Jumat, 14 Mei 2010

2011, 88% Prosesor di Dunia adalah Core 2010

2011, 88% Prosesor di Dunia adalah Core 2010


2011, 88% Prosesor di Dunia adalah Core 2010

Posted: 13 May 2010 11:14 PM PDT

VIVAnews - Intel siapkan rencana agresif untuk memperluas cakupan prosesor Core 2010 untuk tahun ini dan yang akan datang. Sebagai informasi, Core 2010 merupakan nama lain untuk prosesor seri Lynnfield dan Clarkdale versi desktop yang merupakan generasi kedua dari prosesor berbasis Nehalem.

Pada kuartal kedua 2010, rencana Intel adalah 44 persen dari seluruh prosesor yang terjual merupakan prosesor berbasis Core 2010. Sebanyak 45 persen dari seluruh prosesor yang terjual di kuartal ini akan dikonsumsi oleh segmen pasar bisnis. Adapun untuk pasar desktop secara keseluruhan, Intel berharap 44 persen dari seluruh prosesor desktop mereka di pasar akan berbasis Core 2010.

Di kuartal berikutnya, seperti dikutip dari Fudzilla, 14 Mei 2010, yakni Q3 2010, pangsa pasar Core 2010 diprediksikan akan naik menjadi 55 persen. Di pasar bisnis naik menjadi 56 persen, sementara pasar keseluruhan menjadi 53 persen.

Tahap berikutnya, Intel ingin pangsa pasar prosesor Core 2010 mereka naik menjadi 77 persen di Q4 2010. Di sektor bisnis, target market Core 2010 adalah 68 persen, sementara di keseluruhan pasar desktop, Intel ingin menguasai 67 persen pasar dengan produk tersebut.

Di kuartal pertama 2011, pada kuartal yang sama dengan peluncuran Sandy Bridge, prosesor berteknologi 32 nanometer, pangsa pasar Core 2010 akan mencapai 88 persen. Di segmen bisnis, pangsa pasarnya 79 persen. Adapun cita-citanya, pangsa pasar keseluruhan untuk Core 2010 di Q1 2010 mencapai 83 persen.

Five Filters featured article: The Art of Looking Prime Ministerial - The 2010 UK General Election. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

NComputing Rilis USB Virtual Desktop Terbaru

Posted: 13 May 2010 09:35 PM PDT

VIVAnews - NComputing baru saja meluncurkan perangkat virtualisasi desktop dengan koneksi USB pertama di dunia, yakni NComputing model U170. Hari ini, produk anyar tersebut resmi diboyong ke Indonesia.

U170 merupakan suksesor NComputing seri L dan seri X yang dengan mudah mampu mengubah satu komputer menjadi dua komputer atau lebih. Bedanya, U170 menawarkan proses instalasi dan setting yang lebih mudah dan sederhana, didukung konektivitas USB, dan resolusi tinggi dan full HD.

"U170 ditawarkan dalam satu paket perangkat dengan kemudahan plug and play bagi hingga 10 pengguna per komputer," kata Manish Sharma, Wakil Presiden Direktur NComputing Wilayah Asia Pasifik, melalui keterangan pers yang diterima VIVAnews, Jumat 14 Mei 2010.

Melalui produk anyarnya tersebut, dikatakan Manish, NComputing U170 memungkinkan pengguna memangkas biaya komputasi dengan cara membagi power yang tak terpakai pada komputer dan menggabungkan kapasitas komputasi secara efisien dengan memungkinkan banyak pengguna untuk berbagi satu komputer.

"Penghematan biaya ini sangat cocok bagi kalangan akademisi dan pebisnis yang perlu menekan budget TI mereka. SOHO (small office home office) sampai pengguna rumahan pun bisa memakainya," jelas dia.

Di Indonesia, perusahaan virtualisasi desktop asal California ini dipercaya Manish akan merevolusi penggunaan komputasi desktop. Ditandai dengan peluncuran U170, solusi komputasi plug-and-play akan optimal dan meningkatkan kinerja komputer yang ada.

"Indonesia adalah negara dengan tingkat pertumbuhan tertinggi untuk penjualan produk NComputing di seluruh Asia. Sementara untuk volume penjualan, Indonesia adalah negara kedua terbesar setelah India," papar Manish.

Tahun lalu, NComputing mencatat penjualan hingga 7-8 ribu unit di Indonesia. Tahun ini, perusahaan optimis mampu menggandakan penjualan hingga 15 ribu unit.

Terkait harga dan ketersediaannya, U170 akan dipasarkan melalui distributor resmi NComputing, PT Megatronix dan seluruh jaringan pemasarannya di seluruh Indonesia dengan harga US$ 115, setara sejuta rupiah. (umi)

Five Filters featured article: The Art of Looking Prime Ministerial - The 2010 UK General Election. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Cloud Computing Telkom Sasar 35 Juta UKM

Posted: 13 May 2010 08:34 PM PDT

VIVAnews - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) baru saja meluncurkan teknologi cloud computing, atau dikenal pula dengan komputasi awan, yang menjadi layanan baru dalam Telkom Solution.

Kehadiran teknologi tersebut, dikatakan Vice President Corporate Account Management Telkomsel Nyoto Priyono, akan meringankan beban para pemain usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor infrastruktur TI.

Untuk diketahui, cloud computing adalah solusi ICT melalui mekanisme komputasi awan yang memungkinkan user menggunakan ataupun menyewa layanan ICT, sedangkan pengelolaan infrastruktur, platform, maupun aplikasi IT services dilakukan oleh provider.

"Kebanyakan operasional UKM saat ini masih menggunakan sistem manual. Menurut data Kementerian Negara Koperasi dan UKM, setidak-tidaknya ada sekitar 35 juta UKM yang belum tersentuh solusi TI yang bisa membuat mereka lebih efisien," ujar Nyoto.

"Jumlah itu lah potensi pasar untuk solusi baru kami. Jadi, mereka (UKM) bisa terbebas dari kocek investasi, tak perlu membeli server, aplikasi, dan lain-lain. Biar perseroan yang mengurus inventori mereka, termasuk laporan keuangan, pajak, dan segala sesuatu yang terkait solusi TI mereka," tandasnya.

Terkait kocek yang musti dikeluarkan para pengusaha SME (small medium enterprise), istilah lain untuk UKM, Telkom dan Telkomsel mematok budget di kisaran 4-5 juta rupiah. "Jumlahnya sangat masuk akal. Hitung-hitung bayar parkir ke perseroan," tutur Nyoto.

Saat ini, dia memaparkan, Telkomsel sendiri memiliki 4.500 pelanggan korporasi di segmen UKM, sementara untuk korporasi secara keseluruhan ia memiliki 6.500 perusahaan.

"Hingga akhir 2010 nanti, kami menargetkan tambahan klien 500 UKM. Tapi, secara keseluruhan hingga akhir tahun kami berani menargetkan jadi 9.000 pelanggan korporasi," tukas Nyoto.

Five Filters featured article: The Art of Looking Prime Ministerial - The 2010 UK General Election. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

2012, TV 3D Baru Bisa Diterima di Indonesia

Posted: 13 May 2010 08:04 PM PDT

VIVAnews - PT LG Electronics Indonesia (LGEIN) baru saja menghadirkan teknologi baru di jajaran LED TV, yakni Full LED 3D TV. Hal ini ditandai dengan peluncuran LG LX9500 beberapa waktu lalu.

Namun, perusahaan elektronik multinasional asal Korea Selatan itu mengakui, inisiatifnya memboyong Full LED 3D TV ke Tanah Air terlalu dini. Pasalnya, dibandingkan negara maju seperti Amerika Serikat, Indonesia masih jauh tertinggal jika berbicara tren.

"LGEIN belum berharap pada unit penjualan di tahun pertama, tetapi lebih ke arah edukasi," ujar Budi Setiawan, Direktur Penjualan LGEIN, kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat 14 Mei 2010.

"Biar masyarakat mengenal teknologi ini terlebih dahulu, dan mengetahui bahwa ini lah teknologi televisi di masa depan setelah LED TV," katanya.

Menurut proyeksi Budi, pasar Indonesia membutuhkan waktu satu hingga dua tahun untuk siap menerima teknologi Full LED 3D TV. Pasalnya, untuk bisa 'booming', sebuah teknologi harus didukung oleh ekosistem pasar.

"Sekarang ini, film 3D saja masih sangat sedikit. Bahkan channel TV lokal yang menyiarkan acara dengan gambar 3D belum ada. Jadi, sulit rasanya berharap supaya teknologi ini diserap pasar pada setahun pertama," jelas Budi.

Dibandingkan di Amerika Serikat, dia menuturkan, channel khusus olahraga ESPN sudah bersiap-siap untuk menyuguhkan pertandingan sepak bola pada ajang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan selama bulan Juni-Juli nanti.

"Tak heran, karena AS kini sedang melakukan transformasi dari digital ke arah 3D. Sementara kita (Indonesia) masih transformasi dari analog ke digital. Sebenarnya, tak terlalu jauh ketinggalan, hanya selisih setahun," tuturnya.

Budi mengatakan, faktor penting lainnya yang membuat Full LED 3D TV sulit besar di Indonesia adalah terkait harga (pricing). Sama seperti LCD TV, yang membutuhkan waktu dua tahun untuk bisa laku keras.

"Namanya produk elektronik, ketika mulai diproduksi secara massal, harganya akan otomatis turun. Tetapi, hal ini harus ditunjang penerimaan pasar yang baik," ujar Budi. (art)

Five Filters featured article: The Art of Looking Prime Ministerial - The 2010 UK General Election. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION