Sabtu, 13 November 2010

Minggu Depan, Netbook "1 Nusa Bangsa" Kembali Tersedia

Minggu Depan, Netbook "1 Nusa Bangsa" Kembali Tersedia


Minggu Depan, Netbook "1 Nusa Bangsa" Kembali Tersedia

Posted: 12 Nov 2010 02:59 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com — Tingkat kepemilikan komputer di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara lain di Asia Pasifik. Data dari Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia atau Apkomindo menunjukkan bahwa penetrasi komputer (PC dan laptop) di Indonesia baru 4 persen dari populasi penduduk atau sekitar 9,2 juta unit. Jumlah ini jauh dari rata-rata kepemilikan komputer di negara-negara Asia Pasifik lainnya.

Hadirnya netbook yang menyediakan fungsi komputasi dasar dengan harga lebih terjangkau menjadi kabar baik. Yang juga menarik, peranti tersebut tersedia di gerai ritel yang mudah diakses masyarakat, seperti Carrefour. Bekerja sama dengan Toshiba, harian Kompas, Microsoft, dan Speedy Telkom, Carrefour mendistribusikan netbook "1 Nusa Bangsa, 1 Netbook untuk Semua Anak Bangsa".

Netbook yang disediakan adalah Toshiba seri NB-250 yang dibanderol seharga Rp 3.299.000 dan diskon Rp 100.000 jika menunjukkan kartu pelajar saat pembelian. Netbook Toshiba ini hanya bisa didapatkan di 60 gerai Carrefour di seluruh Indonesia.

Program gelombang pertama ini telah berlangsung mulai 1 hingga 19 Oktober 2010 dan berjalan sukses. Rencananya program ini akan dilanjutkan dengan gelombang kedua mulai pertengahan November ini.

"Toshiba menyadari betapa pentingnya mengenalkan komputer sejak dini pada anak bangsa karena kelak kemampuan komputer ini akan menjadi bagian penting dalam kehidupan mereka," ujar Glenn Batchelor, Senior Manager-Distributor Business, South & Southeast Asia Computer System Division for Toshiba Singapore, dalam rilis persnya.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.



image

Tak Ada Kamus, SMS Saja

Posted: 11 Nov 2010 08:48 PM PST

KOMPAS.com — Perkembangan teknologi begitu pesat dan memudahkan kita untuk berinteraksi dengan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Bahkan, perbedaan bahasa bukan lagi penghalang bagi siapa pun untuk saling berkomunikasi.

Salah satu penemuan revolusioner adalah mesin penerjemah. Mesin buatan Google, misalnya, sudah bisa menerjemahkan kata dan kalimat bahasa Indonesia ke dalam berbagai bahasa dalam waktu singkat. Di dunia komputer dan jagat internet, hal ini sebenarnya bukan hal baru. Sudah banyak mesin penerjemah yang tersedia di berbagai situs. Namun, layanan seperti itu hanya mudah diakses lewat komputer yang bisa mengakses internet.

Menjadi menarik saat layanan penerjemahan dari situs dialihkan ke SMS. Kenapa demikian? Jangkauan SMS lebih luas. Fasilitas itu bisa diakses semua kalangan lintas platform, baik untuk ponsel mewah, maupun ponsel jadul.

Kamus berbasis SMS sebenarnya juga bukan hal yang baru. Sudah ada sejumlah content provider yang menyediakannya. Namun, saat layanan penerjemahan bahasa disediakan Google, kelihatannya hal ini pantas dijajal. Pasalnya, mesin penerjemah bahasa Google, diakui atau tidak, merupakan salah satu mesin yang lumayan untuk saat ini.

Kami mencoba layanan penerjemah Google SMS Translator yang disediakan Telkomsel. Pada percobaan pertama, paling gampang adalah ketika kita mengirim kalimat "I Love you" ke 4664. Dalam waktu kurang dari semenit, muncul SMS balasan berisi "Aku mencintaimu."

Nah, mari coba dengan kalimat lebih panjang misalnya saat kita akan mengajak kencan teman bule. "Kapan kita bisa bertemu? Apakah kamu mau makan malam denganku malam ini?" dan yang keluar "When we can meet? If you want to have dinner with me tonight?" Wah, hasil terjemahan itu rupanya kurang pas.

Percobaan ketiga, coba apakah mesin ini sanggup menerjemahkan artikel berbahasa Inggris ini. "Corpses, cancer patients and diseased lungs are among the images the federal government plans for larger, graphic warning labels that would take up cigarettes." Hasil terjemahannya, "korps, pasien kanker, dan paru-paru sakit adalah di antara gambar rencana pemerintah federal untuk lebih besar, label peringatan grafis yang akan mengambil rokok."

Nah, kelihatannya mesin penerjemah Google memang harus banyak belajar lagi. Layanan ini masih pas untuk membantu mengartikan kalimat-kalimat pendek dan sederhana. Memang diakui, tidak mudah menerjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa lain yang memiliki susunan kalimat berbeda. Namun, untuk sekadar memahami arti sebuah kalimat, lumayanlah. Bagi yang sudah punya sedikit dasar bahasa Inggris, layanan ini cukup membantu memberikan petunjuk dan gambaran keseluruhan.

Lagi pula, kalau dari ponsel harus membuka browser web hanya untuk mengakses layanan Google Translator, maka kita membutuhkan proses yang lebih banyak. Selain bahasa Inggris, layanan Google SMS Translator di Telkomsel menyediakan penerjemahan ke bahasa Belanda, Perancis, Jerman, Italia, Portugis, dan Spanyol dengan menambahkan kode setiap negara di awal kalimat yang akan diterjemahkan. Info lebih lanjut, ketik "INFO" kirim ke 4664 dari Kartu Halo, Simpati, atau Kartu As. Ingat, setiap pengiriman SMS termasuk permintaan informasi dan penerimaan hasil terjemahan dikenakan biaya Rp 100.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.



image

Ditemukan, Embrio Dinosaurus Tertua di Dunia

Posted: 11 Nov 2010 07:01 PM PST

VIVAnews - Sejumlah ahli paleontologi, atau disebut pula dengan ahli fosil, baru-baru ini mengidentifikasi embrio dinosaurus tertua di dunia. Hal itu dipaparkan di Journal of Vertebrate Paleontology.

Embrio yang jumlahnya lebih dari satu itu, ditemukan dalam telurnya dan masih terawat dengan baik. Diperkirakan usianya sesuai dengan jaman di mana dinosaurus masih berkeliaran, sekitar 190 juta tahun yang lampau.

Peneliti mengatakan, sampai saat ini, embrio tersebut adalah embrio tertua untuk vertebrata darat. Lalu, dinosaurus jenis apa yang memiliki embrio tertua itu?

Massospondylus, salah satu leluhur raksasa dari kelompok prosauropod, dinosaurus pemakan tumbuh-tumbuhan. Cukup mudah mengenali Sauropoda. Ia mempunyai empat kaki, berleher dan berekor panjang.

Profesor Robert Reisz dari University of Toronto Mississauga bersama beberapa rekannya adalah sang penemu embrio. Mereka menemukannya saat tengah menganalisis fosil telur yang ditemukan di Afrika Selatan. Ketika itu, Asisten Reisz, Diane Scott, langsung mengamatinya dengan mikroskop berkemampuan tinggi yang dikompilasi dengan ilustrasi.

"Saya yakin tidak ada orang lain yang melakukan pekerjaan ini sebelumnya," kata Reisz. Embrio yang ditemukan timnya masih terjaga baik dan memiliki rekonstruksi kerangka secara lengkap beserta anatominya secara rinci.

Dari temuan tersebut, embrio Massospandylus diketahui memiliki panjang nyaris delapan inci, berkaki empat, leher relatif panjang, besar kepalanya tak proporsional. Sebaliknya, fosil Massospandylus dewasa mempunyai panjang 16,5 kaki, kepalanya relatif kecil, berleher panjang, kemungkinan berjalan hanya dengan dua kakinya.

Dengan temuan ini, dapat disimpulkan sementara bahwa ketika embrio tersebut dewasa, leher dan tulang belakangnya tumbuh sangat cepat dibandingkan tungkai depan dan kepala mereka.

"Proyek ini membuka jendela baru tentang sejarah awal dan evolusi dinosaurus," ujar Reisz. "Prosauropod adalah dinosaurus pertama yang memiliki keanekaragaman secara luas. Mereka juga menjadi kelompok yang mudah tersebar, sehingga biologi mereka sangat menarik untuk diteliti karena mewakili awal kehidupan dinosaurus di jaman purba," kata tandasnya. (MSNBC)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.



image

Twitter Terhubung ke Ping  

Posted: 11 Nov 2010 06:22 PM PST

TEMPO Interaktif, San Francisco - Pengguna situs mikroblogging Twitter kini bisa terhubung dengan jejaring sosial musik Ping buatan Apple.

Dalam pernyataan resminya kemarin, Twitter mengumumkan 175 juta pengguna situs tersebut dapat menghubungkan akun mereka ke Ping dan memungkinkan untuk melakukan preview lagu sampai membeli lagu dari toko iTunes langsung dari tweet pengguna.

Sebenarnya Chief Executive Officer (CEO) Apple Steve Jobs ingin menghubungkan jejaring sosial musik yang diluncurkan September lalu itu dengan pengguna jejaring sosial Facebook. Pembicaraan dengan pendiri Facebook Mark Zuckerberg juga telah dilakukan supaya Ping bisa diakses 500 juta pengguna Facebook.

Namun dalam blog All Things Digital, Jobs mengatakan penjajakan untuk menghubungkan Ping dengan Facebook beberapa waktu lalu di kediamannya tidak mencapai kesepakatan. Sayangnya, Jobs menolak memberikan alasan kenapa kedua perusahaan itu tak dapat bekerja sama.

Ping yang bekerja sebagaimana jejaring sosial memang khusus ditujukan bagi pecinta musik. Dari layanan itu, pengguna dapat memilih jenis lagu, merekomendasikan lagu kepada teman-temannya dan membeli lagu yang diinginkan di toko iTunes.

Reuters|Rini K

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.



image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION