Sabtu, 22 Mei 2010

33 PT Beradu Robot Cerdas

33 PT Beradu Robot Cerdas


33 PT Beradu Robot Cerdas

Posted: 21 May 2010 11:44 PM PDT

Malang (ANTARA) - Sebanyak 33 perguruan tinggi negeri dan swasta regional IV mulai Jumat (21/5) hingga Minggu (23/5) beradu robot cerdas dalam even Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KCRI) 2010 di Universitas Muhammadiyah Malang Dome.

Ketua panitia KRI dan KCRI M. Irfan, Sabtu, mengatakan robot yang dikonteskan dari 33 perguruan tinggi negeri dan swasta itu sebanyak 73 unit yang terdiri atas 20 unit untuk KRI dan 53 lainnya untuk KCRI.

"Untuk KCRI ini masih dibagi lagi menjadi tiga kategori, yakni KCRI beroda, berkaki, dan battle. Tugas robot KRI adalah menyelesaikan `pembangunan` candi, sedangkan KCRI bertema cerdas memadamkan api dan cerdas memadamkan bola," katanya.

Menurut dia, KRI dan KCRI yang digelar 21-23 Mei ini masih sebatas tingkat regional IV yang meliputi wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.

"Untuk tingkat nasional baru digelar 19-22 Juni di kampus yang sama (UMM)," katanya.

Untuk tingkat nasional, kata dia, ditambah satu kategori, yakni Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI), di samping KRI dan KCRI yang telah dipertandingkan di tingkat regional.

Kontes tingkat regional IV di UMM tersebut, lanjut dia, merupakan babak penyisihan sebelum menuju tingkat nasional yang akan mempertemukan para finalis dari regional lainnya, yaitu Pangkal Pinang, Bandung, Yogyakarta, dan Manado.

Ia menjelaskan bahwa pemenang tingkat nasional akan menjadi duta bangsa pada kontes robot tingkat internasional ABU Robocon di Kairo, Mesir, September mendatang.

Para peserta kontes dari luar Malang, sebagian besar datang bersama suporter masing-masing. Bahkan, ada tim peserta yang membawa suporter sebanyak enam bus.

Untuk peserta, kata Sekretaris Panitia Mulyoto, penginapannya dipusatkan di Rusunawa UMM I dan dewan juri di UMM Inn.

Kontes robot yang dipusatkan di UMM Dome itu juga terbuka untuk masyarakat umum. Namun, sebelum masuk arena kontes, masyarakat umum harus membeli tiket sebesar Rp10 ribu/orang.

Khusus untuk pelajar, bebas masuk arena asal bisa menunjukkan kartu pelajar, sedangkan mahasiswa UMM dikenai 50 persen dari harga tiket.

Five Filters featured article: The Art of Looking Prime Ministerial - The 2010 UK General Election. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Saingi Apple, Google Rilis Kios Aplikasi

Posted: 21 May 2010 08:05 PM PDT

VIVAnews - Tak mau kalah dengan Apple, raksasa mesin pencari di dunia maya, Google Inc, juga merilis toko online serupa bagi pengguna yang ingin mengunduh aplikasi atau konten lainnya.

Melalui aplikasi Chrome, Google akan menyuguhkan aplikasi web untuk browser Chrome dan pengguna OS, mirip seperti yang disajikan Apple untuk perangkat iPhone dan iPad-nya.

Upaya ini diakui Google sebagai langkah untuk mewujudkan misinya menjadi situs pusat media dan hiburan di jagad maya, di samping mengandalkan iklan di Internet.

"Iklan di dunia maya merupakan hal yang sangat penting. Tetapi, Google ingin menciptakan alternatif lain," ujar Vice President Google, Sundar Pichai, yang dikutip dari Telegraph, Sabtu 22 Mei 2010.

Diberi tajuk Chrome Web Store, Google akan membukanya dalam waktu dekat agar pengguna Internet dimudahkan untuk mencari dan membeli aplikasi berbasis Web hanya dengan satu klik.

Gagasan serupa sudah ditiru sebelumnya oleh Research In Motion.

Toko online yang menyajikan aplikasi gratis dan berbayar untuk pengguna BlackBerry itu dirilis sekitar tahun lalu. Sama halnya dengan Apple App Store, BlackBerry Application World juga menawarkan aplikasi dan konten khusus pengguna ponsel pintar BlackBerry.

Google pun mempunyai Android Market untuk pengguna ponsel-ponsel berbasis OS Android. Namun, untuk aplikasi berbasis Web, perusahaan mengandalkan Chrome Web Store.

Untuk diketahui, perusahaan yang berkantor di Mountain View, California, ini mengklaim telah memiliki sekitar 70 juta pengunjung setiap harinya. Jumlah ini meningkat stabil dibandingkan akhir semester I-2009, di mana Google hanya mencatat sekitar 30 juta pengunjung. (mt)

arinto.wibowo@vivanews.com

Five Filters featured article: The Art of Looking Prime Ministerial - The 2010 UK General Election. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Survei: 60 Persen Facebooker Akan Hapus Akun

Posted: 21 May 2010 06:10 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan Sophos, perusahaan security ternama, ini mungkin tak bisa dianggap main-main oleh Facebook. Bagaimana tidak, hasil penelitian menemukan 60 persen pengguna Facebook berencana menutup akunnya jika kebijakan soal privasi yang diterapkan layanan jejaring sosial itu masih terus berubah-ubah. Survei ini dilakukan terhadap 1588 pengguna Facebook.

"Polling ini menunjukkan bahwa mayoritas pengguna mengeluh terhadap lemahnya kontrol yang disediakan Facebook untuk melindungi data-data mereka," ujar Graham Cluley, konsultan teknologi senior Sophos, seperti dilansir situs Telegraph, Rabu (19/5/2010). Kebanyakan pengguna tidak tahu bagaimana mengatur privasi di Facebook dengan aman karena fiturnya dinilai membingungkan.

Berkali-kali Facebook mendapat kritikan karena fitur pengatur privasi yang disediakannya terlalu ribet. Kenyataannya saat ini, Facebook menerapkan pendekatan bahwa konten yang ditampilkan bebas dilihat sesama pengguna Facebook. Pengguna baru diberi pilihan untuk mengatur kalau ingin membatasi siapa saja yang boleh melihat informasi tersebut.

"Perubahan mendasar yang harus dilakukan Facebook adalah menerapkan pilihan opt-in (buat siapa) untuk membagi informasi, bukannya opt-out (bukan buat siapa)," lanjut Cluley. Ia mengatakan pengguna Facebook banyak menampilkan informasi pribadi dan tentu tidak ingin tiba-tiba kaget karena nomro ponsel atau tanggal lahirnya muncul di internet dan dapat dilihat semua orang.

Bahkan, karena Facebook masih "mencla-mencle" soal pengaturan privasi tersebut, sudah muncul gerakan tinggalkan Facebook. Ribuan pengguna Facebook telah bergabung dalam gerakan hapus akun Facebook pada 31 Mei 2010 sebagai bentuk tekanan kepada Facebook.

Five Filters featured article: The Art of Looking Prime Ministerial - The 2010 UK General Election. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Mark Zuckerberg: Orang Tak Butuh Privasi Serba Rahasia

Posted: 21 May 2010 06:10 PM PDT

PALO ALTO, KOMPAS.com - Kritikan berbagai pihak soal kebijakan pengaturan privasi yang mencla-mencle, membingungkan, dan terus berubah di Facebook ditanggapi langsung sang CEO Mark Zuckerberg. Ia mengatakan, semua yang dilakukan Facebook saat ini demi mengikuti kebutuhan orang di era internet yang terbuka.

"Cara orang berpikir soal privasi sedikit mengalami perubahan. Yang dibutuhkan kebanyakan orang bukan lagi privasi yang komplit. Bukan serba rahasia yang mereka inginkan. Mereka hanya butuh mengontrol apa saja yang bisa dibagi dan apa yang tidak," ujar Mark Zuckerberg dalam wawancara dengan Time yang dilansir situs Telegraph, Jumat (21/5/2010).

Ia mengatakan bentuk transformasi paling besar yang terjadi pada generasi saat ini adalah semakin banyak informasi yang dibagikan kepada publik. Menurut pandangannya, perubahan kebutuhan berbagi tersebut malah sedang dimulai dan Facebook berusaha melayaninya.

"Bagian penting yang sedang kami lakukan adalah menyiapkan apa yang diperlukan orang di masa depan dan menyediakan sarana untuk menggunakannya," ujar Zuckerberg. Ia mengaku tak khawatir dengan keresahan jutaan orang yang mengeluh dengan pengaturan privasi di Facebook untuk saat ini.

Beberapa kali pengaturan privasi di Facebook dikeluhkan karena sering berubah dan membingungkan. Facebook juga menerapkan pengaturan privasi opt-out, di mana pengguna harus memilih siapa yang tidak boleh melihat informasi yang ditampilkannya ketimbang pendekatan lebih aman secara opt-in atau untuk siapa konten dibagi. Ribuan orang mengancam akan keluar dan menghapus akunnya di Facebook pada 31 Mei 2010 sebagai bentuk protes dan tekanan kepada Facebook.

Five Filters featured article: The Art of Looking Prime Ministerial - The 2010 UK General Election. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION