui Kominfo, mungkin sebagian dari sisanya yang 5 triliun rupiah bisa dipakai untuk ICT fund. "Dengan 10 persen saja dari 5 triliun rupiah tersebut, akan menciptakan dampak yang besar sekali ke depannya," kata Anindya.

Akan tetapi, Anindya menyebutkan, dana yang ada harus dimanage oleh lembaga profesional yang biasa melakukan dua hal, yakni manajemen keuangan dan menjalankan perusahaan di bidang TI. "Jadi, mereka tak hanya menaruh uang tetapi juga bisa memberikan pelatihan ke UMKM agar bisa maju," ucapnya.

Menurut Anindya, idealnya lembaga tersebut adalah lembaga pemerintah yang sudah biasa di bidang fund management, seperti Bahana atau Danareksa. "Tetapi, steering commitee-nya adalah orang-orang yang tahu tentang industri, baik akademis maupun pemain," kata Anindya. "Tujuannya untuk memastikan uang tersebut dikelola dengan benar dan ditaruh di tempat yang benar," ucapnya.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Jangan Atur Semua Informasi Internet, Cyber Crime Saja

Posted: 22 Dec 2009 05:15 PM PST

Setelah memakan beberapa korban, akhirnya pemerintah berniat merevisi Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Niat pemerintah ini menuai dukungan.

Kepala Yayasan Sains Estetika dan Teknologi (SET), Agus Sudibyo mendukung penuh revisi UU ITE. Utamanya, penghilangan pasal-pasal karet tentang pencemaran nama baik.

"Pasal-pasal pencemaran nama baik harus hilang," ujar Agus lewat pesan singkat kepada detikcom, Rabu (23/12/2009).

Menurut Agus, UU ITE harusnya hanya mengatur soal transaksi elektronik untuk mengantisipasi adanya cyber crime. Bukan malah meluas mengatur semua informasi yang ada di internet.

Ia menjelaskan, perluasan pengaturan informasi di internet oleh UU ITE tidak lazim, dan hanya terjadi di Indonesia. "Ya, jadinya kriminalisasi hak untuk berpendapat seperti kasus Prita," ujar Agus.

Sebelumnya, Menteri Hukum (Menkum) dan HAM Patrialis Akbar menyatakan pemerintah berniat merevisi UU ITE. Menkum HAM menilai UU itu telah mengebiri ekspresi orang untuk menyampaikan pendapat.

"Saya kira itu mesti diubah karena itu sangat sensitif," ujar Patrialis kemarin.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Mobile-8 Obral Modem Broadband

Posted: 22 Dec 2009 04:30 PM PST

Modem broadband 3,5G CDMA Mobi milik Mobile-8 Telecom akan diobral dengan harga miring di Jakarta dan Bandung selama satu hari.

Penawaran cuci gudang akhir tahun ini digelar serentak di lima lokasi. Tiga di Jakarta, yaitu di Jalan Kebon Sirih, Roxy, Depok, serta dua di Mobile-8 Center Bandung yang bertempat di BEC dan Jalan Suci.

"Semua modem Mobi kami jual mulai dari Rp 299.000 per paket. Persediaan paket dalam program 'Mobi Special Deal' ini terbatas untuk satu hari ini saja," kata Yolanda Nainggolan, Head of Communications Mobile-8, kepada detikINET, Rabu (23/12/2009).

Mobi merupakan andalan Mobile-8 dalam menggelar akses internet berbasis teknologi CDMA EVDO. Kecepatan layanan ini diklaim setara dengan akses 3G milik operator seluler GSM. Namun sayangnya baru bisa dinikmati di Jakarta dan Bandung saja.
 
Yolanda tak menyebut jumlah pelanggan Mobi saat ini. Namun ia mengklaim, layanan yang diluncurkan sejak awal 2009 itu mencatatkan pertumbuhan positif dengan rata-rata pertumbuhan pelanggan tiap bulannya lebih dari 50%.

 

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Penjual Game iPhone Untung Rp 10 Miliar Sebulan

Posted: 22 Dec 2009 03:44 PM PST

Siapa sangka bisnis aplikasi ponsel ternyata menjanjikan untung besar. Tapulous, misalnya. Pengembang aplikasi iPhone ini setiap bulannya bisa meraup pendapatan sekitar US$ 1 juta atau hampir Rp 10 miliar cuma dari hasil penjualan game.

Game yang dibuat Tapulous memang jadi hit di kalangan pemakai iPhone dan iPod Touch, sehingga cukup wajar mereka meraih penghasilan sebesar itu. Misalnya saja game bertajuk Tap Tap Revenge.

Seperti detikINET kutip dari Telegraph, Rabu (23/12/2009), Tap Tap Revenge adalah game dengan jumlah penjualan terbesar bagi Tapulous. Pemakai iPod Touch dan iPhone tercatat telah mengunduhnya sebanyak 20 juta kali dari App Store.

Menanggapi sukses ini, Bart Drecem selaku Chief Executive Tapulous berencana bakal terus berekspansi di perdagangan aplikasi mobile.

Kesuksesan Tapulous membuktikan kian tumbuhnya popularitas aplikasi ponsel, sekaligus memperkuat posisi iPhone dan iPod Touch sebagai platform game. Sejak App Store dirilis pada Juli 2008, pemilik iPhone dan iPod Touch mengunduh lebih dari dua miliar aplikasi.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION