Jumat, 18 September 2009

Ramadhan, Electrolux Bersihkan Karpet Masjid

Ramadhan, Electrolux Bersihkan Karpet Masjid


Ramadhan, Electrolux Bersihkan Karpet Masjid

Posted: 17 Sep 2009 03:47 AM PDT

VIVAnews - Tahun ini, perusahaan peralatan elektronik rumah tangga Electrolux memperingati ulang tahunnya yang ke-90.

Untuk memperingati hari jadinya itu, Electrolux Indonesia akan juga menjalankan program corporate social responsibility (CSR) perusahaannya dengan menyediakan pelayanan membersihkan karpet di 90 masjid dan musholla.

Electrolux membersihkan karpet-karpet dan sajadah di 90 masjid dan musholla yang berlokasi di Jakarta dan sekitarnya dengan alat-alat vacuum penghisap debu andalan mereka.

Menurut General Manager Electrolux Indonesia Haryono Simon, kegiatan CSR ini merupakan wujud kepedulian Electrolux kepada masyarakat. Melalui program bersih-bersih karpet masjid ini, masyarakat diharapkan bisa lebih nyaman melakukan ibadah Ramadhan di masjid.

"Semoga dengan dilaksanakannya program sosial ini, umat muslim dapat merayakan hari raya Idul Fitri dengan hati yang bersih dan penuh berkah," ujar Haryono.

Electrolux mengakhiri program CSR ini di Masjid At-Taqwa dan Masjid Jami Darussalamah, Bintaro. Kegiatan ini disambut baik oleh setiap pengurus masjid dan musholla setempat. Pada kesempatan yang sama, Electrolux juga memberikan bingkisan berupa peralatan sholat dan bantuan uang tunai kepada masjid.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Cisco TelePresence untuk Kolaborasi Global

Posted: 17 Sep 2009 02:25 AM PDT

VIVAnews - Cisco mengumumkan kehadiran Cisco TelePresence untuk siapapun dan di mana pun. Adapun fungsi utamanya adalah untuk melakukan komunikasi lintas perusahaan.

Dalam waktu kurang dari dua tahun, Cisco telah mendukung delapan operator telekomunikasi tingkat dunia yang beroperasi di lima benua untuk memungkinkan layanan Cisco TelePresence berjalan secara lintas perusahaan. Teknologi ini juga telah hadir di lebih dari 150 negara di ribuan kota.

Cisco TelePresence lintas perusahaan memberikan kemampuan bagi para perusahaan untuk bertatap muka dengan supplier, pelanggan dan partner mereka. Ini sekaligus dapat meningkatkan daya saing, mempercepat waktu dibutuhkan untuk penetrasi pasar, dan mendorong kolaborasi yang lebih baik.

"Indonesia yang luas dengan sebaran pulaunya memerlukan solusi kolaborasi yang memungkinkan tatap muka dapat dilakukan sesegera mungkin untuk mempercepat pengambilan keputusan," kata Sanjay Rohatgi, managing director, Cisco Indonesia, pada keterangan pers yang VIVAnews kutip, 17 September 2009. "Cisco memiliki portofolio yang luas untuk kebutuhan tersebut, dari Cisco TelePresence yang dapat digunakan oleh banyak orang dalam satu ruangan sampai yang berlayar tunggal," ucap Sanjay.

AT&T, BT, Orange, NTT, Tata Communications, Telefonica, Telstra, dan Telmex, merupakan operator yang telah mengumumkan tersedianya layanan Cisco TelePresence lintas perusahaan yang memungkinkan 350 perusahaan pengguna Cisco TelePresence dapat saling berkomunikasi. Layanan yang berjalan melalui berbagai jaringan yang berbeda, meliputi tingkat keamanan yang tinggi dan kualitas yang dapat diandalkan.

Cisco juga telah memperluas portofolio produk Cisco TelePresence dengan menyediakan versi yang dilengkapi dengan layar tunggal dan satu kamera. Cisco TelePresence berlayar tunggal ini dapat digunakan oleh sampai dua orang di ruang konferensi serbaguna untuk melakukan pertemuan antara dua lokasi atau bahkan lebih dari dua lokasi.

Cisco TelePresence System 1100 menggunakan layar plasma 65 inci dan cocok untuk ditempatkan di ruang pertemuan kecil. Ketika tidak sedang digunakan untuk pertemuan virtual, Cisco TelePresence 1100 juga dapat berfungsi sebagai perangkat audio conferencing. Penayangan presentasi dan video lainnya dapat dilakukan dengan menggunakan Cisco Digital Media Player di layar tersebut. 

Saat ini Cisco TelePresence lintas perusahaan tumbuh lebih dari 35 persen setiap bulan. Banyak perusahaan menggunakan layanan Cisco TelePresence lintas perusahaan, termasuk lebih dari seperempat yang ada di dalam daftar Fortune 100.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Internet Gratis di Posko Mudik Indosat

Posted: 17 Sep 2009 12:40 AM PDT

VIVAnews - PT Indosat Mega Media (IM2) turut berpartisipasi di Posko Mudik Indosat. Anak perusahaan Indosat penyedia layanan broadband itu akan menyediakan akses internet gratis berkecepatan 512Kbps bagi para pemudik yang mengunjungi posko.

Akses internet gratis ini tersedia sejak tanggal 16 September hingga 28 September mendatang.

Seperti VIVAnews kutip dari keterangan persnya, 17 September 2009, IM2 juga akan menawarkan produk-produk teranyar-nya, seperti Broombastis dan Truff Mobile, bagi para pemudik yang memungkinkan mereka dapat terus tersambung ke Internet selama perjalanan mudik.

Indosat sendiri, dalam mendukung komunikasi selama musim Mudik Lebaran, juga menghadirkan beberapa layanan VAS anyar, antara lain i-Trace dan i-Say Song dan bekerjasama dengan RCTI, Mantenboshi dan in-Touch, Indosat juga meluncurkan layanan Citizen Journalism atau Pewarta Warga.

i-Trace adalah layanan pencari lokasi yang dibutuhkan dan digunakan oleh pelanggan yang sedang jauh dari sumber informasi, sedang mobile, dalam kondisi mendesak, atau sedang mencari kerabat.

i-Say Song sendiri merupakan layanan memungkinkan pelanggan Indosat mengirim dan menerima pesan suara dengan iringan lagu. Sementara Citizen Journalism memungkinkan pengguna Indosat untuk mengirimkan berita (news) melalui video (menggunakan layanan i-Video) serta melalui gambar (image), suara (voice), dan teks (menggunakan layanan Mobinity).

Masih dalam rangka mendukung kemudahan berkomunikasi, Indosat menghadirkan Starter Pack (SP) Mudik IM3 dengan fasilitas Gratis nelpon 60 menit ke sesama anggota IM3 Gurp dengan sebelumnya mendaftarkan empat anggota dengan seorang inisiator.

Di samping itu, Indosat juga menyediakan starter pack Mentari dengan program Ribuan Kali Nelpon hanya Rp 1.000 per hari serta Murahnya berani Diadu.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Google Gandeng 36 Penerbit Besar

Posted: 17 Sep 2009 12:35 AM PDT

TEMPO Interaktif, Jakarta - Google Fast Flip jadi bintang pada konferensi teknologi informasi yang diselenggarakan TechCrunch50 di San Francisco. Senin malam lalu, Marissa Mayer, Vice President of Search Products and User Experience Google Inc, mengumumkan bahwa Fast Flip menjalin kerja sama dengan 36 penerbit. "Struktur web menyebabkan konsumsi berita bermigrasi dari koran ke artikel individual," kata Mayer.

Fast Flip merupakan format lain dari Google News. Di sini Google mengambil screenshot halaman web yang berisi berita dari 36 mitranya, seperti The New York Times, The Washington Post, Newsweek, BusinessWeek, Techcrunch, Esquire, dan BBC.

Format baru ini terlihat keren, mirip majalah yang dilihat secara horizontal. Tak hanya itu, Fast Flip juga berbeda dengan media online, yang jika ingin memindahkan halaman harus menunggu proses loading. Produk buatan Google ini beroperasi cepat tanpa menunggu proses yang lama. Selain itu, pengguna dapat menelusuri berita dari situs mitra Google. Artikel disusun berdasarkan penulis favorit, artikel terfavorit, rekomendasi artikel, headline, topik, dan lainnya.

Para pembaca bisa dengan cepat melompat dari satu artikel ke artikel lainnya hanya dengan menggeser panah. Bandingkan dengan waktu yang dibutuhkan ketika kita membuka halaman web. Hal ini sesuai dengan nama Fast Flip, yaitu membolakbalikkan halaman secara cepat. "Sehingga Anda dapat dengan cepat melihat melalui banyak halaman sampai menemukan yang menarik," kata Krishna Barat, pengembang Fast Flip.

Kerja sama tersebut dirancang saling menguntungkan. Para penerbit memasok feature atau berita ringan. Fast Flip menampilkannya dengan diiringi ruang untuk beriklan. Dari hasil iklan, Google memberikan sebagian keuntungan kepada para penerbit.

Fast Flip menjadi langkah terbaru Google dalam meningkatkan hubungan dengan penerbit. Maklum, selama ini banyak cercaan yang ditujukan kepada Google, yang dianggap mengambil keuntungan dari artikel media cetak yang diunduh ke Internet. Akibatnya, dalam tiga tahun terakhir pendapatan iklan media tradisional merosot sebesar 29 persen. Di sisi lain, penghasilan Google naik sebesar 4 persen.

Sebelumnya Google menawarkan kepada penerbit media cetak sistem untuk men-charge para pembaca yang mengakses bagian dari situsnya. Sementara itu, penerbit masih berharap pembaca datang ke situsnya, di mana mereka dapat memasarkan iklan tanpa perlu memberikan ke Google.

"Ini aksi keseimbangan," kata Martin Nisenholtz, pengawas The New York Times versi digital. Menurut dia, Fast Flip memiliki halaman antarmuka yang kaya dan menarik. Hal ini menjadi kekuatan baru yang selama ini mereka tidak miliki.

Google berharap layanan terbarunya membuat pembaca online lebih menikmatinya. Jika hal ini terjadi, kata Krishna, Google dapat menunjukkan lebih banyak iklan untuk menarik orang. "Mulai saat ini industri penerbitan menghadapi tantangan baru," katanya.

Untung Widyanto | CNET | AP | AFP |TechCrunch



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Penggemar Google Docs Meningkat Pesat

Posted: 17 Sep 2009 12:33 AM PDT

VIVAnews - Dominasi Microsoft Office di lingkungan perkantoran kini mendapatkan tantangan baru, tapi bukan datang dari aplikasi penyunting open source.

Menurut survei teranyar yang dilakukan oleh firma IDC, tantangan besar yang dihadapi oleh Microsoft, datang dari aplikasi penyunting dokumen online milik Google, yakni Google Docs.

Dikutip dari situs Computerworld, hasil riset IDC menemukan bahwa 1 dari 5 perusahaan melaporkan bahwa aplikasi Google Docs di lingkungan kerja mereka sudah 'digunakan secara luas'.

IDC meneliti 262 orang yang merupakan senior manager di berbagai perusahaan dari yang berskala kecil hingga berskala besar. Hasilnya, para manajer tadi mengungkapkan peningkatan yang cepat dalam hal ketertarikan pekerja untuk memakai aplikasi Google Docs.

Pada riset sejenis yang dilakukan oleh IDC dua tahun lalu, ada sekitar 5 persen perusahaan yang menyatakan bahwa Google Docs banyak dipakai oleh para pekerja di kantor mereka. Sementara pada riset IDC yang terbaru (Juli 2009), angka itu sudah meningkat menjadi 19,5 persen.

"Google Docs memang belum menggantikan Microsoft Office. Tapi faktanya aplikasi ini berkembang dengan cepat , dan ini ancaman yang sangat besar bagi Microsoft," ujar Melissa Webster, analis IDC yang melaksanakan riset tersebut.

Namun, di luar pertumbuhan yang dialami Google Docs, ternyata sebaran Microsoft Office masih begitu luas. Saat ini pangsa pasar Microsoft Office masih berkisar pada angka sekitar 97 persen.

Dari situ, Melissa menjelaskan, terlihat banyak pekerja yang menggunakan kedua aplikasi tersebut. Namun, Webster mengatakan, bahwa Google Docs bisa mengkanibal peluang Microsoft alam hal tool penyunting dokumen online.

Microsoft berencana meluncurkan penyunting dokumen Office 2010, yang akan keluar bersama versi online-nya. Nantinya, Microsoft akan menyediakan berbagai opsi bagi pengguna untuk mengakses aplikasi Office lewat internet, langsung dari data center milik Microsoft.

Survei yang dilakukan oleh IDC meneliti perusahaan-perusahaan yang 80 persennya berasal dari Amerika Serikat, dan 64 persen dari perusahaan tadi berasal dari perusahaan TI. 35 persen perusahaan responden memiliki karyawan yang lebih sedikit dari 100 orang, dan 31 persennya memiliki lebih dari 5 ribu karyawan.

Survei sengaja tidak secara spesifik menentukan angka penyerapan Google Docs di perusahaan-perusahaan tadi, sehingga ungkapan bahwa Google Docs 'digunakan secara luas', diserahkan kepada para pembaca.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION