Rabu, 24 Maret 2010

HTC Luncurkan Ponsel WiMAX  

HTC Luncurkan Ponsel WiMAX  


HTC Luncurkan Ponsel WiMAX  

Posted: 23 Mar 2010 06:47 PM PDT

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ini kabar gembira bagi yang menunggu-nunggu teknologi WiMAX. Produsen ponsel Taiwan HTC telah meluncurkan ponsel khusus WiMAX. Di Amerika Serikat, ponsel WiMAX HTC ini akan bekerja samma dengan operator Sprint.

Ponsel HTC EVO 4G untuk jaringan WiMAX ini disebut-sebut lebih hebat ketimbang Nexus One yang dikeluarkan Google dan HTC. WiMAX adalah teknologi canggih yang biasa disebut 4G. WiMAX ini jaringan nirkabel seperti WiFi tapi jangkauannya luas, bisa sampai 30 sampai 50 kilometer setiap satu menara pemancar. Dengan teknologi ini membuat jaringan selular bisa lebih efisien.

Ponsel HTC EVO 4G berlayar 4,3 inchi. Layarnya enak untuk dinikmati tapi bisa membuat baterai boros. Ponsel ini memakai otak Snapdragon. Ponsel ini memiliki kapasitas simpan 1 Gigabita, memori internal 512 Megabita, dilengkapi Wi-Fi dan bisa merekam video 720 piksel. Kamera ponsel ini sudah 8 megapiksel dan memungkinkan untuk melakukan videokonferensi. Sistem yang dipakai adalah Android 2,1.

Di dunia selular, saat ini ada persaingan hebat pada teknologi 4G. WiMAX versus LTE atau Long Term Evolution. WiMAX dipelopori perusahaan-perushaan komputer dan jaringan seperti Intel dan Cisco dan sejumlah vendor ponsel seperti Samsung, HTC, LG. Adapun, LTE disponsori oleh konsorsium GSM seperti Nokia, Sony Ericsson.

Operator lawan Sprint, yakni AT&T dan Verizon memilih memasarkan teknologi LTE. Sprint, misalnya, berjanji akan meluncurkan teknologi ini kemungkinan pertengahan 2011.

BS

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Apple Hantui Pasar Game Portabel Sony

Posted: 23 Mar 2010 06:46 PM PDT

Pangsa pasar aplikasi game portabel yang biasanya dikuasai oleh Sony kini telah diambil alih oleh Apple. Kenaikan yang dialami Apple tak lain karena kian banyaknya pengguna game dari piranti iPhone dan iPod Touch.

detikINET kutip dari Cnet, Rabu (24/3/2010), Apple di tahun 2009 berhasil meraih 19% dari 'kue' penjualan software game portable di Amerika. Angka ini naik 5% dari tahun sebelumnya.

Sedangkan Sony kebalikannya. Piranti PlayStation Portable milik Sony mengalami penurunan market share. Dari yang tadinya 20% di tahun 2008, turun drastis menjadi 11% di tahun berikutnya.

Meski demikian, keduanya masih belum mampu menandingi kedigdayaan Nintendo. Meski pasar game Nintendo DS turun dari 75% ke 70% di tahun ini, namun baik Sony maupun Apple masih jauh untuk bisa mendekatinya.

Dalam posisi ini, yang bisa dibilang tertekan justru adalah Sony. Sebab, pasarnya berpotensi akan semakin dikalahkan oleh Apple mengingat perusahaan milik Steve Jobs tersebut merilis iPad yang juga bisa mendukung penerbit game dari pihak ketiga.

"Dengan layar yang lebih besar dan kekuatan prosesor yang lebih mumpuni, game di tablet semakin menghantui PC dan game konsol," ujar analis dari Flurry Analistic yang juga menerbitkan laporan soal peta pasar game di atas.

 

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Dengan MOSES, Atasi Malaria

Posted: 23 Mar 2010 06:13 PM PDT

KOMPAS.com - Malaria masih menjadi wabah di sejumlah wilayah di Indonesia. Penyakit parasit ini sulit diatasi karena lokasi pasien yang terpencil sehingga tak terjangkau layanan kesehatan yang terbatas. Mengatasi masalah kesehatan itu, kini diperkenalkan sistem Malaria Observation System and Endemic Surveillance atau MOSES, yang memungkinkan diagnosa jarak jauh penyakit ini.

MOSES, yang dirancang tim Bigbang dari Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB), merupakan sistem diagnosa jarak jauh malaria yang dapat mempercepat penanganan pasien di daerah yang tidak memiliki fasilitas kesehatan memadai. Caranya, data sampel darah, suhu pasien, dan anamnesa yang diambil di lapangan atau di pusat kesehatan masyarakat setempat dikirim langsung ke server komputer di kantor dinas kesehatan kabupaten/kota melalui telepon seluler yang di dalamnya berisi program MOSES.

Dengan adanya sistem ini, data kondisi pasien itu kemudian dikirim ke tangan dokter yang kompeten di rumah sakit kecamatan atau di mana pun dalam waktu beberapa jam. Setelah melalui proses analisis atau diagnosa stadium penyakit pasien, dokter bisa segera mengeluarkan resep dan dikirim melalui layanan ponsel tersebut.

Sistem ini telah diuji coba di Pemengpeuk, Banten. MOSES juga diuji coba dalam skala laboratorium di Kalipucang Pangandaran, Jawa Barat, dan Papua. Hasilnya menunjukkan resep obat dapat diperoleh kurang dari dua hari. Dengan kecepatan pengobatan, komplikasi yang lebih berat dapat dicegah.

"Selama ini hasil diagnosa baru diterima empat hari oleh petugas kesehatan di Ciamis. Dengan MOSES, proses pengiriman dapat dipercepat," ungkap David Samuel dari tim Bigbang, yang melakukan uji coba di lapangan. Tim itu juga beranggotakan David Samuel, Dody Dharma, Dominikus Damas Putranto, dan Inas Luthfi.

Berkat karya inovasi itu, mereka meraih Tanoto Student Research Award 2009. Namun, sebelum itu, tim Bigbang dari Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika ITB ini telah mendapat penghargaan Windows Mobile Award di Mesir dan Asia Pacific ICT Award 2009 untuk karya yang sama.

Sistem MOSES

Sistem MOSES yang mereka kembangkan terdiri dari peranti lunak dan peranti keras. Dengan program peranti lunak itu, dimungkinkan pembacaan data sampel, pengiriman, dan penerimaan citra sampel darah pasien bersangkutan dan data medis lain ke server. Melalui jaringan internet, data tersebut dikirim ke ponsel dokter bersangkutan di ibu kota kecamatan atau puskesmas terdekat untuk kemudian dianalisis.

Program peranti lunak itu di-install dalam peranti keras yang terdiri dari mikroskop yang telah dimodifikasi sehingga dapat dipadukan dengan telepon seluler. Hasil pemeriksaan sampel darah dari mikroskop kemudian dapat langsung dikirim dengan ponsel yang menempel di bagian pangkal mikroskop. Dalam sistem itu juga terpasang server yang menyimpan data tentang jumlah pasien, data pasien seperti umur dan tempat tinggalnya, serta jenis pengobatan yang diberikan.

Untuk menghasilkan MOSES, mereka melakukan penelitian dan rancang bangun sejak Januari 2009. Saat ini mereka telah menghasilkan prototipe ketiga MOSES. "Pengembangan masih terus dilakukan untuk meningkatkan akurasi dan bagaimana mengemas data agar dapat terkirim lebih cepat dan tidak membebani server," urai David.

Karya inovasi itu, jelas Djadji S Satira, Kepala Biro Kemahasiswaan ITB, telah diajukan untuk memperoleh paten dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Perlindungan paten ini diperlukan untuk pengembangannya ke arah penerapan komersial.

Dukungan pemda

Berkaitan dengan itu, ITB tengah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menerapkan MOSES. Dalam hal ini memang diperlukan dukungan pemerintah daerah guna menerapkan sistem tersebut di rumah sakit dan puskesmas, terutama di daerah endemik malaria.

Dalam hal ini, MOSES tak hanya digunakan untuk tujuan medis, tetapi juga menjadi bahan analisis bagi pejabat di dinas kesehatan bagi pengambilan keputusan.

Hal ini dimungkinkan karena data dari server akan dikirim ke kantor dinas kesehatan, rumah sakit, dan ke instansi terkait lainnya.

Karya inovasi para mahasiswa ini memiliki prospek cerah dalam mendukung pengobatan malaria di daerah endemik yang mencapai sekitar 70 persen wilayah negeri ini. Berdasarkan data Program Pembangunan PBB (UNDP), 90 juta orang berada di daerah tersebut, tetapi hanya 10 persen yang tertangani. Karena itu, kecepatan terapi dan pengobatannya akan mencegah terjadinya komplikasi dan akibat fatal.

Selain MOSES, pengembangan sistem telemedicine juga dilalukan peneliti lain di ITB, melalui program riset unggulan. Pemeriksaan tekanan darah dan denyut jantung dapat dilakukan di mana pun dengan alat pengukur elektronis yang portabel, yang dilengkapi sistem telekomunikasi.

Dari peranti seukuran ransel itu, petugas medis dapat segera memperoleh data medis pasien, lalu mengirimkannya ke rumah sakit. Prototipe sistem ini telah dipamerkan dalam Ritech Expo 2009 lalu di Senayan, Jakarta.(YUNI IKAWATI)

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Hengkang dari China, Google Ekspansi ke Jepang dan Korsel

Posted: 23 Mar 2010 06:13 PM PDT

BEIJING, KOMPAS.com — Setelah memutuskan angkat kaki dari China, Google langsung menyiapkan rencana baru. Perusahaan situs pencarian ini akan memperluas usaha ke Korea Selatan dan Jepang. Di dua negara ini, popularitas Google juga tengah menanjak. China Business News melaporkan, pengumuman resmi dari Google akan keluar dalam waktu dekat.

Keberadaan rencana ekspansi baru ini sangat penting. Ben Schachter, analis dari Broadpoint AmTech, mengatakan bahwa hengkangnya Google menimbulkan sedikit keraguan buat investor.
Potensi pemakai internet di China yang besar dan terus bertambah membuat investor khawatir Google kehilangan pendapatan walaupun selama ini laba Google di China itu hanya menyumbangkan 1 persen dari total keuntungan Google.

Toh, keputusan hengkang ini memukul saham Google di bursa saham Nasdaq. Sejak memastikan keluar dari China, saham Google turun 5,2 persen, padahal indeks Nasdaq justru menguat 4 persen.

Keputusan Google berekspansi ke Jepang dan Korsel sepertinya bisa mengganti hilangnya potensi keuntungan di China. Lembaga riset ComScore Inc menyatakan, market share Google di Jepang dan Korsel itu masing-masing sekitar 50 persen dan 8 persen. Di Korsel, Google bersaing dengan Naver, mesin pencari milik NHN Corp. Perusahaan ini menguasai 51 persen pangsa pasar.

Andy Miedler, analis dari Edward Jones & Co, melihat bahwa kedua negara ini pasar yang tumbuh tak kalah tinggi dari China. Miedler merekomendasikan untuk membeli saham Google. "Agar Google merealisasikan rencana ekspansi ke negara yang tingkat pertumbuhannya lebih potensial," kata Miedler.

Analis Kaufman Brothers LP Aaron Kessler juga memberikan rekomendasi yang sama. Jepang adalah pasar yang luas dan market share Google di sana terus menanjak. "Bagi Google, Jepang menjadi pasar kunci bisnis mereka di Asia," kata Kessler.

Walau memberikan rekomendasi serupa, Schachter menyebut posisi Google dalam upaya ekspansi ini adalah underdog. "Ini posisi yang tidak biasa buat mereka," katanya.

Yang jelas, posisi Google menentang upaya penyensoran di China bisa meningkatkan reputasi perusahaan ini di Asia. (KONTAN/Arief Ardiansyah)

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION