Minggu, 13 Desember 2009

Kontes Inovasi Nirkabel Indosat Jadi "The Best" CSR

Kontes Inovasi Nirkabel Indosat Jadi "The Best" CSR


Kontes Inovasi Nirkabel Indosat Jadi "The Best" CSR

Posted: 12 Dec 2009 08:23 PM PST

Jakarta (ANTARA) - Kontes inovasi nirkabel Indosat `Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC)` menjadi the Best CSR Program Broadband pada ajang Broadband Award Indonesia 2009 yang diselenggarakan oleh Majalah Broadband.

Penghargaan diberikan oleh Pemimpin Redaksi Majalah Broadband, Odie Krisno, kepada Group Head Corporate Communications Indosat, Adita Irawati.

Sementara itu PT Indosat Mega Media (IM2), anak perusahaan Indosat, mendapat penghargaan The Best Broadband Service Provider 2009, yang diterima oleh Direktur Utama IM2, Indar Atmanto.

"Program IWIC yang merupakan inisiatif Indosat untuk menjadi pelopor inovasi dengan membangun nilai dan semangat berinovasi bagi generasi muda dan masyarakat pada umumnya. Program IWIC juga menjadi implementasi program tanggung jawab perusahaan dalam bidang pendidikan melalui payung Indonesia Belajar," kata Group Head Corporate Communications Indosat, Adita Irawati, di Jakarta, Minggu.

Penghargaan the Best CSR Program Broadband diberikan oleh Majalah Broadband sebagai bentuk apresiasi terhadap program kompetisi IWIC yang telah berlangsung 4 tahun berturut-turut.

Program IWIC dinilai dapat mengembangkan dan memiliki kepedulian terhadap kemajuan teknologi di Indonesia khususnya teknologi telekomunikasi seluler dan wireless internet serta aplikasinya yang juga mendukung pengembangan komunikasi data broadband.

Penilaian dilakukan melalui survei selama 3 bulan oleh Majalah Broadbrand, dimana hasil survei menyimpulkan IWIC dinilai sangat positif dan konstruktif oleh responden dalam turut memajukan industri telekomunikasi di Indonesia khususnya dari sisi layanan internet dan aplikasinya.

"Khusus untuk IWIC 2009, telah dihasilkan berbagai karya inovasi terbaik dari kategori yang dikompetisikan, antara lain CLIG (Cell ID Getter), karya Sandy Marly Colondam dari Jakarta berhasil menjadi karya terbaik untuk sub-kategori Business & Commerce. Kemudian Buku karya Fajar Endra Nusa untuk sub-kategori Social Networking, Role Playing Game karya Indah Palupi Damayanti untuk sub-kategori Learning & Education, UltraPort karya Andry untuk sub-kategori Android Based Application," katanya.

Khusus untuk sub-kategori terbaru yaitu Android Based Application, dua karya pemenangnya telah dikirim ke ajang Pengembangan Program Aplikasi Android oleh Conexus Mobile Alliance di Hong Kong November 2009 lalu, untuk eksibisi tingkat Asia Pasifik.

Sementara itu, The Best Broadband Service Provider 2009 untuk IM2 diberikan berdasarkan penilaian bahwa IM2 secara konsisten dan terus menerus mengembangkan dan menyediakan akses internet wireless broadband dan terus menciptakan terobosan produk sesuai kebutuhan pelanggan.

Responden untuk broadband service provider 2009 terdiri dari mahasiswa dan karyawan perusahaan di wilayah Jabotabek dan 3 kota besar di Indonesia yaitu di Medan, Surabaya, dan Makasar menilai IM2 sebagai operator yang dapat diandalkan konsumen untuk saat ini untuk kebutuhan akses internet wireless mereka.

fivefilters.org featured article: Normalising the crime of the century by John Pilger



image

Telkom-Dinas Pendidikan Kontrol Siswa Nge-net

Posted: 12 Dec 2009 12:55 AM PST

Surabaya Post - Bertempat di Balairung Telkom Divre V Jatim, Jl Ketintang 156, Sabtu (12/12) siang tadi, ratusan guru dan siswa mengikuti sosialisasi Implementasi program Internet Sehat dan Aman (INSAN) yang digagas Menteri Komunikasi dan Informatika RI pertengahan bulan lalu.

Menurut Eddy Kurnia, Vice President Public and Marketing Communication Telkom, keberadaan internet memang banyak memberikan menguntungkan dan kemudahan. Namun tidak dipungkiri pula bahwa kemajuan teknologi ini juga sarat pengaruh negatif. Terlebih, saat ini siswa SMA, SMP, hingga SD mulai mengenal dan kerap menggunakan internet.

"Ini yang membuat Telkom mewujudkan program Menkominfo melalui program Corporate Social Responsibility dengan nama DNS (Domain Name Server) Nawala serta bekerjasama dengan AWARI (Asosiasi Warnet Indonesia)," kata Eddy.

DNS Nawala, Eddy menyebutkan, digunakan secara gratis oleh pengguna internet di Indonesia. Secara spesifik, DNS Nawala akan mengurangi konten negatif yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan, nilai agama, norma sosial, adat istiadat dan kesusuliaan bangsa Indonesia seperti pornografi dan perjudian. "DNS Nawala juga akan memblokir situs internet yang mengandung konten berbahaya seperti malware, situs phising (penipuan) dan sejenisnya," ucap Eddy.

Sementara itu, menurut data yang dicatat oleh Gatot Indra, Senior Manager Marketing and Sales Telkom Divre V Jatim, pihaknya telah melakukan survei dan riset tentang siswa SMP, SMA yang memanfaatkan jasa internet. Dari survey, frekuensi pemakaian internet oleh siswa SMP setiap harinya 8 persen dan siswa SMA 9 persen.

"Ini menandakan setiap hari para siswa selalu membuka internet. Kalau tidak kita awasi dan kontrol, jelas akan menimbulkan kekhawatiran sendiri," ucap Gatot.

Bahkan, lanjut Gatot, tercatat sebanyak 81 persen siswa menggunakan internet melalui rental atau warung internet. "Terlebih kalau malam. Sangat banyak yang datang ke warnet, mayoritas pemakaianya adalah pelajar," ucapnya.

Lantas, bagaimana tanggapan Dinas Pendidikan? Sahudi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang ditemui siang tadi mengatakan, terobosan dari Telkom dengan programnya dinilai sangat tepat dan sesuatu yang patut diapresiasi. "Tepat untuk mewujudkan program Internet Sehat dan Aman," ucapnya.

Sahudi menyebutkan, pihaknya akan menindaklanjuti program ini. Tidak lama lagi, Dinas Pendidikan akan mengajak pimpinan sekolah dan menggandeng orang tua siswa untuk menindaklanjutinya.

"Tindaklanjutnya seperti apa, nanti akan dibicarakan dengan institusi sekolah serta pihak terkait lainnya. Yang jelas, program ini sangat membantu mengontrol siswa-siswa yang menyalahgunakan jasa internet," jelas mantan Kepala SMAN 15 tersebut.

Laporan: Fiqih Arfani | Surabaya Post

fivefilters.org featured article: Normalising the crime of the century by John Pilger



image

Panasonic Ambil Alih 50,2% Sanyo

Posted: 12 Dec 2009 12:36 AM PST

VIVAnews - Produsen TV plasma terkemuka di dunia mengumumkan akan mengakuisisi sebagian besar saham Sanyo. Panasonic akan menyerahkan US$4,6 miliar ke Sanyo untuk mendapatkan 50,2 persen saham Sanyo.

Seperti dikutip dari Softpedia, 12 Desember 2009, kesepakatan akuisisi ini membuat Panasonic bisa memanfaatkan keahlian Sanyo dalam panel solar dan baterai yang bisa diisi ulang. Sedangkan, rivalnya bisa menstabilkan situasi finansial dengan modal yang diterima.

Meski menguasai merek-merek Sanyo, Panasonic akan tetap mendaftarkan saham-saham Sanyo di Tokyo Stock Exchange.

Panasonic tertarik untuk mendapatkan saham mayoritas Sanyo sejak lebih dari satu tahun lalu. Dan tampaknya, persoalan finansial yang melilit Sanyo membuatnya menyerah dan bersedia menjadi bagian dari Panasonic.

Alasan di balik penantian 13 bulan Panasonic bukan karena Sanyo tidak rela menjual sahamnya. Namun, Panasonic harus menunggu izin dari otoritas anti monopoli di Amerika Serikat, China, dan Uni Eropa, sebelum diizinkan mengambil alih.

Pengambilalihan ini juga memungkinkan jika menimbang bahwa Sanyo dibiayai oleh saudara ipar pendiri Panasonic, Konosuke Matsushita. Sanyo mengalami kerugian 30,6 miliar yen antara April dan September 2009. Dalam periode yang sama tahun sebelumnya, Sanyo meraih laba 8,7 miliar yen.

fivefilters.org featured article: Normalising the crime of the century by John Pilger



image

10 Tahun, ZTE Buka 6 Kantor di Indonesia

Posted: 12 Dec 2009 12:15 AM PST

VIVAnews - ZTE Indonesia, salah satu penyedia perangkat telekomunikasi dan solusi jaringan terkemuka merayakan 10 tahun kehadirannya di industri telekomunikasi di tanah air.

Selama 10 tahun beroperasi, ZTE telah mendirikan 6 kantor regional di beberapa kawasan di Indonesia seperti di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Yang menarik, kantor pusat ZTE Indonesia di Jakarta juga merupakan kantor ZTE untuk kawasan Asia Pasifik.

"Di ZTE, kami melihat Indonesia memiliki potensial yang luar biasa untuk solusi teknologi yang terjangkau, efisien dan ramah lingkungan. Kami bangga dapat ikut serta menghadirkan jajaran produk kami di pasar yang tumbuh pesat ini," kata Cui Yi, President of Asia Pacific Region of ZTE Corporation, pada keterangannya, 12 Desember 2009.

Yi menyebutkan, ZTE telah menghadirkan produk dan layanan ke lebih dari 500 operator di 140 negara di dunia, termasuk di Indonesia. "Sejauh ini, ZTE Indonesia telah bekerjasama dengan Telkom, Telkomsel, Indosat, XL, Smart Telecom, HCPT, dan Mobile-8," ucap Yi.

Produk CDMA dari ZTE telah diimplementasikan di jaringan Telkom, Indosat, Smart, Mobile-8 pada lebih dari 8 ribu BTS. Sementara untuk produk GSM, solusi ZTE telah dimanfaatkan oleh Telkomsel, Indosat, dan HCPT pada 6 ribu BTS mereka.

ZTE juga bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan jangkauan jaringan ke kawasan terpencil. Untuk transmisi optik, produk ZTE digunakan oleh Telkom untuk membangun jaringan transmisi terbesar di Indonesia.

"ZTE ingin hadir di Indonesia untuk jangka panjang," kata Cui Yi. "Dengan dukungan staf ZTE di Indonesia dan teknologi yang dimiliki, kami bangga dapat membantu membangun komunitas berbasis teknologi dan mendukung sektor telekomunikasi di negeri ini," ucapnya.

fivefilters.org featured article: Normalising the crime of the century by John Pilger



image

XL Siapkan BIS Lite dan BIS Social

Posted: 11 Dec 2009 11:05 PM PST

VIVAnews - Menambah opsi layanan BIS (BlackBerry Internet Service) pada pelanggan BlackBerry, dalam waktu dekat, XL berencana meluncurkan program BIS Lite dan BIS Social.

"BIS Lite adalah layanan BIS XL yang terbatas untuk pemakaian e-mail dan instant messaging (BB Messenger, Yahoo Messenger, dan lainnya) saja," kata Budi Hardjono, General Manager Product & Postpaid BlackBerry XL, di sela Peluncuran XL BlackBerry Onyx di Jakarta.

"Adapun BIS Social adalah layanan BIS XL yang meliputi e-mail, instant messaging, dan aplikasi jejaring sosial seperti Facebook," ucap Budi.

Budi menyebutkan, pihaknya belum bisa mengumumkan berapa tarif layanan tersebut nantinya. "Tetapi, saya kira tidak akan jauh dari tarif yang sudah ada di pasar (BIS Indosat dan Telkomsel), karena tarif mereka sudah cukup murah," ucapnya.

Sekedar diketahui, Dalam paket BIS Telkomsel, BIS Lifestyle (Chat & Social Networking) dibanderol dengan tarif Rp 3.000/hari, Rp 20.000/minggu, dan Rp 50.000/bulan untuk bulan pertama. Sedangkan, BIS Business Telkomsel (Chat & Email) dikenai tarif Rp 5.000/hari, Rp 28.000/minggu, dan Rp 65.000/bulan pada bulan pertama.

Dibandingkan Indosat, layanan BIS Lite yang meliputi BlackBerry Mail dan Chatting Service dikenakan tarif Rp 55.000 per bulannya.

"Kami percaya layanan ini akan mendongrak angka registrasi penggunaan BIS XL, karena dapat menjangkau segmen yang lebih luas lagi," ucap Budi.

fivefilters.org featured article: Normalising the crime of the century by John Pilger



image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION