Selasa, 15 September 2009

Pilih-pilih Casing Cantik Walt Disney

Pilih-pilih Casing Cantik Walt Disney


Pilih-pilih Casing Cantik Walt Disney

Posted: 14 Sep 2009 06:13 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pemilik ponsel, biasanya akan berusaha melindungi, sekaligus mempercantik ponsel mereka. Tak mengherankan, casing-casing cantik laris di pasaran. Salah satu tema yang menjadi favorit untuk casing handphone adalah tema aneka kartun Walt Disney. 

Sayangnya casing tema Walt Disney untuk jenis handphone keluaran lama tidaklah mudah lagi, kalau pun ada pilihannya sangat terbatas. Jika anda pencinta tokoh kartun Walt Disney dan kesulitan mencari casing untuk handphone lama anda, tak ada salahnya untuk mengunjungi Wellcomm, salah satu toko aksesoris yang sudah tersebar di banyak mal seperti di Blok M Plaza dam FX Jakarta.

Pada toko aksesoris ponsel tersebut, tersedia berbagai casing tema Walt Disney untuk ponsel Anda. Kebanyakan casing tersebut diperuntukkan untuk ponsel dengan jenis Nokia dan Sony Ericsson. Selain casing, ada juga sarung atu kantong handphone dengan tema kartun-kartun Walt Disney. Harga yang ditawarkan sekitar Rp 35.000-an

Menurut salah seorang staf Wellcomm yang enggan disebut namanya casing dengan kartun Walt Disney sangat diminati. Setiap minggunya mereka harus menyuplai casing-casing tersebut. Kebanyakan pembeli adalah remaja putri.

Selain casing dengan kartun Disney, ada juga clutch Pierre Cardin. Barang tersebut dijual tersedia dalam tiga ukuran yaitu S, M, L dan tersedia dengan satu pilihan warna yaitu hitam. Biasanya Pierre Cardin tersebut digunakan sebagai tempat kamera. Produk tersebut dibanderol dengan Rp 170.000. Staf tersebut mengaku, barang-barang yang ada pada Wellcomm adalah barang asli, sehingga terjamin kualitasnya.

Selain itu ada juga accesoris fancy lady, yang didesain khusus bagi para wanita. Warna pink, hijau atau warna lain yang identik dengan wanita mendominasi kelompok Vancy Lady. Vancy lady dan aksesoris kartun Walt Disney ditempatkan secara terpisah sehingga memudahkan pembeli saat memilih barang yang mereka inginkan.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Pingkan Mambo, Lekat dengan Handycam dan DVD Player

Posted: 14 Sep 2009 06:13 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengalaman adalah guru terbaik karena dari situlah seseorang dapat memperbaiki diri. Kata-kata bijak itulah yang menjadi prinsip Pingkan Mambo sehingga berupaya selalu merekam gayanya di di atas panggung agar dapat mengetahui kekurangannya selama pentas. 

Tak mengherankan jika mini Handycam Sony dan DVD portable player merk Sony seperti barang "keramat" baginya. Dengan handycam kesayangannya itu, penampilan Pinkan selalu diabadikan. Lalu disaat senggang rekaman tersebut ia putar menggunakan mini DVD portablenya. 

"DVD Sony buat belajar konser yang lalu kan direkam, buat evaluasi. Atau nonton konser lokal atau internasional buat belajar, nontonnya kalau lagi lenggang. Karena waktuku seperti bergerliya," ujar ibu dua putra ini.

Tak hanya saat konser yang diabadikan, momen yang ia anggap bersejarah pasti tidak terlewatkan. Dengan handycamnya, Pingkan pernah menjadi kameramen dadakan saat anaknya tampil di sekolahnya. Momen favorit pelantun Aku Baik-baik Saja ini adalah ketika ia menjadi artis pembuka saat Anggun konser di Surabaya.

Gadget lain yang menjadi senjata andalannya adalah mikrofon bermerk Sure. Pingkan merasa nyaman saat menyanyi menggunakan mikrofon berstandar internasional itu. Mikrofon tersebut sudah menemaninya semenjak pertama kali menapaki dunia tarik suara. Tapi ia tidak sepenuhnya bergantung pada mikrofon kesayangannya itu. "Bukan masalah besar kalau ketinggalan, tetap bisa menyanyi tanpa itu," ucapnya.

Agar penampilan di panggungnya semakin sempurna, di setiap penampilannya Pingkan juga selalu menggunakan ear monitor. Dengan begitu, ia dapat mengetahui bagaimana suaranya saat di atas pentas. 

Sebagai artis, Pingkan tak bisa lepas dari handphone. Dengan BlackBerry tipe Bold miliknya, Pingkan dapat memeriksa jadwal yang dikirim sang manager lewat email. Fasilitas lain yang biasa digunakan adalah BlackBerry Masanger dan Yahoo Massanger. "Kalau untuk Facebook pernah, tapi itu jarang sekali," akunya.

Handset miliknya juga masih sering digunakan untuk menelpon. Ia merasa dunia berada di tangan, dengan begitu ia tidak perlu kerepotan jika ingin bertemu dengan rekan yang berada di tempat jauh. Per bulannya, Pingkan mengaku harus mengeluarkan dana sebesar Rp 2,5 juta untuk tagihan pulsanya.

Pingkan mempunyai impian yang masih belum dapat terwujud. Ia ingin mempunyai sebuah studio dengan perlengkapan yang canggih. "Dengan begitu aku bisa merekam album di studioku sendiri," harapnya.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Venera Voyager V1, Ponsel QWERTY Bermerek Amerika

Posted: 14 Sep 2009 06:13 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Ponsel-ponsel QWERTY berharga miring dengan desain yang meniru BlackBerry umumnya datang dari China. Entah karena tak mau dianggap sebagai barang China yang sering dipersepsikan sebagai barang berkualitas rendah, ponsel QWERTY terbaru yang dirilis PT Teletama Artha Mandiri pun diberi nama dengan merek Amerika, Venera Voyager V1.

Dibandingkan dengan ponsel-ponsel QWERTY seharga, tampilannya lebih fresh dengan pilihan warna cerah, hijau menyala, abu-abu, dan merah. Fiturnya pun unik dengan sensor gerak yang akan mengubah-ubah tampilan secara otomatis dan adanya widget di layar yang biasanya hanya ditemukan di ponsel-ponsel canggih dan premium. Navigasinya juga lebih ringkas dengan thumb pad di kanan dan kiri sehingga enak dipakai dua tangan.

Bekerja sama dengan telkomsel, ponsel tersebut dirilis ke pasar dengan harga Rp 1,199 juta. Dalam paket pembelian sudah termasuk bonus SD Card 1 GB dan kartu perdana Simpati PeDe.

Ponsel tersebut boleh saja pakai merek Amerika meski sebenarnya meniru persis dengan Alcatel OT-800 Tribe buatan Perancis. Produksinya pun bukan di Eropa melainkan di pabrik China. Jadi, bisa dikatakan ini ponsel lokal buatan China jiplakan Perancis bermerek Amerika.

Spesifikasi Venera Voyager V1:
Jaringan 2G GSM GSM 900 / 1800 / 1900 
Ukuran: 111 x 58.2 x 13.9 mm 
Berat: 102 g 
Layar: TFT, 256K warna 320 x 240 pixels, 2.2 inci
Daftar kontak: 500 nama 
Memori internal: 20 MB 
Memori eksternal: microSD (TransFlash) up to 4GB
Data: GPRS Class 12 (4+1/3+2/2+3/1+4 slots), 32 - 48 kbps dan EDGE Class 12
Koneksi nirkabel: Bluetooth v2.0 with A2DP
Koneksi USB v2.0
Kamera: 2 MP, 1600x1200 piksel
Rekam video
Browser: Opera mini
Radio Stereo FM radio with RDS
Java MIDP 2.0
MP3/MP4 player
Document viewer (Word, Excel, PPT, PDF)
Organizer
Calculator
Voice memo/dial
T9 
Speaker
Baterai: Li-Ion 850 mAh 
Waktu stand by: 450 h
Waktu bicara: 9 h
Waktu putar musik: 35 h



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Kuping Nyaman, Berkomunikasi Aman

Posted: 14 Sep 2009 06:13 PM PDT

KOMPAS.com - Pada era multimedia mengombinasikan aktivitas teleponi dan mendengarkan musik digital, penggunaan earphone nirkabel teknologi Bluetooth menjadi relevan buat siapa saja. Ketika aktivitas sehari-hari menjadi semakin banyak terkonsentrasi pada beberapa gadget, seperti ponsel, penggunaan adaptor untuk mendengar dan berbicara sambil mengemudi menjadi penting.

Dan, perangkat ini secara cantik dan futuristik dikejawantahkan oleh Plantronics Inc asal AS yang memproduksi perangkat earphone nirkabel untuk berbagai keperluan. Ada tiga produk mencerminkan keberhasilan Plantronics ini, seri Pulsar 590A Bluetooth Stereo Headsets dengan dua keping pengeras suara menutup kuping, Discovery 925 yang dirancang futuristik berbentuk seperti penjepit dasi dengan kotak kulit yang berfungsi sebagai pengisi ulang baterai, dan Voyager 855 yang memiliki kepingan pengeras stereo terhubung dengan kabel.

Pulsar 590A memiliki masa waktu 12 jam penggunaan teleponi dan 10 jam mendengarkan musik digital. Di tengah mendengarkan musik, dengan menekan tombol, secara mulus irama musik berhenti dan beralih pada percakapan teleponi.

Seri Dicovery 925 maupun Voyager 855 memiliki teknologi pengurangan kebisingan yang disebut AudioIQ, memperluas kejelasan dan ketajaman suara pada kedua sisi pengguna teleponi. Dalam perjalanan mudik merayakan Lebaran tahun ini, penggunaan earphone Bluetooth selain memudahkan komunikasi juga menjaga keselamatan ketika berkendaraan. (rlp)



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Microsoft Dirikan Yayasan Open Source

Posted: 14 Sep 2009 03:33 AM PDT

VIVAnews - Microsoft membuat yayasan nirlaba bernama CodePlex yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dan komunikasi mereka dengan komunitas open-source.

Tak seperti yayasan open-source lain semisal Mozilla Foundation dan GNOME Foundation, yayasan CodePlex didirikan untuk mengembangkan proyek open-source yang beragam.

"Yayasan kami menangani spektrum proyek software yang luas, yang juga mengerjakan kebutuhan software komersial," seperti yang dinyatakan CodePlex dalam situs mereka.

Dalam pernyataannya itu, Codeplex tidak akan menjadi kompetitor dari sebuah proyek open-source lain, melainkan mengembangkan proyek-proyek komplementer. "Tolak ukur keberhasilan kami baru tercapai bila kemudian ada peningkatan partisipasi dari para pengembang software komersial."

CodePlex merupakan pengembangan dari brand CodePlex.com yang merupakan situs yang menampung teknologi open-source, shared source, dan teknologi lainnya. Namun, walaupun memiliki misi yang hampir sama, yayasan baru Microsoft itu sama sekali terlepas dari situs CodePlex yang sudah ada.

Seperti dikutip dari situs CNet, CodePlex dipimpin oleh kepala penghubung Microsoft dengan komunitas open source, Sam Ramji. Ramji adalah orang yang berada di belakang proyek pembukaan 20 ribu baris kode program Microsoft di bawah GPLv2 untuk driver-driver perangkat Linux.

Kode program ini dibuka oleh Microsoft Open Source Technology Center (OSTC) untuk meningkatkan kinerja Linux, saat divirtualisasikan menggunakan platform virtualisasi server Windows Server 2008 Hyper-V atau Windows Server 2008 R2 Hyper-V.

Ramji meninggalkan posisinya di Microsoft sebagai Platform Strategy Director untuk tinggal di California, lebih dekat dengan keluarganya. Belakangan, ia menjadi Presiden CodePlex. Microsoft telah memberikan donasi kepada yayasan ini sebesar US$ 1 juta sekitar Rp 10 miliar.

Namun, Microsoft tidak memberikan kontribusi membuka paten-nya, melainkan hanya melakukan kontribusi kode program. Langkah ini memudahkan para pengembang Microsoft bisa sedikit lebih 'terbuka' di ekosistem Microsoft, tanpa perlu benar-benar terjun ke dunia open-source yang lebih luas.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION