Rabu, 12 Agustus 2009

stop dreaming start action: 'Slumdog Millionaire' dari Indonesia

stop dreaming start action: 'Slumdog Millionaire' dari Indonesia


'Slumdog Millionaire' dari Indonesia

Posted: 11 Aug 2009 07:48 PM PDT

Dalam salah satu adegan film pemenang delapan piala Oscar 2008, Slumdog Millionaire, sang pemeran utama, Jamal Malik, bertindak sebagai operator telepon yang melayani pelanggan di seluruh dunia.

Melalui koneksi internet sekaligus telepon tetap, Jamal bisa melayani pelanggan operator seluler dari Manchester, Inggris sekalipun dirinya tinggal di Mumbai, India. Tak ada lagi sekat negara, jarak, dan waktu dalam konsep bisnis aktual.

Apa yang digambarkan sang sutradara, Danny Boyle, dalam adegan itu merepresentasikan apa yang sesungguhnya terjadi. Dalam lima tahun terakhir, India menjadi negara penyedia jasa service center terbesar di dunia.

Dengan sistem kerja outsourcing yang menjalankan roda usahanya berbasis internet, banyak perusahaan India (umumnya berlokasi di region Bangalore) menjadi mitra operator telepon global sekaliber British Telecom dan AT&;T.

Ratusan anak muda di negeri itu, selama 24 jam dan tujuh hari, bergiliran menerima komplain pengguna layanan, dengan peranan tak ubahnya customer service sesungguhnya dari operator global tadi.

Guna meyakinkan hal tersebut, Nandan Nilekani, CEO jasa outsourcing terbesar di India, sengaja melatih aksen bahasa pekerjanya. Ada yang dilatih aksen british, ada pula aksen bahasa slank khas Amerika Serikat (The World is Flat, 2005).

Maka, melihat apa yang terjadi di fragmen di atas ini, kini tak ada lagi kesenjangan sosio-ekonomi India sebagai negara Asia yang pendapatan per kapitanya minim dengan Inggris yang masyarakatnya sejahtera.

Internet

Teknologi internet telah meleburkan semua gap tadi. Potensi negara-negara berkembang, bahkan negara dunia ketiga yang identik miskin dan terbelakang, sebenarnya bisa sama bagusnya dengan yang diraih negara maju.

Dan nyatanya, opini ini bukan sekedar manis di bibir. Data faktual menunjukkan bahwa kemajuan pesat yang diraih Korea Selatan di bidang manufaktur ditunjang penetrasi internet yang sudah mencapai 80% dari total rumah tangga.

Bukan hanya itu. Munculnya Taiwan sebagai pusat produksi chip pesanan vendor prosesor kakap seperti Intel dan AMD juga dipercaya akibat penetrasi internet 100% di negara berpenduduk 6 juta orang itu (broadbandtrends.com, Maret 2008).

Pada data lebih makro yang dirilis eMarketer.com, pendapatan berikut jumlah pelanggan internet dari kawasan Asia saat ini sudah mencapai 20,1% atau urutan ketiga setelah Eropa Barat 27,6% serta Amerika Utara 23,2%.

Oleh karenanya, dalam tataran lebih kecil dan membumi, potensi masyarakat Indonesia di wilayah pedesaan maupun pesisir, sesungguhnya bisa sama melesatnya dengan kota apabila mampu memanfaatkan fasilitas teknologi informasi tersedia dengan optimal.

Apalagi, jasa layanan internet saat ini kian mudah diakses masyarakat, di lokasi manapun. Dengan berbasis layanan seluler yang wilayah cakupannya kian meluas, akses internet saat ini mudah dilakukan hanya di genggaman tangan.

Dengan sentuhan telunjuk di ujung mouse, layanan fixed phone, data literatur yang berjumlah ribuan dengan varian konten sangat kaya, kini sudah bisa dipelajari sendiri (e-learning) masyarakat di wilayah marjinal dengan biaya super-efisien.

Situasi ini pada akhirnya akan menghantarkan konsep kolaborasi di masyarakat itu sendiri. Interaksi satu sama lainnya pada sebuah komunitas, akan diawali melalui implementasi teknologi informasi.

Rasa-rasanya, apa yang dilakukan Muhammad Yunus dengan Grameen Bank yang membuatnya dianugerahi Nobel, tidak akan terlalu sulit dimulai di negeri ini -- yang tipikal masyarakatnya memang tidak jauh berbeda.

Pada titik ini, maka yang dibutuhkan sebenarnya sederhana saja: Pertama, kemauan semua pemangku kepentingan (stakeholder) untuk terus menggelorakan sejumlah inisiatif yang sudah dilaksanakan jauh-jauh hari.

Sejumlah pemerintah daerah telah mencanangkan digitalisasi pembangunan seperti Pemkot Cimahi dengan konsep Cimahi Cyber City dan Pemkab Sragen (Sragen Cyber City). Demikian pula Menristek yang gencar memberdayakan open source.

Di sisi lain, operator telekomunikasi juga sudah mengampanyekan berbagai program konstruktif terkait seperti PT Telkom dengan program Internet goes to pesantren, PT Indosat (IWIC), atau PT Telkomsel (internet di sekolah dasar).

Kedua program tersebut, harus diakui, belum memiliki kontinuitas spirit. Karenanya, diperlukan kesamaan cara pandangan agar spirit menggelorakan program ini tiada surutnya sehingga masyarakat yang terlayani makin banyak.

Kedua, menggiring arah program ini pada tataran praktis yang lebih simpel dan segera dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Substansi dari massalisasi internet sebenarnya bukan sekedar peneterasi yang meluas dari masyarakat.

Lebih jauh dari itu, internet harus menjadi perangkat (tools) yang memudahkan masyarakat dalam beraktifitas, menyinergikan potensi sumber daya yang ada, hingga menciptakan kemaslahatan ekonomis.

Jika dua aksi penajaman ini bisa segera dilakukan, maka Indonesia akan maju di semua wilayah. Bahkan, jika konsisten dilakukan, bukan tidak mungkin, akan muncul Jamal Malik-Jamal Malik lainnya di negeri ini. Ayo!

 
Penulis adalah Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision. Bisa dihubungi lewat email redaksi@detikinet.com



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Makin Banyak Karyawan Dipecat karena Email

Posted: 11 Aug 2009 06:23 PM PDT

Pemangkasan budget dan pemutusan hubungan kerja akibat resesi ternyata sangat rawan pada keamanan data perusahaan. Dalam hal ini, email bisa menjadi teknologi yang paling berisiko. Lewat email, data penting perusahaan bisa diteruskan ke mana saja.

Perusahaan keamanan email, Proofpoint menyatakan, lebih dari sepertiga perusahaan menderita kebocoran data dikarenakan email. Angka "kecelakaan" ini naik 28% dibandingkan tahun 2008 lalu. Oleh karena itu, pencegahan terhadap kebocoran email ini juga turut meningkat.

detikINET kutip dari V3, Rabu (12/8/2009), lebih dari setengah perusahaan telah mendisiplinkan staf pekerjanya akibat pelanggaran kebijakan penggunaan email. Bahkan, 31,6% di antaranya telah memecat karyawannya.

Lantas apa hubungannya kebocoran email perusahaan dengan pemecatan karyawan? Ternyata, masih dari survei yang dilakukan perusahaan asal California itu, muncul fakta bahwa kenaikan aksi pemecatan itu mendorong para karyawan untuk mencuri informasi bekas tempat kerjanya itu. Sekitar 18% dari mereka bahkan telah diinvestigasi akibat kasus ini pada tahun lalu.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Ditambah Lagi, Jajaran SSD Kingston

Posted: 11 Aug 2009 06:03 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam bidang SSD (solid state disk), Kingston termasuk pendatang baru. Namun perusahaan yang kondang dalam urusan memori ini kembali menambahkan tiga drive baru di jajaran baru SSDNow V+.

Seri SSDNow V+ ini ditujukan pada kalangan perusahaan enterprise dan juga prosumer yang menginginkan peningkatan kinerja dan juga memperpanjang usia sistem yang ada.
Tersedia dalam tiga pilihan kapasitas: 64GB, 128GB, dan 256GB, seri V+ ini disebutkan lebih unggul dibandingkan seri sebelumnya SSDNow V. Tipe baru ini memamerkan kecepatan baca dan tulis maksimal masing-masing 220MB/s dan 180MB/s, dengan input dan output operations per seconds (IOPS) yang lebih tinggi.

Di AS, SSDNow V+ ini dijual dengan harga US$ 254 untuk tipe 64GB, dan melonjak menjadi US$ 500 untuk tipe 128GB. Sementara itu yang berkapasitas 256GB dibandrol US$ 992. Semua drive dilindungi garansi tiga tahun.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Point of View Mobii NB9010, Batere Awet

Posted: 11 Aug 2009 06:03 PM PDT

Pasar netbook masih terus marak, seiring semakin banyaknya pilihan netbok yang bisa dipilih pengguna. Kini giliran Point of View menelurkan netbook generasi keduanya, yakni mobii NB9010.

Di bagian casing-nya yang berwarna biru, terdapat lampu LED sebagai indikator yang akan berkedap-kedip merah bila baterai netbook ini sudah mencapai titik kritis. Jika baterai sudah terisi penuh kembali, lampu kecil tersebut akan berubah warna menjadi hijau.

Seperti produk lainnya, Point of View juga membenamkan prosesor Intel Atom N270 pada mobii. Dari segi fisik, baterai produk ini memiliki tonjolan yang terlihat jelas di dekat engsel monitor dan keyboard. Warna baterai yang hitam sangat cocok dengan warna casing biru tuanya. Baterai 6 selnya berkapasitas 4400 mAh. Dalam pengujian, baterai ini mampu dipakai secara terus-menerus selama 5 jam.

Dari segi konektivitas, netbook ini dilengkapi dengan berbagai port penghubung. Pertama terlihat deretan port USB 2.0 pada bagian sebelah kanan netbbok yang tersusun rapi disertai dengan port VGA. Kedua, terdapat card reader, yang dapat menampung kartu memori SD, MS, dan MMC. Card reader ini berada di pojok kanan netbook ditemani port microphone in dan headphone.

Netbook mobii menghadirkan papan keyboard dengan tombol yang cukup besar ( 92% dari keyboard normal) meskipun jarak antartombolnya masih agak sempit. Sementara pada touchpad-nya yang berlapis chrome, terdapat dua tombol yang menyatu, masing-masing berfungsi sebagai tombol klik kiri dan sebagai tombol klik kanan. Touchpad ini sendiri cukup responsif untuk mengikuti gerakan jari kita.

Netbook mobii juga dilengkapi dengan memori 1 GB DDR2, dan hardisk SATA berkapasitas 160 GB. Juga terdapat fungsi nirkabel Wi-Fi, webcam 1,3 megapixel, port VGA-out serta port LAN untuk menghubungkan netbook ini ke LAN via jaringan kabel 10/100 Mbps.

***


Point of View memang belum banyak mengeluarkan seri netbooknya dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Meskipun demikian, daya tahan baterainya membuat netbook ini sangat cocok bagi Anda yang membutuhkan netbook (khususnya dengan daya tahan daya baterai yang cukup lama).

Sumber: InfoKomputer

PLUS: Baterai tahan lama, keyboard cukup nyaman

MINUS: Bentuk baterai besar, speaker internal kurang bertenaga.

SKOR PENILAIAN
(maksimal 5)
Kinerja : 4,2
Fasilitas : 4
Penggunaan: 3,8
Harga : 4
SKOR TOTAL: 4,02


Hasil Uji
Netbook mobii menggunakan proseor Intel Atom N270 (1,6GHz) dan memori 1 GB DDR2 yang masih lazim digunakan netbook saat ini. Karena itu tidak mengherankan jika skor yang dihasilkan mobii tidak jauh berbeda dengan netbook yang lain. Sayangnya, netbook ini tidak bisa menampilkan skor waktu Cinebench R10 karena keterbatasan layar monitor yang kurang mendukung resolusi tinggi.

 

Normal

false

false

false

EN-US

X-NONE

X-NONE

MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */

table.MsoNormalTable

{mso-style-name:"Table Normal";

mso-style-parent:"";

line-height:115%;

font-size:11.0pt;"Calibri","sans-serif";}

Uji Point of View Mobii

(Intel Atom N270, RAM 1GB, Intel GME i945, 12,5", Win XP)

Lenovo IdeaPad S10

(Intel Atom N270, RAM 1GB, Intel GME i945, 10", Win XP)

Kinerja

Encoding Video

57 menit 37 detik

 58 menit 56 detik

Encoding Audio 14 menit 43 detik 14 menit 25 detik Cinebench R10 829 18 menit 4 detik 3DMark 2006 80 - Daya Tahan Baterai Memutar HD Video 4 jam 8 menit 30 detik 1 jam 50 menit 36 detik Battery Eater 05 3 jam 33 menit 39 detik 2 jam

SPESIFIKASI Point Of View Mobii NB9010
Prosesor: Intel Atom N270 1,6GHz (Cache L2 512KB, FSB 533MHz )
RAM: DDR2 1GB
Chipset: Mobile Intel Calistoga-GME i945 GME
Kartu Grafis: Intel GMA 950
Harddisk: Fujitsu (160 GB, 5400 RPM, SATA-II)
Optical drive: Tidak ada
Fasilitas: LAN, Wi-Fi 802.11 b/g, 4-in1 card reader, 3 USB, kamera Web 1,3MP, port VGA, port Ethernet 10/100, port mic, port headhone
Layar: 10,5" WXGA 1024x600 pixel
Kartu suara: Realtek HD Audio output
Sistem Operasi: Linux Ubuntu
Batere: 4400 mAh
Dimensi: 25,5x18,5x (3,1 -4,5) cm
Bobot: 1, 37kg dan 1,72kg (+ Charger)
Garansi: 1 tahun
Situs Web: www.pointofview-online.com
Harga kisaran*: Rp3.750.000
* Dinamika Perkasa Jaya (DPJ), (021) 601-2974



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Nasib Dell Inspiron Mini 12 Serupa Mini 9

Posted: 11 Aug 2009 06:03 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com – Usia netbook Dell Inspiron Mini 12 belum genap satu tahun. Namun seperti kiprahnya di ajang netbook sudah akan berakhir. Netbook ini, seperti juga Mini 9, tanpa pemberitaan resmi dari Dell menghilang. Begitu dikabarkan situs hothardware.

Padahal Inspiron Mini 12 unik. Layar netbook ini paling lebar, yakni 12". Dan karena fisiknya lebih lebar, ukuran keyboard-nya pun lebih lega sehingga lebih nyaman dipakai dibandingkan netbook lain. Sayang penjualan Inspiron Mini 12 ini rupanya kurang bergaung kuat.

Namun mungkin harganya yang saat diluncurkan mendekati US$ 600 menyebabkan penjualannya selama ini kurang berseri. Apalagi harga itu terlalu dekat dengan harga notebook tipis 13,3" dan 14" dari MSI. Andai saja harga tersebut di bawah US$ 600, mungkin netbook itu bisa laris manis di pasaran.

Sayangnya sampai saat ini belum ada kabar resmi dari Dell tentang menghilangnya netbook Inspiron Mini tersebut dari situs Web Dell. Jadi bisa saja Mini 12 itu kelak muncul dengan wajah baru dan spesifikasi baru.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION