Senin, 08 Maret 2010

Kisah Hacker di Balik Pendirian Facebook

Kisah Hacker di Balik Pendirian Facebook


Kisah Hacker di Balik Pendirian Facebook

Posted: 07 Mar 2010 07:14 PM PST

VIVAnews - Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg dituduh telah meretas (hacking) akun email pesaing dan wartawan. CEO situs jejaring sosial populer yang memiliki 400 juta pengguna itu dianggap sedikitnya melakukan dua pelanggaran.

Itu terungkap dalam laporan investigasi yang ditulis oleh BusinessInsider.com pada 5 Maret 2010. Setelah melakukan dua tahun investigasi, majalah itu mengklaim memiliki bukti peretasan oleh pendiri Facebook itu pada 2004.

Pertama adalah ketika Zuckerberg menemukan bahwa reporter dari koran Harvard "The Crimson" yang berniat menulis berita buruk tentang dirinya pada 2004. Dia menggunakan data login Facebook reporter untuk meretas akun mereka.

Kedua, BusinessInsider menuding Zuckerberg telah meretas akun pesaingnya di Harvard yang menuduhnya telah mencuri ide mereka untuk media jejaring sosial. Dia kemudian melakukan sabotase atas media jejaring sosial saingan yang tengah dibangun.

Sengketa itu bermula dari tuduhan tiga seniornya di Harvard, yakni Cameron Winklevoss, Tyler Winklevoss, dan Divya Narendra. Mereka menuding Zuckerberg bertujuan menyesatkan mereka bahwa dia akan membantu membangun jejaring sosial, HarvardConnection.com. Yang terjadi sebaliknya, Zuckerberg memakai ide mereka untuk membuat produk saingan.

Setelah Zuckerberg meluncurkan TheFacebook.com pada Februari 2004, Cameron, Tyler dan Divya merekrut sejumlah developer untuk membuat HarvardConnection. Pada pertengahan Mei 2004, ketiganya siap meluncurkan HarvardConnection yang kemudian berubah menjadi ConnectU.

Kemudian, editor "The Crimson" menerima email di inbox mereka dari Cameron Winklevoss, salah satu pendiri ConnectU. Email itu menyatakan bahwa TheFacebook.com yang dibuat oleh Zuckerberg telah menipu tim ConnectU.

Atas klaim mereka, reporter Crimson kemudian mengkonfirmasikan kepada Zuckerberg tentang tuduhan tersebut. Dia rupanya dapat meyakinkan kepada media tersebut bahwa jejaring sosial itu berbeda dengan rencananya membangun HarvardConnetion.com yang lebih fokus pada website untuk kencan.

Setelah berita itu muncul, tampak cemas bahwa "The Crimson" akan meneruskan kisah itu. Zuckerberg kemudian berhasil meyakinkan media kampus tersebut soal tuduhan negatif itu, sehingga "The Crimson" tak meneruskan berita tentang ini.

Namun, Winklevoss bersaudara kemudian mengirimkan pesan lagi kepada "The Crimson" bahwa di Harvard ada korban lain. Namanya, John Thomson yang juga mengaku bahwa Zuckerberg telah mencuri ide tampilan miliknya untuk TheFacebook yang disebutnya sebagai "Visualize Your Buddy."

sumber: BusinessInsider.com

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tanpa SDM Memadai, Impelementasi TIK Gagal

Posted: 07 Mar 2010 06:47 PM PST

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang cepat, menjadikan setiap negara, termasuk Indonesia, harus siap untuk menghadapinya. Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu kunci utama dalam penguasaan teknologi.

"Tanpa dukungan SDM yang memadai, maka seringkali suatu implementasi teknologi informasi menghadapi kegagalan," demikian tulis akademisi TI, I Made Wiryana, dalam keterangannya kepada detikINET, Senin (8/3/2010).

Menurut dia, peningkatan kualitas SDM di Indonesia tidak saja ditempuh melalui jalur pendidikan ataupun pelatihan, tetapi juga melalui peran komunitas profesi yang ada. "Keberadaan organisasi profesi akan memfasilitasi proses perbaikan kualitas SDM secara berkesinambungan," tukasnya.

Salah satu organisasi yang terkait dengan bidang TIK di Indonesia adalah Ikatan Profesi Komputer dan Informatika Indonesia (IPKIN). Organisasi nirlaba independen ini beranggotakan para profesional di bidang komputer dan informatika.

Agar tujuan untuk menunjang pembangunan nasional lewat pemanfaatan dan pengembangan TIK di Indonesia bisa tercapai, IPKIN pun melakukan upaya revitalisasi dengan mengubah kepengurusan yang baru untuk periode 2010-2012.

"IPKIN berupaya berperan sebagai wadah komunikasi, konsultasi dan koordinasi antar anggota," kata Made yang juga anggota bidang program IPKIN.

Organisasi profesi bidang TI ini telah berdiri di Indonesia sejak tahun 1974. Awalnya dibentuk dengan nama Himpunan Pemakai Komputer Indonesia (HPKI) pada 18 April 1974, lalu kemudian pada 30 Juli 1974 dibentuk kepengurusan dan diubah menjadi Ikatan Pengguna Komputer Indonesia (IPKIN).

IPKIN juga telah mengadakan sejumlah kegiatan seperti Konferensi Komputer Nasional, SEARCC Conference, SEARCC Expo, dan beberapa kajian seperti pendidikan komputer di Indonesia, kajian tentang standar kompetensi TI dan pemetaan SDM TI yang telah dipublikasikan.

"Pada tahun 2010 ini diupayakan usaha revitalisasi kegiatan IPKIN yang dimulai dengan pembentukan kepengurusan baru," ujar Made.

Kepengurusan baru ini merupakan kombinasi berbagai pihak dan diharapkan dapat melaksanakan beberapa program kerja mendatang dari IPKIN.

Berikut adalah nama pengurus baru IPKIN periode 2010-2012 yang disahkan pada acara Serah Terima Pengurus di Auditorium Universitas Gunadarma, Depok, belum lama ini:


Dewan Pembina : Hari Sulistyono, Fritz E Simanuntak Ketua Umum : Eko K Budiardjo Wakil Ketua Umum : Indra Utoyo Sekjen I : ES Margianti Sekjen II : Bambang Gunadi Bendahara : Trini Saptariani Bidang Teknologi : Sammy Pangarepan, Kemal Prihatman Bidang Pembinaan : Zainal Hasibuan, Eri Prasetyo Wibowo Bidang Program : Loly Amalia Abdullah, I Made Wiryana Bidang Pendidikan dan Latihan : Djuharsa M. Djajadihjardja, I Wayan S Wicaksana Bidang Kelompok Minat Khusus : Eko Indrajit, A Benny Mutiara, Benhard Sitohang Bidang Aspek Legal : Muhammad Aulia Adnan Bidang Peran Wanita di ICT : Shita Laksmi, Sylvia Sumarlin Bidang Humas : Donny BU, Rusmanto Maryanto Bidang Kerjasama : Ari Santoso, Soemitro Rustam

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Android Indonesia Belum Bisa Beli Aplikasi Google  

Posted: 07 Mar 2010 06:45 PM PST

TEMPO Interaktif, Jakarta - Para pemilik ponsel Androiddi Indonesia hingga kini belum mempunyai akses untuk membeli aplikasi Google.Untuk mendapatkan aplikasi, PT Indosat Tbk memilih menyiapkan toko aplikasi sendiri (i-store).

Division Head Blackberry and Device Agung Wijanarko mengatakan Google sebagai penyedia teknologi Android baru memberikan restu untuk membuka akses toko aplikasi di Jepang dan Selandia Baru. Ini menjadi tantangan bagi Indosat untuk mendapatkan akses aplikasi Google. Indosat harus menumbuhkan ekosistem Android dari penyedia ponsel, pengembang aplikasi dan pengguna.

» Google Mobile Service belum tersedia, sementara pengguna Androidbaru bisa di i-store," ujar Agung disela-sela workshop and gathering Androidcommunity, di JCC, Ahad (7/3).

I-store ini, kata Agung, akan mendukung konsep open source dan kontan lokal. I-store ini nantinya juga akan bisa diakses oleh semua operator. »Prinsipnya kan open, ya kami juga membuka untuk semua," ujar Agung.

Dengan i-store ini pengguna ponsel Androidbisa membeli aplikasi dengan express premium seperti i-pay yang dikembangkan oleh PT Indosat Mega Media (IM2). Pembelian bisa dengan voucher dan dari bank manapun. Pengguna ponsel bisa membeli aplikasi seperti game dan musik atau yang lainnya.

Value Added Service and Content Development Manager PT IM2 Andri Fisaterdi menambahkan untuk membuat i-store pihaknya butuh waktu sebulan. Apliksi yang bisa diunduh oleh pengguna Android seperti aplikasi i-pay calculator, kamus bahasa, dan Batavia untuk berita.

Sebanyak 10 pengembang aplikasi sudah menandatangani kerjasama dan menyetorkan aplikasinya di i-store ini. »Sebelumnya kami mengumpulkan para pengembang dan baru ada 30 orang," ujar Andri.

Ke-10 pengembang ini hampir separuhnya merupakan pengembang individu. Mereka baru menampilkan aplikasi gratis. Untuk pembagian keuntungan, kata Andri, berkisar antara 50-60 persen untuk pengembang.

DIAN YULIASTUTI

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

4 Kabel Laut Putus, Internet Indonesia Aman

Posted: 07 Mar 2010 05:58 PM PST

Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 skala Richter beserta gempa susulan yang terjadi di Taiwan, belum lama ini, turut menyebabkan putusnya beberapa sambungan kabel serat optik bawah laut.

Namun sejauh ini, belum ada laporan gangguan dari penyedia akses jaringan internet (network access provider/NAP) di Indonesia.

Gempa yang terjadi di Taiwan Selatan, dekat kota Pingtung, menyebabkan kerusakan pada empat kabel bawah laut di enam tempat yang berbeda, di antaranya:

SWM-3 (Asia Tenggara-Timur Tengah-Eropa Barat 3), kabel antara Taiwan dan Propinsi Guandong putus sekitar pukul 5.26 pada hari Kamis, 4 Maret 2010, beberapa jam setelah gempa pertama, dan routing dialihkan sejak pukul 8.00 malam waktu setempat.

APCN2 (Asia Pacific Cable Network, Nomor 2), kabel antara Taiwan dan Propinsi Guangdong down dan trafik juga telah dialihkan pada jam yang sama dengan SWM-3, kemudian APCN juga mengalami gangguan untuk route Taiwan-Hongkong dan keesokan harinya routing sudah dialihkan.

CUCN (Cina, US Cable Network) putus pada pukul 9.10 pagi, dan trafik juga masih dapat dialihkan.

FLAG (Fiber Optic Link Around the Globe) Loop Asia Utara (FNAL) kabel juga rusak antara Taiwan dan Hong Kong, merobohkan layanan internet untuk sementara waktu. Layanan pada jalur ini dialihkan dan telah sepenuhnya pulih.


"Sampai dengan hari ini belum ada laporan dari NAP di Indonesia atas terjadinya gangguan ini," ungkap Irvan Nasrun, salah satu pengurus Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), kepada detikINET, Senin (8/3/2010).

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION