Senin, 22 Maret 2010

MenkumHAM: CD Bajakan Harus Dibasmi

MenkumHAM: CD Bajakan Harus Dibasmi


MenkumHAM: CD Bajakan Harus Dibasmi

Posted: 21 Mar 2010 08:20 PM PDT

VIVAnews - Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar tidak setuju dengan sikap pemerintah Amerika Serikat (AS) yang memasukkan Indonesia menjadi satu dari 11 negara dalam daftar pengamatan prioritas (priority watch list) karena persoalan hak atas kekayaan intelektual (HaKI).

Patrialis mengatakan bahwa persoalan HaKI di Indonesia saat ini sudah lebih baik. "Kita HaKI sudah tertib, kalau soal CD bajakan, itu sudah wilayah penegakan hukum," kata Patrialis di Kantor Menko Perekonomian, 22 Maret 2010.

Patrialis mengakui memang urusan CD/DVD bajakan, banyak sekali yang perlu ditertibkan. Tapi kewenangan menertibkan itu tidak ada di Kementrian Hukum dan HAM. "Kalau penertiban itu, sistem di lapangan yang perlu kerjasama," ucapnya.

"CD/DVD bajakan harus disikat, harus ada kerjasama, polisi dengan Ditjen pajak," katanya. Dengan begitu, kata dia, maka kategori Indonesia sebagai prioritas (priority watch list) oleh pemerintah AS akan hilang.

Seperti telah diberitakan sebelumnya menurut Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami, Indonesia masuk dalam daftar negara 'pemalsu' versi AS. Indonesia masuk deretan di antara China, India, Thailand, dan Filipina.

"Indonesia dianggap banyak melakukan pelanggaran HaKI, sehingga mereka (pemerintah AS) memasukkan pada priority watch list pada tahun ini," kata Gusmardi di sela International Trade Forum ke-6 di Plaza Mandiri, Jakarta.

Gusmardi menjelaskan, vonis dari pemerintah AS tersebut dijatuhkan karena melihat Indonesia masih menjual beberapa produk 'bajakan' yang melanggar HaKI, di antaranya film, pemutar musik, atau software bajakan.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Service Pack 1 untuk Windows 7 Dipercepat

Posted: 21 Mar 2010 07:01 PM PDT

VIVAnews - Sistem operasi Windows 7 belum enam bulan diluncurkan. Akan tetapi, kini dikabarkan Microsoft akan menghadirkan tambalan lengkap terhadap sistem operasi tersebut dalam bentuk Service Pack (SP) 1.

Padahal, sebelum ini Microsot berencana untuk menunggu setidaknya dua tahun sebelum menghadirkan Service Pack pertama untuk sistem operasi tersebut.

Seperti VIVAnews kutip dari Techarp, 22 Maret 2010, disebutkan bahwa perusahaan pembuat software terbesar itu mengubah rencananya. Dari sebelumnya 22 bulan setelah peluncuran sistem operasi, kini SP 1 untuk Windows 7 akan hadir lebih cepat untuk mengatasi sejumlah masalah serius sehubungan dengan performa.

Menurut Techarp yang pertamakali mengungkapkan waktu peluncuran Service Pack untuk Windows XP dan Vista, Service Pack 1 untuk Windows 7 kemungkinan akan hadir di kuartal keempat tahun ini.

Jika informasi tersebut akurat, maka peluncuran ini akan selaras dengan apa yang pernah dilakukan oleh Microsoft terhadap Windows XP dan Vista. Mereka menghadirkan Service Pack 1 untuk XP sekitar 10 bulan setelah peluncuran sistem operasi tersebut pada Oktober 2001. Service Pack 1 untuk Vista sendiri muncul sekitar setahun setelah hadirnya OS tersebut di Januari 2007.

Meski demikian, Microsoft tentu tidak terlalu gembira dengan munculnya kabar bahwa mereka akan menghadirkan Service Pack 1 untuk Windows 7 di akhir tahun. Walau mereka menyebutkan bahwa penjualan Windows 7 sangat baik, pengguna bisnis dan juga rumahan mungkin akan menunda pembelian sistem operasi itu sampai Service Pack 1 diluncurkan.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Sony Corp Jepang Resmi Cabut Somasi

Posted: 21 Mar 2010 06:13 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Sony Corporation Jepang secara resmi mencabut somasi yang dilayangkan ke situs Sony-ak.com milik Sony Arianto Kurniawan yang dinilai menyerupai domain Sony Corp. Hal itu disampaikan Sony Arianto Kurniawan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/3/2010).

Menurut Sony AK, somasi Sony Corp terhadap situsnya resmi dicabut Jumat (19/3/2010) ditandai dengan penandatanganan kesepakatan antara dia dan Sony Corp Jepang yang didampingi PT Sony Indonesia. "Jadi sudah bisa menggunakan domain saya lagi, sudah clear dengan Sony Corp," ujarnya. Dengan menandatangani kesepakatan tersebut, Sony AK berhak menggunakan kembali domain miliknya seperti sedia kala.

"Wah enggak ada," kata Sony AK saat ditanya ada atau tidaknya ganti rugi berupa uang dari Sony Corp. Sebelumnya, Sony Corp Jepang telah meminta maaf kepada Sony AK setelah melakukan beberapa kali perundingan. Sony Corp Jepang sempat melayangkan somasi terhadap situs Sony-ak.com yang dinilai mirip secara visual dengan domain Sony Corp. Somasi Sony Corp Jepang tersebut menuai kritik dari Facebooker, bloger, dan pengguna internet lainnya.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Telkom Sumbang 50 PC untuk Sekolah di Bekasi

Posted: 21 Mar 2010 05:08 PM PDT

VIVAnews - Menunjukkan tanggung jawab sosialnya sebagai perseroan, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) akhir minggu lalu menyumbangkan 85 komputer dan dana sebesar Rp 125.000.000 untuk membantu pengembangan program pendidikan dan kesehatan di wilayah Bekasi.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah kepada Kepala Dinkes dan Kepala Diknas Bekasi dalam rangkaian kunjungan kerja Wakil Presiden RI Boediono ke Bekasi.

Sekadar diketahui, pada kunjungan tersebut, turut mendampingi Boediono adalah Menko Kesra, Menteri Agama, Mendiknas, Menkes, Menteri Pekerjaan Umum, Meneg KLH, Kepala BKKBN, Gunernur Jawa Barat, serta beberapa Dirut BUMN.

Vice President Public and Marketing Communication Telkom Eddy Kurnia menjelaskan, terkait program pendidikan, bantuan yang diberikan Telkom berupa 50 PC akan didistribusikan ke beberapa SMA dan SMKN di sekitar Bekasi dalam rangka menunjang laboratorium ICT (Information and Communication Technology) sekolah.

"Selain komputer, bantuan yang termasuk dalam program CSR Internet Goes to School (IG2S) Telkom ini juga meliputi aplikasi sistem informasi administrasi pendidikan serta pembebasan biaya akses Internet cepat Speedy selama tiga bulan secara cuma-cuma," ujar Eddy yang dikutip VIVAnews dari keterangan resminya, Senin 22 Maret 2010.

Sedangkan, terkait program kesehatan, Telkom menyerahkan bantuan berupa 35 PC berikut aplikasi kesehatan yang dilengkapi akses gratis Speedy selama tiga bulan kepada Dinas Kesehatan Bekasi. Bantuan ini nantinya akan digunakan oleh puskesmas-puskesmas yang ada di Bekasi. Untuk diketahui, sekarang ini, ada sekitar 31 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang beroperasi di Bekasi.

"Bantuan komputer pada Dinkes Bekasi adalah upaya untuk mewujudkan program e-Health Nasional. Saat ini, kami tengah mengembangkan InSure Net (Indonesia Insurance Share Service Platform) sebagai cikal bakal program e-Health Nasional," terangnya.

InSureNet sendiri bertujuan merealisasikan sinergi di antara perusahaan asuransi BUMN dan penyedia layanan kesehatan. "Sejauh ini, perusahaan asuransi BUMN yang terlibat di antaranya adalah Taspen, Jamsostek, Askes, Jasa Raharja, dan Asabri. Dengan InSureNet pelayanan kesehatan kepada masyarakat diharapkan akan semakin baik," ucap Eddy.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION