Rabu, 10 Februari 2010

Mencoba Konsep Belanja Lewat Mal Online

Mencoba Konsep Belanja Lewat Mal Online


Mencoba Konsep Belanja Lewat Mal Online

Posted: 09 Feb 2010 07:13 PM PST

Message from fivefilters.org: If you can, please donate to the full-text RSS service so we can continue developing it.

Berjualan dan berbelanja online kini mulai jadi gaya hidup masyarakat Indonesia, terlepas dari berbagai kekurangan yang masih menghantui dunia transaksi elektronik di negeri ini. Keunggulan yang ditawarkan dunia online menjadikan jual-beli lewat internet tidak pernah sepi, bahkan terus tumbuh.

Semakin kecilnya biaya yang dibutuhkan untuk berjualan dan berbelanja, serta kemudahan mendapatkan tempat-tempat belanja seperti blog, forum, direktori bisnis hingga situs pertemanan yang disulap menjadi tempat dagang, turut menjadi salah satu faktor pendorong tumbuhnya dunia jual-beli online di Indonesia.

Berbagai konsep dagang pun coba ditawarkan oleh para pelaku jual-beli online di Indonesia, baik dalam bentuk individu maupun perusahaan yang mendedikasikan diri mereka dalam jual-beli di dunia maya ini.

Ada yang menawarkan konsep yang diadopsi dari luar negeri, seperti lelang misalnya, hingga membuat sendiri konsep yang dianggap sesuai dengan dunia kondisi jual-beli online di Indonesia.

Salah satu konsep jual-beli online yang bisa dibilang cukup menarik adalah konsep mal dalam bentuk online. Konsep ini termasuk asing untuk pelaku jual-beli online Indonesia yang umumnya menggunakan blog, forum atau situs pertemanan sebagai media jual-beli.

Konsep ini pun coba dikembangkan oleh PT Corona Global Lestari melalui situs www.inabay.com. Mal online bernama Inabay ini sejatinya telah hadir di tengah kepada warga dunia maya sejak akhir 2007 lalu.

Dalam perjalanannya, Inabay telah pasang surut mengumpulkan kurang lebih 1.000 tenant dalam waktu tak terlalu lama sejak didirikan. Angka 1.000 ini terhitung besar mengingat tidak adanya promosi berarti yang dilakukan oleh pihak pengelola. Namun itu wajar saja karena para tenant ini tak dipungut biaya.

Hari, salah satu pendiri Inabay ini menjelaskan, perbedaan antara mal online yang ditawarkan pihaknya dengan media jual-beli lainnya tak lain terlihat dari penggunaan 'lantai' dan 'toko' dalam mengelompokan barang-barang yang dijual.

"Untuk mencari sebuah barang di Inabay, pengunjung harus terlebih dahulu masuk ke dalam 'toko' yang tersedia," jelasnya pada detikINET melalui perbincangan pesan instan, Rabu (10/2/2010).

Jika pembeli tidak tahu 'toko' mana yang harus ia kunjungi, maka ia hanya perlu mencari 'lantai' yang sesuai. Misalnya seorang pengunjung ingin mencari alat tulis dan kantor (ATK) dan tidak tahu toko mana yang menjual barang tersebut, maka yang perlu ia lakukan adalah melihat direktori 'lantai'. Tak ubah seperti kita mencari barang di mal konvensional.

Dengan masuk ke bagian tersebut, ia akan disuguhkan puluhan toko yang menjual buku atau ATKyang dapat ia pilih. Kemudahan, kerapihan, serta keunikan yang dimiliki konsep ini memberikan pengalaman yang berbeda saat kita 'jalan-jalan' di dalamnya.

"Masih banyak hal-hal unik lainnya yang dapat ditemui di mal online kami ini," kata Hari yang ingin mal miliknya bisa ramai pengunjung dan dipenuhi banyak tenant layaknya mal konvensional.

Untuk penjual, anggota yang membuka toko online di Inabay diperbolehkan untuk menentukan sendiri nama bagi tokonya, dapat memasang papan nama, dapat menentukan sendiri kategori untuk barang-barangnya, serta memiliki buku tamu di dalam tokonya.

Sedangkan bagi para pembeli, keunikan terlihat saat kita hendak berbelanja. Seorang pembeli tidak perlu menjadi anggota terlebih dahulu untuk memesan barang dan pesanan langsung diarahkan ke penjual.

"Pesanan dapat dilakukan dengan menghubungi langsung penjual dengan email, menggunakan kereta belanja, atau melalui buku tamu yang terpasang di masing-masing toko," jelas pria satu ini.

Hari sendiri mencatat ada ratusan transaksi per hari dengan nilai belanja kurang lebih Rp 20 juta per bulannya. Jumlah yang terbilang sedikit untuk total transaksi jual-beli di sebuah mal. Namun ia percaya, suatu saat mal online akan berjaya di Indonesia.

"Sejak meluncurkan Inabay akhir 2007 lalu, kami percaya dalam waktu lima tahun ke depan konsep mal online sudah akan digemari banyak orang di Indonesia," tandasnya.

 

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Soal Android, TiPhone Tunggu Respon Pasar

Posted: 09 Feb 2010 07:01 PM PST

Message from fivefilters.org: If you can, please donate to the full-text RSS service so we can continue developing it.

VIVAnews - Tak sedikit lembaga riset yang memprediksi ponsel berbasis Android akan mengancam ponsel-ponsel dengan sistem operasi yang sudah ada. Misalnya seperti Symbian, Windows Mobile, BlackBerry OS.

Tak terkecuali di tanah air. Sedikit demi sedikit ponsel-ponsel Android mulai bermunculan di pasar dan menunjukkan taringnya. Mulai dari HTC, Motorola, sampai ke ponsel lokal IMO.

Satu lagi produsen ponsel merk lokal ingin mengikuti jejak IMO, Tiphone. Namun, meskipun tertarik, Tiphone tidak sepercaya diri IMO. Ia lebih memilih menunggu respon positif dari pasar, enggan menjadi pelopor.

"Memang saat ini kami sedang penjajakan untuk mulai bergelut di dunia Android. Rencana untuk meluncurkan variannya ada, tetapi kami mau melihat respon pasar dulu. Karena, sampai sekarang masih belum kelihatan," kata Hengky Setiawan, Presiden Komisaris TiPhone Mobile Indonesia saat ditemui di Jakarta, 9 Februari 2010.

Pesimisme Hengky bukan tak beralasan. Menurut analisanya, ketika sebuah ponsel lokal dibanderol dengan harga lebih dari 1 juta rupiah, maka pasar besar kemungkinannya kehilangan gairah untuk membeli.

"Produksi sebuah ponsel Android sekarang ini masih terbilang mahal. Kami tetap mengupayakan untuk mengadakan ponsel Android dengan harga satu juta ke bawah," ucap Hengky. "Hingga saat ini, kami masih dalam tahap negosiasi harga. Kalau memang masih belum bisa, kami tidak mau produksi," ucapnya.

Keberadaan ponsel IMO yang terlanjur beredar di pasar ternyata tak membuat TiPhone latah. Seperti diketahui, IMO telah meluncurkan ponsel pintar Android seri S900. Ketika itu, IMO membanderolnya dengan harga Rp 2,25 juta per unit, cukup terjangkau jika disejajarkan dengan Google Nexus One atau Motorola Milestones.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

CSL Andalkan TV Tuner pada BlueBerry @9250

Posted: 09 Feb 2010 06:34 PM PST

Message from fivefilters.org: If you can, please donate to the full-text RSS service so we can continue developing it.

VIVAnews - Terjangan ponsel-ponsel lokal belum berhenti, bahkan semakin deras. Memasuki tahun 2010, CSL sebagai salah satu produsen ponsel merek lokal pendatang baru tak mau kalah. Belum puas dengan i9000, ia kembali menggebrak pasar dengan meluncurkan BlueBerry @9250.

"Dalam kurun waktu dua minggu, tipe i9000 berhasil terjual 10 ribu unit. Ini menandakan demand pasar terhadap ponsel Qwerty sedang tinggi-tingginya," kata Ronni, Marketing Manager CSL saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta. "Karena itu, kami kembali menghadirkan varian baru, BlueBerry @9250," ucapnya.

Lalu apa keunggulannya? Dibandingkan tipe i9000, BlueBerry @9250 unggul karena adanya teknologi TV tuner yang tertanam di dalamnya. Selebihnya, tak jauh berbeda, pemutar MP3/MP4, radio FM, keyboard Qwerty, dan sebagainya.

Untuk konektivitas datanya, BlueBerry @9250 tak mau neko-neko, cukup sebatas GPRS saja, untuk mendukung akses Internet melalui Opera Mini, dan sejumlah situs media sosial seperti Facebook dan Twitter, tak ketinggalan instant messaging dengan aplikasi portal IM eBuddy Messenger.

Ponsel berdimensi 11,7 x 6,1 x 1,36 cm ini hadir dengan layar TFT QVGA (320x240 piksel) selebar 2,4 inci. Memiliki kamera VGA dengan flash, ponsel bertenaga 1400 mAh dengan Lithium ion ini memiliki memori internal 256 MB, lengkap dengan microSD untuk memori eksternal.

CSL membanderol BlueBerry @9250 dengan harga Rp 1,2 juta.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Modus Kejahatan Lewat Media Jejaring Sosial

Posted: 09 Feb 2010 06:12 PM PST

Message from fivefilters.org: If you can, please donate to the full-text RSS service so we can continue developing it.

Potensi kejahatan internet makin meningkat dengan makin banyaknya pengakses internet, terutama dengan pemanfaatan telepon cerdas yang kian hari harga dan tarifnya kian terjangkau.

Dan basis "cybercrime" ke depan pun akan beralih ke jejaring sosial dengan makin banyaknya pengguna jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan sebagainya.

Dalam catatan, disebut-sebut Indonesia berada di posisi empat dunia dengan 14,6 juta pengguna, sementara untuk pengguna Twitter berjumlah 5,6 juta dan berada pada posisi keenam di dunia.

Dari kasus terakhir, Febriari alias Ari diduga melakukan penculikan terhadap gadis di bawah umur Marieta Nova Triani dengan menggunakan media jejaring sosial Facebook. Sebelumnya, beberapa waktu lalu, Facebook juga digunakan sebagai wahana untuk melakukan transaksi seks.


Modus kejahatan tersebut menambah deret modus-modus kejahatan internet melalui jejaring sosial yang terjadi di tanah air. Adapun modus-modus kejahatan berbasis jejaring sosial yang hadir lebih dulu antara lain pencemaran nama baik/penghinaan, penipuan, iklan judi online maupun pornografi dan pornoaksi online.

Sebagai media komunikasi, internet dengan jejaring sosialnya, bisa saja bersifat netral. Namun, sebagai pisau bermata dua, dampak negatif bisa terjadi. Sebab bila berbicara internet, semua ada di sana, dan semua bisa terjadi di sana.

Galangan pembebasan Prita Mulyasari dilakukan melalui Facebook berikut dukungan Koin Keadilan-nya, pembebasan dan pemulihan posisi pimpinan KPK Bibit-Chandra juga digalang melalui media jejaring sosial. Begitu banyak diskusi positif, ketersambungan tali silaturahmi yang lama terputus maupun demokrasi 2.0 yang terjadi melalui jejaring sosial.

Namun, ekses negatif tidak bisa dihindarkan. Luna Maya tersandung kata-kata yang ditulisnya melalui Twitter. Sebagai catatan, kejahatan melalui jejaring sosial bukanlah hal baru, melainkan perubahan bentuk kejahatan tradisional ke berbasis teknologi informasi dan komunikasi, maupun perluasan dari penggunaan internet.

Seperti penculikan yang merupakan kejahatan tradisional, yang forum perkenalannya kini melalui jejaring sosial. Prostitusi melalui jejaring sosial juga merupakan perubahan transaksi seks secara tradisional dan perluasan dari fasilitas chatting, info yang beredar di mailing list (milis) maupun situs-situs kencan.

Hal yang sama juga terkait dengan penipuan online maupun melalui jejaring sosial. Namun karena bisa lebih man-to-man, penipuan bisa lebih besar dampaknya karena sifat pertemanan yang lebih dekat dibanding mengirimi email spam, dan data-data yang terpublikasi juga bisa lebih disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Lalu apa yang bisa diperbuat? Yang jelas, suka atau tidak suka, UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) No. 11/2008 sesungguhnya telah melindungi masyarakat dari kejahatan yang berbasis teknologi informasi seperti perjudian, pencemaran nama baik/penghinaan, muatan yang melanggar kesusilaan maupun pemerasan/pengancaman.

Selain itu, hal penting lainnya adalah memberdayakan pengguna jejaring sosial itu sendiri. Sebab, meski secara teknologi bersifat netral, jejaring sosial bisa menjadi pisau bermata dua. Bisa dimanfaatkan dalam meningkatkan peran aktif masyarakat dalam proses demokrasi dan menawarkan berbagai layanan yang bersifat membangun, tetapi juga bisa bersifat merusak.


Karena berpotensi digunakan untuk kriminalitas, pengguna jejaring sosial yang masih awam perlu diberdayakan agar tidak menjadi sasaran empuk penjahat internet. Karena bersifat anonimous, hendaknya jangan percaya begitu saja dengan jenis kelamin maupun data-data tertentu dari orang yang ingin berteman dengan kita.

Data-data kita pun harus dijaga agar tidak semua dibuka dan dapat diakses semua orang. Ajakan orang yang baru dikenal hendaknya dipastikan dulu siapa orang yang mengajak, latar belakangnya, tujuannya dan hal-hal lainnya agar kita tidak menjadi korban kejahatan seperti penipuan maupun penculikan.

Apalagi sekarang anak-anak sekolah pun sudah tergabung juga dalam media jejaring sosial, yang sesungguhnya tidak diperkenankan.

Seperti tokoh "Bang Napi" mengatakan, kejahatan itu terjadi karena adanya niat pelaku dan kesempatan. Sehingga, jangan beri kesempatan penjahat untuk menipu, menculik dan hal lainnya yang menggunakan media jejaring sosial. Waspadalah dan manfaatkanlah jejaring sosial secara cerdas.


Penulis adalah pengamat teknologi informasi dan media jejaring sosial. Bisa dihubungi melalui email redaksi@detikinet.com atau langsung ke herusutadi@hotmail.com.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION