Minggu, 03 Oktober 2010

Telkomsel: Ponsel Murah Hambat Teknologi 4G

Telkomsel: Ponsel Murah Hambat Teknologi 4G


Telkomsel: Ponsel Murah Hambat Teknologi 4G

Posted: 03 Oct 2010 12:01 AM PDT

VIVAnews - Banyaknya ponsel dan 'smartphone' murah di pasar Indonesia memiliki dampak positif sekaligus negatif. Positifnya, ponsel kini semakin menjangkau masyarakat terpencil atau yang memiliki dana terbatas namun membutuhkan perangkat komunikasi.

Dampak negatifnya, seperti diungkapkan Sarwoto Atmosutarno, Direktur Utama Telkomsel, pada keterangannya, 3 Oktober 2010 adalah fitur yang terpaksa dipangkas pada perangkat tersebut. Khususnya fitur konektivitas data.

"Agar terjangkau, ponsel ekonomis tidak menyediakan dukungan terhadap 3G atau HSDPA dan hanya menyediakan fasilitas GPRS untuk data," kata Sarwoto. "Padahal, dari sisi jaringan, operator sudah dalam tahap untuk beralih ke layanan konektivitas berkecepatan tinggi," ucapnya.

Kembali membanjirnya ponsel dan smartphone GPRS, kata Sarwoto, membuat operator perlu berinvestasi kembali, untuk menjaga layanan GPRS mereka tetap dapat dinikmati penggunanya dengan baik. "Padahal, buat operator, menggelar layanan 2G lebih mahal dibandingkan dengan layanan 3G," ucap Sarwoto.

Ini membuat teknologi terbaru, seperti teknologi 4G LTE masih belum akan digunakan di Indonesia dalam waktu dekat.

Meski demikian, Sarwoto memprediksi, tren penggunaan perangkat 2G akan segera digantikan dengan perangkat yang dilengkapi dengan konektivitas data yang lebih tinggi. "Kemungkinan, teknologi seperti 4G LTE baru akan hadir di Indonesia pada 4 sampai 5 tahun ke depan," ucapnya.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Foto Motorola Milestone Edisi Ferrari Beredar

Posted: 02 Oct 2010 09:12 PM PDT

VIVAnews - Beredar foto di internet yang menangkap gambar Motorola Milestone edisi Ferrari. Mungkin ini akan mengubah pandangan Anda tentang Milestone yang selama ini dikenal sebagai ponsel Android berdesain kaku dan terlalu formal.

Seperti produk-produk Ferrari lainnya, Milestone, atau dikenal juga dengan sebutan Motorola Droid, juga dibungkus warna merah terang di seluruh badannya. Di sisi belakang ponsel terdapat logo resmi Ferrari, Kuda Jingkrak, yang terletak persis di bawah logo Motorola.

Selebihnya tidak ada yang terlalu spesial. Spesifikasinya? Sama saja dengan ponsel Milestone biasa. Hanya saja Milestone Ferrari diberi jubah merah sehingga menimbulkan kesan lebih gagah.

Motorola Milestone dilengkapi 3G HSDPA 10,2 Mbps dan HSUPA 5,76 Mbps. Kemampuan ini membuatnya masuk dalam pilihan teratas di jajaran ponsel Android.

Keyboard slide yang dipunyai membuatnya tampil lebih elegan. Namun, hadirnya keyboard bukan berarti ponsel dengan berat 165 gram ini kemudian tidak dilengkapi layar sentuh. Motorola tak lupa menyematkan layar sentuh capacitive TFT 16.000 warna dengan 480 x 854 piksel.

Multi-touch input, sensor accelerometer, kamera 5MP autofocus, dan GPS, seakan-akan menjadi fitur wajib ponsel yang membenamkan prosesor Cortex A8 550 MHz dan OS Android v.2 (Eclair).

Kelebihan Milestone memang terletak pada keyboard. Kalau soal speed, dia masih kalah dibandingkan Nexus One. Kemampuan prosesor setara dengan iPhone. Kalau iPhone berkemampuan 600 MHz, ia sekitar 550 MHz.

Rumornya, Motorola Droid edisi Ferrari akan diproduksi terbatas. Ia hanya dibuat sebagai alternatif ponsel bagi dewan komisaris Ferrari dan pelanggan tertentu saja. Sayang, Motorola tak mengeluarkan keterangan resmi terkait kehadiran Milestone edisi Ferrari ini, baik harga maupun ketersediaannya. (adi)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Pertumbuhan Trafik Data Kalimantan Tertinggi

Posted: 02 Oct 2010 07:41 PM PDT

VIVAnews - Jumlah pengguna layanan data dari operator seluler terus meningkat di berbagai kawasan di seluruh Indonesia. Pertumbuhan tersebut juga terjadi di luar Ibukota dan di luar Jawa.

Menurut data terakhir Telkomsel, secara total, Kalimantan tercatat berada di peringkat kedua secara nasional untuk jumlah pelanggan, trafik data, serta revenue bagi operator itu setelah wilayah Jabodetabek.

Sebagai informasi, dari sekitar 14,5 juta penduduk Kalimantan, 20 persen di antaranya berlangganan layanan broadband. Meski masih di bawah Jabodetabek, tetapi dari sisi pertumbuhan trafik, kawasan tersebut tumbuh paling pesat. Demikian pula jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain di seluruh Indonesia.

"Tingginya pertumbuhan trafik data menandakan tingginya kebutuhan untuk itu, Kalimantan perlu mendapatkan prioritas," kata Sarwoto Atmosutarno, Direktur Utama Telkomsel, pada keterangannya, 3 Oktober 2010. "Salah satu cara yang kami lakukan adalah menjadikan seluruh ibukota provinsi di pulau ini menjadi broadband city," sebutnya.

Sarwoto menyebutkan, setelah pulau Jawa, hanya di Kalimantan saja yang seluruh ibukota provinsinya sudah mendukung layanan internet kecepatan tinggi. "Tidak di Sumatera, Sulawesi, atau pulau-pulau lainnya," ucapnya.

Palangkaraya, sebagai ibukota terakhir di Kalimantan baru-baru ini diresmikan sebagai broadband city di mana penduduknya dapat menikmati akses internet hingga kecepatan 14,4mbps. "Palangkaraya menjadi kota ke-25 yang menyediakan internet dengan kecepatan tersebut," ucap Sarwoto.

Sebelum ini, kawasan yang sudah mendukung akses internet cepat adalah Banda Aceh, Medan, Padang, Batam, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Jabotabek, Bandung, Cirebon, Purwokerto, Solo, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Denpasar, Mataram, Manado, dan Makassar.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.



image

Beda Alat, Satu Kerabat

Posted: 02 Oct 2010 07:21 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober ternyata bisa selaras dengan kehidupan manusia dalam menikmati kecanggihan teknologi informasi. Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya menjadi slogan yang menyatukan kita, tapi juga bisa membentuk komunitas pencinta peranti gadget di jagat maya. Semangat itu juga mendasari berkembangnya komunitas ID iPhone.

Berawal dari mailing list (milis) yang dibuat pada 10 Januari 2007, dua orang berbeda profesi, Dirgayuza Setiawan dan Charlie Salim, membentuk sebuah komunitas yang menjadi media komunikasi pencinta ponsel multimedia iPhone. Seiring dengan perubahan waktu, komunitas ini akhirnya merangkul pula para pengguna iPad maupun iPod Touch yang pada dasarnya dikembangkan berdasarkan sistem operasi buatan Apple khusus untuk perangkat mobile, yakni iOS. Jadi biarpun berbeda-beda alat, pada dasarnya peranti-peranti ini tetap satu kerabat.

Kekerabatan itu juga diperlihatkan oleh anggota milis, yang notabene tidak semuanya sangat melek dunia teknologi informasi. Pun tak semua anggotanya merupakan Apple freak atau penggemar fanatik produk-produk keluaran Apple. Pengelola atau moderator milis ini pun tidak memiliki latar pendidikan teknologi informasi. Ada moderator yang hobi menulis dan masih kuliah di Melbourne, Australia. Ada moderator yang berprofesi sebagai pebisnis, ada yang dokter, ada pula musisi.

"Awalnya, komunitas ini hanya sebatas untuk pengguna iPhone. Kami sama-sama belajar menggali pengetahuan soal teknologi iPhone. Namun, kemudian muncul iPod Touch dan iPad yang sama-sama memakai iOS, jadi kita bisa saling bantu," kata Binu Octa, salah satu moderator milis.

"Perangkat yang menggunakan iOS ini disebut iDevice. Maka komunitas ini pun juga mengusung slogan iDevice Unite," tambah Binu yang berprofesi sebagai arsitek.

Begitulah, berkat persamaan sistem operasi dari perangkat multimedia yang digunakan, plus kesamaan niat untuk mengulik peranti-peranti digital itu, para anggota ID iPhone ini kemudian saling bertukar ide, pengetahuan, saran, dan tak jarang pula kritik dan sindiran.

Mereka semua berada dalam satu kapling di jalur maya, dengan alamat id-iphone@yahoogroups.com. "Ini one of the best milis yang ada karena moderatornya sangat tegas dalam mengatur posting yang ada," kata Peter, seorang anggota berusia 55 tahun dan masih antusias mengakrabi kepintaran iPhone.

Dalam milis ini, moderator memberi batasan tegas bagi para anggotanya. Karena dibentuk berdasarkan semangat untuk berbagi pengetahuan soal iPhone dan kawan-kawannya tadi, milis id-iphone tersebut sebagian besar membahas soal hal-hal teknis perangkat multimedia tersebut.

Chippy Ahwil, seorang dokter yang juga menjadi moderator milis, menyebutkan, 28 persen pembahasan di milis ini berkaitan dengan informasi mengenai aplikasi-aplikasi gadget. Topik lain yang sering dibahas adalah pemecahan masalah (troubleshoot) penggunaan gadget, yakni sebesar 24 persen.

Posting lain yang sering berseliweran di milis ini adalah jailbreaking, yakni cara agar pengguna gadget tersebut bisa menguasai akses penuh terhadap teknologi-teknologi dalam gadget Apple tersebut. "Posting jual-beli hanya diperbolehkan pada hari Sabtu dan Minggu. Kan enggak lucu kalau pas ramai-ramainya posting soal teknis, tiba-tiba ada yang nawarin jualan," tegas Binu.

Berkat prinsip-prinsip itu, milis tersebut kini bisa bertahan baik hingga menggaet anggota 2.700 orang. Sabtu (2/10/2010) siang, mereka menggelar pertemuan alias kopi darat (kopdar) yang ketujuh kalinya di salah satu cafe di Jakarta Pusat. "Setiap minggu kami juga ada mini gathering. Di situ kami sering berbagi pengalaman soal iPhone," kata Binu.

Asal tahu saja, sebagian besar anggota milis ini tergolong masih muda. Sebanyak 68 persen di antaranya berusia antara 21 dan 30 tahun. Ada pula yang berusia 15 tahun, Sean namanya, tapi sudah bisa mengoprek iPad miliknya sendiri. Mereka umumnya lebih suka memakai alat-alat canggih itu untuk berkomunikasi via e-mail/chat, internet browsing, bermain game, dan juga membaca, terutama pada iPad.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.



image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION