Jumat, 12 Maret 2010

Segera Hadir, Televisi Sony 3 Dimensi

Segera Hadir, Televisi Sony 3 Dimensi


Segera Hadir, Televisi Sony 3 Dimensi

Posted: 11 Mar 2010 09:22 PM PST

TEMPO Interaktif, Jakarta - Para penikmat tayangan 3 dimensi (3D) bakal tak perlu lagi pergi ke bioskop. Pasalnya, Sony akan segera merilis model televisi 3D-nya untuk pasar Indonesia. Tayangan 3D yang sebelumnya cuma bisa disaksikan di layar bioskop 3 dimensi, nantinya bisa dinikmati di rumah, kapanpun diinginkan.

PT Sony Indonesia, Kamis (11/3), sempat memamerkan salah satu model televisi 3D yang akan dipasarkan di Indonesia itu. Bersamaan dengan acara peluncuran 3 seri televisi Bravia terbarunya di Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempisnky, televisi Bravia 3D itu juga didemokan dihadapan sejumlah jurnalis yang hadir.

Product Marketing LCD TV Sony Indonesia, Maya Roihan mengatakan konten-konten 3D bakal menjadi santapan sehari-hari pengguna multimedia di masa depan. Karena itu Sony akan mulai memasarkan perangkat 3D-nya di Indonesia. "Meskipun penyedia konten 3D di Indonesia masih terbatas," ujarnya.

Namun Maya belum bisa mengungkap berapa varian harga maupun ukuran layar televisi 3D yang akan segera dipasarkan di Indonesia itu. "Kalau layarnya, kemungkinan yang akan dipasarkan adalah ukuran besar," kata dia.

Televisi 3D yang dipamerkan saat itu juga berukuran besar, yakni 52 inci. Televisi tersebut sudah dilengkapi transmitter (pemancar) 3D built-in, plus kaca 3 dimensi untuk layarnya.

Dari segi desain, televisi 3D Sony itu memang tak begitu berbeda dengan televisi LCD Bravia lainnya, yakni dengan bentuk ramping dan terkesan minimalis. Namun perbedaan nampak saat gambar ditampilkan. Gambar yang muncul sudah berformat 3 dimensi, berbeda dengan televisi biasa yang berformat 2 dimensi.

Tetapi seperti halnya di bioskop, untuk menonton tayangan 3 dimensi di televisi ini, pengguna juga harus menggunakan kacamata 3 dimensi agar tampilan 3D bisa dinikmati secara maksimal. Sony menyediakan dua buah kacamata 3D dalam paket televisi 3D yang akan dijual nantinya. Jika membutuhkan lebih dari dua kacamata, pengguna bisa membeli lagi sebagai tambahan.

Tempo sempat menjajal nonton di layar televisi 3D ini dengan kacamata 3 dimensi-nya. Dengan format 3 dimensi, cuplikan film yang ditayangkan memang tampak lebih hidup. Saat muncul adegan gerakan, benda yang bergerak itu seakan melesat keluar dari layar, seperti halnya kita menonton di bioskop.

Kazuo Sawachi, General Manager Marketing Division Head PT Sony Indonesia mengatakan, selain televisi, Sony juga akan memproduksi berbagai perangkat 3D lain, seperti pemutar video Blu-ray atau laptop. Pihaknya juga tengah menyiapkan konten-konten 3 dimensi, baik itu game dari PlayStation 3, maupun film-film 3D dari Sony Pictures.

Dim

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Gara-gara Kesamaan Nama, Blogger Jadi Korban Gugatan

Posted: 11 Mar 2010 08:02 PM PST

TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang blogger Sony Arianto Kurniawan alias Sony AK menjadi korban gugatan hukum gara-gara kesamaan namanya dengan perusahaan elektronik di Jepang.

Sony AK sebagai pemilik situs bernama Sony AK Knowledge Center (www.sony-ak.com) itu digugat oleh Sony Corporation Japan melalui kuasa hukumnya di Indonesia. Padahal, situs itu di-register berdasarkan nama asli pendirinya; Sony AK.

Situs tersebut berisi berbagai macam informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang

sangat bermanfaat bagi masyarakat luas. Sony AK sendiri melalui situsnya itu sudah

jelas-jelas menyebutkan bahwa situsnya sebagai media pribadi untuk berbagi pengetahuan yang sudah online sejak 2003.

Kini muncul pertanyaan, apakah Sony AK harus ganti nama karena identik dengan merek sebuah perusahaan elektronik itu? Lalu, apakah nanti kita semua bisa dicerabut dari nama kita sendiri apabila ternyata ada merek yang sama dengan nama kita?

Aktivis media sosial yang juga blogger, Wicaksono mengatakan, Sony Corporation Japan sebagai perusahaan besar tidak perlu melakukan gugatan hukum sampai pengadilan dalam kasus tersebut. Menurut dia, gugatan tidak pantas dilayangkan kepada orang yang tidak bermaksud merugikan Sony Corporation, seperti Sony AK itu.

"Keterlaluan kalau sampai menggugat ke pengadilan. Mending malah dibeli saja," ujar Wicak, Jumat (12/3).

Wicak menilai Sony AK sama sekali tidak bermaksud mengganggu atau menipu apalagi

sampai bertujuan ingin mematikan bisnis Sony Corporation melalui situs yang dibuatnya itu.

Ia melanjutkan, Sony AK perlu segera menyiapkan pengacara juga karena sampai digugat gara-gara masalah tersebut. Sony AK juga lebih baik tetap mempertahankan situsnya itu. "Sony Corporation harusnya lebih arif dalam melihat kasus ini," ujarnya.

Lebih jauh Wicak mencontohkan, bagaimana misalnya nanti kalau ada orang yang namanya Toyota Santoso dan membuat situs pakai namanya sendiri. "Apakah perusahaan Toyota juga akan melakukan gugatan hukum?" tegas Wicak.

Menyangkut kasus kesamaan nama itu, dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008

tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juga belum ada aturannya. "Penegak hukum kita harusnya lebih jernih dalam melihat kasus-kasus seperi ini," tandas Wicak. 

 

BASUKI RAHMAT

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Perusahaan Lokal Harus Kuasai Bisnis Menara

Posted: 11 Mar 2010 08:01 PM PST

VIVAnews - Rencana pemerintah untuk merevisi Peraturan Presiden Nomor 111 tahun 2007 tentang Daftar Negatif Investasi kemungkinan akan terbentur peraturan yang sudah ada sebelumnya.

Pasalnya, jika revisi peraturan Presiden diteruskan, akan membuka peluang bagi pemodal asing untuk berinvestasi, memiliki, membangun, dan mengelola menara telekomunikasi.

Padahal, sebelumnya ada Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 tahun 2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Telekomunikasi yang melarang pihak asing untuk memiliki, membangun, dan mengelola menara telekomunikasi.

"Sampai saat ini masih didiskusikan belum diputuskan," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring saat dijumpai tadi malam usai menghadiri pentas budaya Malaysia di Gedung Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Kamis 11 Maret 2010.

"Capex (capital expenditure) kita di telekomunikasi 70-80 triliun rupiah tahun ini, dan 92 persen di antaranya adalah asing. Kemungkinan masih bisa kita kelola secara lokal," paparnya.

Menurut Tifatul, teknologi untuk pembangunan menara ini sederhana, hanya pondasi besi-besi tiang, beton, dan sebagainya. Dan, dia yakin produksi lokal pun mampu untuk membangun dan mengelolanya.

"Kalau ini seluruhnya dijual ke asing juga, apa bagian untuk produksi lokal Indonesia?" ujarnya.

"Sebagian kalangan menghendaki ini tetap untuk lokal karena ini sudah jatahnya. Lagipula porsi yang diberikan ke asing dinilai terlalu besar," terang Tifatul.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Sony Perkenalkan Tiga Seri Bravia Teranyar

Posted: 11 Mar 2010 07:50 PM PST

TEMPO Interaktif, Jakarta - Penggemar televisi merek Sony bakal disuguhi pilihan baru. Vendor Jepang tersebut, Kamis (11/3) memperkenalkan tiga seri televisi Bravia teranyarnya. Antara lain Sony Bravia seri NX, EX dan BX yang hadir dengan desain baru dan teknologi yang lebih canggih.

Diantara ketiga seri tersebut, seri NX yang paling high-end. Seri EX berada di level menengah dan seri BX yang paling terjangkau. Seri NX, yang merupakan seri utama dari jajaran televisi baru ini, mengusung desain Monolithic. Desain terbaru dari Sony ini memadukan konsep desain minimalis dengan teknologi canggih.

"Koleksi Bravia Monolithic dari Sony ini terinspirasi dari visi make.believe kami, menghadirkan teknologi dan desain masa depan di rumah," kata Kazuo Sawachi, General Manager Marketing Division Head PT Sony Indonesia, dalam acara peluncuran yang digelar di Grand Balroom Kempinsky, Jakarta. "kami percaya konsep ini bisa memenuhi keinginan konsumen yang menginginkan kualitas gambar dan desain."

Seri Bravia NX dirancang dengan alumunium brushed, dengan kaca layar yang anti refleksi. Penyangga televisi ini didesain untuk bisa menampilkan gambar dengan kemiringan 0 derajat atau tegak, hingga kemiringan 6 derajat. "Dari studi yang dilakukan, sudut enam derajat adalah yang paling natural untuk menonton televisi," kata Product Marketing LCD TV Sony Indonesia, Maya Roihan.

Televisi ini juga memiliki kemampuan koneksi internet karena dilengkapi Wi-Fi. Walhasil, seri ini menawarkan kepada penggunanya untuk melakukan streaming berbagai konten video dari internet, seperti menikmati klip video di situs YouTube, dan berbagai penyedia konten lainnya.

Selain Internet Video, televisi ini juga dilengkapi fitur Internet Widgets, untuk mencari informasi ramalan cuaca, info harga saham sampai siaran berita. Televisi dengan resolusi definisi tinggi penuh (Full HD) ini juga ditanami prosesor gambar Engine 3 dari Bravia dan teknologi Motionflow hingga 200 Hz. Teknologi Motionflow-nya telah ditingkatkan dengan Image Blur Reduction untuk menghasilkan gambar yang lebih tajam.

Sedangkan pada Bravia seri EX, dibenamkan fitur-fitur hemat energi seperti Ambient Sensor, LED backlight, dan teknologi Presence Sensor, yang mengurangi penggunaan listrik. Ambient Sensor secara otomatis akan menyesuaikan terangnya gambar, mengikuti besaran ambient light yang dibutuhkan sesuai kondisi lingkungan sekitarnya untuk menghemat listrik. Fitur Presence Sensor juga secara otomatis akan mematikan televisi ketika sensor tidak mendeteksi adanya penonton.

Seri menengah ini juga mengusung fitur Full HD, Bravia Engine 3 dan teknologi Motionflow 100 Hz untuk menghasilkan gambar yang tajam dan detil dengan resolusi baik. Khusus seri EX700 dan EX600, pengguna juga dapat menikmati streaming konten Internet dengan sebuah USB nirkabel alternatif adaptor LAN.

Adapun Bravia seri BX mengusung konsep konvensional. Seperti dua saudaranya, seri ini juga dilengkapi prosesor gambar Bravia Engine 3. Khusus seri BX400, dilengkapi resolusi Full HD.

"Kami yakin rangkaian televisi Bravia terbaru ini akan menghadirkan cara baru menikmati home entertainment," kata Kazuo Sawachi.

Seri NX terdiri dari dua model, yakni NX800 yang diluncurkan Maret ini serta NX700 yang telah dirilis ke pasar sejak Februari lalu. Sedangkan seri EX terdiri dari 5 model: EX700 (dirilis Maret ini), EX600 (April), EX500 (Februari) serta EX400 dan EX300 (Januari 2010). Adapun seri BX yang terdiri dari 2 model, BX400 dan BX300 telah dirilis ke pasar sejak Januari lalu.

Dim

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION