Sabtu, 20 Februari 2010

"Kalau RPM Belenggu Pers, Saya Batalkan"

"Kalau RPM Belenggu Pers, Saya Batalkan"


"Kalau RPM Belenggu Pers, Saya Batalkan"

Posted: 19 Feb 2010 03:20 AM PST

Message from fivefilters.org: If you can, please donate to the full-text RSS service so we can continue developing it.

VIVAnews - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menjamin pihaknya tidak akan membatasi kebebasan pers dengan adanya Rancangan Peraturan Menteri tentang konten multimedia. Media diminta tidak khawatir karena RPM itu belum formal karena belum ditandatanganinya.

"Kalau ini membelenggu kebebasan pers, saya akan mencoret (pasalnya) dan membatalkan itu," tegas Tifatul dalam perbincangan dengan stasiun televisi tvOne, Jumat 19 Februari 2010.

Rancangan itu, kata Tifatul, sudah disusun sejak 2006 lalu dan sudah dua kali dimintai pendapat publik. Karena belum formal, rancangan masih bisa dikritisi, dicoret, ditambahi atau pun dikurangi.

"Pasal-pasal yang mengkhawatirkan masih harus dikoreksi, yang saya harapkan yang seperti ini, ada masukan-masukan yang baik," kata dia.

Tifatul juga menegaskan, pada dasarnya, semangat RPM ini untuk melindungi pengguna internet. "Saya tidak akan pernah mundur, apalagi seperti Orde Baru, saya ini bukan Orde Baru. Saya juga wartawan, saya pernah jadi wartawan. Saya dulu ikut memperjuangkan kebebasan pers," kata dia.

Kemarin, dalam sidang Paripurna, Yudhoyono meminta para menterinya berhati-hati mengeluarkan pernyataan pada publik terkait rencana penerbitan peraturan atau RPP. SBY mencontohkan tentang Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Konten Multimedia (RPM Konten).

"Banyak masalah sensitif yang bisa menimbulkan salah persepsi. Maka berhati hatilah memberikan statemen dan komunikasi dengan publik," kata SBY dalam pengantarnya di Sidang Kabinet di Istana Negara, Kamis 18 Februari 2010.

Ada baiknya, tambah dia, pikiran masyarakat dijajaki, diajak bicara, urgensinya, arahnya, seperti apa kalau ada pengaturan dan sebagainya. Pengaturan dari pemerintah, lanjut SBY, harus melalui proses dari masyarakat luas.

RPM Konten, jelas SBY, belum sampai pada tingkatan presiden, bahkan belum pada tataran menteri. Baru pemikiran dan gagasan. "Saya pikir tidak perlu lantas digoreng di sana ke mari. Dijelaskan saja duduk persoalan hingga rakyat memahami," kata SBY.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

"Kok Heboh RPM Konten Saat Saya di Eropa"

Posted: 19 Feb 2010 02:28 AM PST

Message from fivefilters.org: If you can, please donate to the full-text RSS service so we can continue developing it.

VIVAnews - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengaku baru semalam tiba di tanah air setelah serangkaian kegiatan selama enam hari di Eropa. Paginya, Tifatul disodori berita di media cetak telah ditegur Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kemarin, dalam sidang Paripurna, Yudhoyono meminta para menterinya berhati-hati mengeluarkan pernyataan pada publik terkait rencana penerbitan peraturan atau RPP. SBY mencontohkan tentang Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Konten Multimedia (RPM Konten).

"Banyak masalah sensitif yang bisa menimbulkan salah persepsi. Maka berhati-hatilah memberikan statemen dan komunikasi dengan publik," kata SBY. Teguran itu kemudian dibaca media ditujukan pada Tifatul.

Kepada tvOne, Jumat 19 Februari 2010, Tifatul lalu menjelaskan teguran itu wajar dilakukan Presiden kepada menteri-menterinya. Soal RPM Konten yang menghebohkan itu, kata Tifatul, sebenarnya bukan dibikin langsung di masa jabatannya.

"RPM sudah dirancang sejak 2006. Ada beberapa tim yang menyusun," kata Tifatul. "Yang saya heran, kok meledak dalam beberapa hari saya di luar negeri," katanya.

Meski begitu, Tifatul menyatakan akan bertanggung jawab atas RPM itu. Tifatul akan mempelajarinya, jika memang dinilai kontroversial, RPM bisa saja dicoret.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Akhir 2013, Ada 1 Miliar Lebih Pekerja Mobile

Posted: 19 Feb 2010 01:28 AM PST

Message from fivefilters.org: If you can, please donate to the full-text RSS service so we can continue developing it.

VIVAnews - Populasi pekerja mobile di seluruh dunia akan melampaui angka 1 miliar pada tahun ini dan terus tumbuh mencapai sekitar 1,2 miliar orang di 2013 mendatang. Angka ini akan mencapai lebih dari sepertiga dari seluruh jumlah pekerja.

Menurut penelitian dan proyeksi terbaru IDC, pertumbuhan signifikan akan terjadi di negara-negara berkembang seperti dari kawasan Asia Pasifik. Di kawasan tersebut, pemulihan ekonomi berjalan lebih cepat dan ketertarikan terhadap komunikasi mendorong pertumbuhan di seluruh aspek mobilitas.

"Peluang besar hadir untuk membawa berbagai macam teknologi mobile ke kalangan tenaga kerja di seluruh dunia," kata Sean Ryan, Research Analyst Mobile Enterprise Software IDC, pada keterangannya, 19 Februari 2010.

Ryan menyebutkan, di luar Amerika Serikat dan Jepang (di mana penetrasi populasi pekerja mobile telah berada di puncaknya), terdapat populasi pekerja yang masih terus tumbuh.

Saat ini, Amerika Serikat merupakan negara dengan persentase pekerja mobile tertinggi dengan 72,2 persen pekerja merupakan pekerja mobile di tahun 2008 lalu. AS sendiri akan tetap menjadi pusat pekerja mobile dengan 75,5 persen dari 119,7 pekerja mereka merupakan pekerja mobile di 2013 mendatang.

Asia Pasifik (di luar Jepang) mewakili jumlah total pekerja mobile terbesar pada prediksi IDC, dengan 546,4 juta pekerja mobile di tahun 2008 dan meningkat menjadi 734,5 juta atau 37,4 persen total tenaga kerja di 2013. IDC memperkirakan, di akhir 2013, 62 persen pekerja mobile dunia akan berasal dari kawasan Asia Pasifik di luar Jepang.

Eropa Barat, dengan 129,5 juta (50,3 persen) pekerja mobile akan melampaui Amerika Serikat dan Jepang di 2013 mendatang. Adapun di tahun tersebut populasi pekerja mobile di jepang akan mencapai 49,3 juta orang atau 74,5 persen dari seluruh pekerja di negeri tersebut.

Meski tidak signifikan, akan tetapi jumlah pekerja mobile di kawasan lain di dunia seperti Canada, Eropa Tengah dan Timur, Timur Tengah dan Afrika serta Amerika Latin juga akan tumbuh mencapai 153,2 juta di tahun 2013. Di kawasan ini, rendahnya penetrasi pekerja mobile (13,5 persen dari seluruh pekerja) menandakan potensi pertumbuhan yang besar.

Five Filters featured article: Chilcot Inquiry. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION