Kementerian Perindustrian Adakan Kompetisi Open Source |
- Kementerian Perindustrian Adakan Kompetisi Open Source
- Gangguan Sinyal Paling Banyak Terjadi di Jakarta Utara  
- Lima Seri Motorola Android Siap Serbu
- Kominfo Temukan 42 Titik Gangguan Sinyal di Jakarta dan Sekitarnya
Kementerian Perindustrian Adakan Kompetisi Open Source Posted: 11 Oct 2010 02:56 AM PDT BANDUNG, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Kementerian Perindustrian mengadakan kompetisi open source tingkat nasional. Kegiatan Open Source Software Competition and Festival (Ossfest) 2010 itu diadakan kedua kali sejak tahun 2009. Ketua Panitia Ossfest 2010, Ferie Budiansyah di Bandung, Senin (11/10/2010), mengatakan, fokus festival dan kompetisi tahun ini yaitu pembuatan aplikasi mobile berbasis platform Android. K ategori tersebut ditetapkan karena popularitas Android terus tumbuh. Selain itu, platform Android semakin menjamur di Indonesia. Puncak acara akan diselengg arakan di Bandung pada 25 November 2010. Sosialisasi dilakukan di beberapa kampus di kota-kota besar seperti Bandung, Medan, Makassar, Pontianak, dan Samarinda. Selanjutnya, juri akan menentukan tiga pemenang. Panitia menargetkan bisa menghasilkan 300 karya dari lomba itu. Target peserta yakni kalangan komunitas Android, pel ajar atau mahasiswa, serta pegawai perusahaan dan industri.
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php |
Gangguan Sinyal Paling Banyak Terjadi di Jakarta Utara   Posted: 11 Oct 2010 12:00 AM PDT TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementrian Komunikasi dan Informatika menemukan alat penguat sinyal (repeater) ilegal yang mengganggu kualitas sinyal dan frekuensi para operator di 42 lokasi. Gangguan terbanyak terjadi di Jakarta Utara. Gangguan sinyal telekomunikasi ini sudah dirasakan sejak awal tahun dan semakin meningkat pada Agustus hingga saat ini. Gangguan pun diindikasikan terjadi di beberapa daerah seperti Medan, Batam, Banten, Bandung, Jogjakarta, Surabaya dan Bali. Balai Monitoring Jakarta mendapat laporan dari operator mengenai 42 titik lokasi gangguan tersebut. "Lokasi terbanyak berada di Jakarta Utara dengan 20 titik dari 42 lokasi gangguan se-Jabodetabek," ujar juru bicara Kementrian Komunikasi dan Informatika Gatot S Dewa Broto hari ini. Dari 42 lokasi, kata Gatot, lima lokasi berada di Jakarta Selatan, empat lokasi di Jakarta Timur, lima lokasi di Jakarta Pusat, lima lokasi di Jakarta Barat, dua di Tangerang, dan satu lokasi di Bogor. Beberapa operator seperti PT Indosat Tbk, PT Telekomunikasi Selular dan PT Excelcomindo Axiata mengeluhkan gangguan dari penguat sinyal ilegal ini. Akibatnya, gangguan itu mempengaruhi kinerja BTS milik penyelenggara seluler ke ponsel pengguna dan membuat panggilan sering terputus atau terjadi drop call. Tahun lalu pemerintah menemukan repeater yang belakangan diketahui untuk coba-coba masyarakat. Namun mereka sekarang sudah menggunakan repeater secara permanen. Padahal untuk memasang repeater harus mendapatkan izin dari pemerintah. Pada UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 2000 sudah menyebutkan, bahwa setiap perangkat telekomunikasi termasuk repeater yang digunakan di wilayah Indonesia wajib memiliki izin dan memenuhi persyaratan teknis. Pemerintah melakukan penyitaan terhadap perangkat yang mengganggu tersebut. Jika mereka masih membandel, mereka akan dipidanakan dengan ancaman empat tahun penjara dan denda maksimal Rp 400 juta rupiah. Para operator pun diminta untuk melaporkan jika terjadi gangguan interferensi frekuensi ini. DIAN YULIASTUTI This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php |
Lima Seri Motorola Android Siap Serbu Posted: 10 Oct 2010 11:37 PM PDT JAKARTA, KOMPAS.COM- Sudah terlanjur basah, memang harus terus. Apalagi, sejumlah pengamat melihat potensi pasar Android bak lautan luas. Nama Motorola yang sempat tak terdengar di kancah dunia perponselan, mendadak dilirik saat merilis seri Milestone. Di Indonesia, seri ini termasuk salah satu dari "the best of three" ponsel Android. Motorola sendiri sudah menyadari akan hal itu. Perubahan pasar telah terjadi. Hadirnya inovasi baru membuat banyak produsen kewalahan. Di sisi lain, sejumlah vendor justru dibuat bertahan. Dan, itulah Google yang mencetak Android dan kemudian membuka hajat hidup banyak vendor. Motorola salah satunya. Meskipun Motorola berargumen, "Kami tidak megambil pendekatan dengan satu hal saja. Kami melihat peluang yang besar di mana konsumen memiliki satu perangkat untuk kebutuhan bekerja dan bermain," ujar Alain Mutricy, SVP Portfolio and Device Product Management Motorola Mobility Inc. Maka meluncurlah - tak tanggung-tanggung- lima produk sekaligus. Kelimanya berbasis Android. Ini sekaligus menunjukkan produsen pertama yang merilis lima produk secara bersamaan. Seri itu antara lain; Citrus yang dibuat untuk memenuhi kaum pemula karena harganya miring, Spice yang dilengkapi keyboard QWERTY, Bravo yang disiapkan sebagai tablet Android dengan layar lebar dan bodi tipis. Selanjutnya ada FlipSide yang berkonstruksi geser dan memunculkan tombol QWERTY yang lebih lebar. Terakhir seri FlipOut yang menawarkan sensasi desain dan konstruksi putar. Maka sekarang, semakin merekah lah Android. Di sisi lain, versi harga terjangkaunya pun kian merebak, selain Sony Ericsson X8, juga Samsung Galaxy 5. Sekarang Motorola siapkan Citrus. (ANDRA/FORSEL) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php |
Kominfo Temukan 42 Titik Gangguan Sinyal di Jakarta dan Sekitarnya Posted: 10 Oct 2010 10:25 PM PDT JAKARTA, KOMPAS.COM- Sadarkah Anda bahwa selama ini komunikasi Anda menggunakan telepon genggam mengalami gangguan? Tidak terjadi di semua tempat di Jakarta dan sekitarnya tentu. Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menemukan sebanyak 42 titik di kawasan ini yang kerap mengganggu penggunaan jaringan seluler. Distribusinya antara lain di Jakarta Utara 20 lokasi, Jakarta Selatan lima lokasi, Jakarta Timur empat lokasi, Jakarta Barat lima lokasi, Jakarta Pusat lima lokasi, Tangerang dua lokasi, dan di wilayah Bogor satu lokasi. Menurut siaran pers yang diterbitkan oleh Kominfo, gangguan ini sesungguhnya sudah dirasakan setahun silam. Ada enam titik yang ditengarai sering mengalami gangguan. Akibatnya frekuensi pada band 900 MHz yang digelar oleh Telkomsel, Indosat, dan XL Axiata berimbas pada gagalnya panggilan (drop call). Gangguan ini terjadi lantaran ulah warga atau perusahaan yang memasang perangkat penguat sinyal (repeater) yang tidak berizin dan diindikasikan spesifikasi perangkatnya tidak sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Ditjen Postel. Oleh sebab itu, Kominfo tengah berupaya untuk melakukan penertiban dengan melibatkan aparat penegak hukum dengan cara menyita maupun menyegel perangkat tersebut. Penggunaan repeater sendiri tak lain untuk memperoleh sinyal terkuat dari BTS terdekat. Namun akibatnya justru merusak gangguan penerimaan di sekitarnya. (ANDRA/FORSEL) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php |
You are subscribed to email updates from Add Images to any RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
STOP DREAMING START ACTION