Sebarkan Promosi Lewat Ponsel Secepatnya |
- Sebarkan Promosi Lewat Ponsel Secepatnya
- Toshiba 1 Nusa Dimanfaatkan Pedagang Nakal
- Toshiba 1 Nusa Laku Keras
- Setelah Dell Streak, Samsung Galaxy Tablet Menyusul
Sebarkan Promosi Lewat Ponsel Secepatnya Posted: 16 Oct 2010 06:35 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.COM - Mobile advertising dan marketing yang menggunakan media seluler semakin menampakkan fungsi sesungguhnya. Perpaduan antara kreativitas berpromosi (iklan produk maupun layanan) dengan kecepatan penyampaian pun kesesuaian target menjadi keunggulan media ini. Memang tak akan menggantikan peran seorang tenaga pemasaran, namun harus diakui untuk bisnis retail fasilitas ini sangat membantu. Tempo hari operator O2 Inggris merilis layanan baru bernama Location-based Mobile Marketing (LBMM) menggunakan fitur SMS dan MMS. Starbucks dan L'Oreal menjadi klien pertama yang sudah beberapa bulan menikmati fasilitas tersebut. Selama enam bulan masa trial, pelanggan O2 yang menyukai produk gerai kopi dan personal care itu bisa memperoleh informasi lebih cepat. Tentu saja konsumen mereka adalah pilihan berdasarkan gender, umur, tingkat ketertarikan, dan lokasi di mana mereka berada. O2 sendiri menggunakan teknologi bernama 'geo-fencing'. Dengan teknologi ini operator dapat mendeteksi di mana konsumen seperti yang diharapkan oleh kliennya berada. Harapannya bisa orang-orang yang tinggal di kawasan tertentu yang menjadi target pemasaran, atau bisa juga membidik konsumen yang kebetulan berada tak jauh dari gerai di mana klien tengah menawarkan produknya. Managing Director O2 Media, Shaun Gregory mengatakan, "Perkembangan location-based service akan menjadi era emas di mana model pemasaran akan lebih tepat sasaran. Hal ini juga akan memberikan kesempatan para konsumen untuk memperoleh hal-hal yang relevan dengan kebutuhannya. Potensinya sangat besar - semantara di Amerika telah mengalami keberhasilan." Sebelumnya, O2 telah melakukan pendekatan kepada Adidas,Cadbury, Blockbuster, Interflora dengan layanan khas dan khusus seperti kemauan perusahaan tersebut. Mereka juga membidik konsumen yang sesuai dengan personifikasi yang diinginkannya (unique customer). Kisah sukses lainnya bisa diperoleh dari cerita NetWest yang melakukan kampanye pada konsumen iPhone untuk mempromosikan layanannya pada Apps Store. Hasilnya, sebanyak 26 persen dari para konsumen target tersebut memberikan respon baik. Pengalaman O2 bisa jadi pelajaran berharga bagi operator lokal dan industri secara keseluruhan. Bahwa investasi untuk iklan dan promosi yang begitu mahal kerap kali justru tidak efektif dan efisien. Kadang juga tak sesuai target. Model informasi produk seperti ini tentulah bisa jadi pilihan. Selain tentu saja untuk melebarkan sayap operator menjadi MASP (mobile advertising service provider). (ANDRA/FORSEL) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php |
Toshiba 1 Nusa Dimanfaatkan Pedagang Nakal Posted: 16 Oct 2010 05:51 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.com - Respon masyarakat yang tinggi dari program penjualan netbook Toshiba 1 Nusa ternyata dimanfaatkan sejumlah orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan sendiri. Upi, staf penjualan di counter Toshiba 1 Nusa di Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan mengakui adanya pedagang-pedagang nakal yang membeli netbook ini untuk dijual kembali dengan harga lebih mahal. "Kata orang-orang, ada yang jual netbook ini di Mangga dua harganya 4,2 juta. Kita di sini juga kan nggak tahu mana yang beli untuk dijual lagi, mana yang dipakai sendiri," ujarnya saat ditemui Kompas.com sore tadi di counter Toshiba 1 Nusa Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan (16/10/2010). Hal ini juga diamini oleh beberapa masyarakat. Icha, salah satu pembeli mengakui bahwa dirinya melihat Toshiba 1 Nusa dijual di pusat perbelanjaan lain. "Kemarin saya lagi cari-cari netbook di Mangga Dua lihat ini juga, tapi di sana dijual 3,7 juta," ungkapnya. Para pedagang nakal ini memanfaatkan program Toshiba 1 Nusa karena memang netbook ini dianggap sangat murah. Rata-rata netbook Toshiba berharga 5 jutaan, namun netbook ini hanya berharga 3,299 juta rupiah. Harga ini juga dianggap cukup murah jika dibandingkan dengan spesifikasinya yang cukup tinggi. Netbook ini memiliki spesifikasi yang cukup tinggi. Toshiba 1 Nusa dilengkapi RAM sebesar 1GB dan kapasitas penyimpanan 160 GB. Sistem operasi Windows 7 juga diberikan saat kita membeli netbook ini. Namun Microsoft Office dan anti virus Norton hanya sebagai trial selama 60 hari. Prosesor Intel Atom N455 1.66GHz, 512KB L2 cache, 667MHzFSB ditanamkan dalam netbook dengan layar 10,1 inchi ini. Terdapat aplikasi Configfree yang berguna untuk mempermudah pencarian sinyal WiFi. This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php |
Posted: 16 Oct 2010 05:40 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.com - Perangkat laptop Toshiba 1 Nusa yang dijual di Carrefour sejak awal bulan ini benar-benar menarik hati masyarakat. Bayangkan, belum ada satu bulan laptop ini dilepas namun penjualannya sudah mencapai angka 900 unit. Penjualan ini diraih hanya di satu cabang Carrefour di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Menurut Upi, salah satu staf penjualan di counter Toshiba 1 Nusa, masyarakat merespon sangat baik akan kehadiran laptop ini. "Kita di sini selalu kehabisan stok. Tiga hari lalu sudah sampai 700 unit. Ya kalau dirata-rata sehari laku 50-an unit," ujarnya saat ditemui Kompas.com di counter Toshiba 1 Nusa, Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan sore tadi (16/10/2010). Masyarakat pun mengaku sangat senang dengan kehadiran laptop ini. Dengan uang kurang dari 3,5 juta rupiah mereka bisa membawa pulang laptop Toshiba. "Saya lihat-lihat netbook Toshiba itu biasanya harganya 5 jutaan, jadi yang ini (Toshiba 1 Bangsa) murah banget, makanya saya beli," tutur Kemal, salah satu pembeli. Netbook ini memiliki spesifikasi yang cukup tinggi. Toshiba 1 Nusa dilengkapi RAM sebesar 1GB dan kapasitas penyimpanan 160 GB. Sistem operasi Windows 7 juga diberikan saat kita membeli netbook ini. Namun Microsoft Office dan anti virus Norton hanya sebagai trial selama 60 hari. Prosesor Intel Atom N455 1.66GHz, 512KB L2 cache, 667MHz FSB ditanamkan dalam netbook dengan layar 10,1 inchi ini. Terdapat aplikasi Configfree yang berguna untuk mempermudah pencarian sinyal WiFi. Dalam keadaan standby, baterainya bisa bertahan hingga 3-4 jam. Sebenarnya dalam Toshiba 1 Nusa ini terdapat konten pendidikan dari Kemendiknas. Namun sangat disayangkan, di counter ini tidak ada yang mengerti mengenai konten pendidikan di dalam Toshiba 1 Nusa. "Saya juga kurang tahu, mas konten pendidikan yang dari Mendiknas," ujar Upi. Toshiba 1 Nusa memang dibuat atas dukungan Kompas, Speedy, Flexi, Telkomsel, dan Mendiknas. Toshiba 1 Nusa dijual dengan harga 3,299 juta rupiah. Masyarakat akan mendapatkan diskon 100 ribu rupiah jika membelinya dengan menunjukkan kartu pelajar atau mahasiswa. Program Toshiba 1 Nusa ini digelar di seluruh Indonesia hingga akhir November. This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php |
Setelah Dell Streak, Samsung Galaxy Tablet Menyusul Posted: 16 Oct 2010 03:05 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.COM- Andreas Diantoro, Managing Director, ASEAN, Dell Global B.V, tersenyum lantaran tidak saja pertama kali merilis produk bikinan Dell, seri Streak sebagai yang pertama di Asean, tapi juga tablet Android pertama yang dirilis secara resmi di Indonesia. Negeri ini katanya, masih sangat kuat untuk menerima produk IT inovatif. Menurutnya lagi, penjualan ponsel maupun tablet bisa 10 kali lipat ketimbang PC desktop. "Kelak ada pergeseran dari netbook ke tablet," tegasnya. Bos Dell untuk kawasan Asia Tenggara yang berkantor di Jakarta ini bahkan punya banyak cerita. Kedua anaknya belakangan rajin benar main game dengan Dell Tablet. "Bisa lima jam," serunya. Tak heran jika PSP pun ditinggalkan. begitu halnya Ello yang penyanyi itu, belum sampai seminggu memegang Dell Streak, sudah susah diajak gaul. Ia merasa asyik dengan tawaran aplikasi yang diberikan. Begitulah, Android memang sedang naik daun. Kata Andreas percepatan penetrasinya bahkan menjadi sistem operasi nomor dua terlaku di seluruh dunia. Tak heran jika di pasaran dunia, banyak pabrika berlomba-lomba untuk merintis perangkat baru untuk memanjakan pengguna. Habis ponsel, terbitlah tablet. Dan, kebetulan, - bisa jadi- sangat terinspirasi oleh Apple. Hawlett Packard misalnya, yang semula punya product portfolio ponsel Windows Mobile, belakangan bukannya merilis ponsel Android lebih dulu, namun tablet. Toshiba juga serupa. Dell pun tak bisa tinggal diam. Sebuah unit khusus bernama Communication Solution Group (CSG) dibentuk, untuk bertugas meneliti dan mengembangkan produk-produk berbasis telekomunikasi nirkabel. Lahirnya Dell Streak dengan layar lima inci tak lepas dari peran lembaga ini. "Di antara produk dengan layar empat inci dan 10 inci, kami memilih lima inci," ujar Andreas. Banyak alasan mendukung pemilihan ini, salah satunya karena masih pocket size dan tak repot untuk dibawa. "Pas!" lanjut Andreas lagi. Masih berderet lagi lainnya. Misalnya Archos yang bahkan telah menyiapkan beberapa varian berdasarkan ukuran layar yang berbeda. Juga produk-produk asal negeri tirai bambu yang namanya sungguh asing di telinga. Tak lama lagi, Samsung Electronics Indonesia (SEIN) juga tengah kasak-kusuk secepatnya merilis Galaxy Tab. Bahkan seri ini disertai pengembangan pada sektor perangkat lunak. SEIN tengah serius membesarkan fasilitas aplikasinya, salah satunya koran dan majalah digital yang bisa dibolak-balik seperti halnya Anda membaca koran atau majalah tradisional. Mengiring selanjutnya buku. Samsung Galaxy Tab memiliki layar lebih lebar, tujuh inci. Jika tak meleset maka pada Oktober ini, Anda bisa mendapatkan dua tablet Android di pasaran dengan spesifikasi yang berbeda. Tablet Android, memang mengedepankan fungsi akses internet dalam bentuk apapun (social network, browsing, download, dll). Namun fungsi telefoni tetaplah ada. Ini yang membedakan dengan iPad. Namun, menurut Andreas, tak ada saling rebut pasar. Sebab, tablet Android punya daya tarik sendiri. Khususnya pada open source-nya itu. Era tablet Android memang masih baru permulaan. Para vendor tentu haruslah bersiasat. Sebab bisa jadi kelak malah terjadi over stock di pasar oleh berbagai brand. Dua brand lokal, SkyBee dan CSL menunda perilisan tabletnya. Merilis memang mudah dan cepat, namun strategi yang terintegrasi antara hardware dan software tetaplah penting. Bahkan pelibatan kelompok tertentu seperti komunitas bisa jadi resep tambahan untuk melajukan penjualan. (ANDRA/FORSEL) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php |
You are subscribed to email updates from Add Images to any RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
STOP DREAMING START ACTION