Jumat, 20 Mei 2011

Teknologi UFO Ini Bisa Menghemat Energi

Teknologi UFO Ini Bisa Menghemat Energi


Teknologi UFO Ini Bisa Menghemat Energi

Posted: 19 May 2011 05:11 PM PDT

INILAH.COM, Jakarta – Untuk menghemat energi, perangkat harus benar-benar dimatikan. Hemat energi tak bisa dilakukan hanya dengan masuk mode standby. Teknologi UFO ini bisa membantu.

Alat manajemen energi baru bernama UFO Power Center dirancang guna menghemat energi. Selain itu, alat ini bisa memberi pengukuran tepat seberapa banyak energi yang digunakan gadget, termasuk iPad atau iPhone.

UFO memiliki empat standar energi yang bisa digunakan pengguna. Unit ini akan terhubung jaringan Wi-Fi rumah dan melakukan sinkronisasi dengan iPhone atau iPad untuk menjalankan aplikasi gratisnya.

Dari gadget, Anda bisa mengawasi penggunaan energi di keempat standar yang ada. Hal ini mambantu menentukan bagian mana yang banyak menggunakan energi.

Selain itu, Anda bisa mengurangi energi kapan pun Anda mau, bahkan Anda bisa menetapkan penggunaan energi perangkat Anda.

Perangkat ini memberi isyarat yang memberi tahu peringkat konsumsi energi Anda. Perangkat menyala hijau jika penggunaan minim, dan menyala merah jika penggunaan energi terlalu banyak. UFO Power Center dijual seharga US$99 (Rp847.000). [mor]

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: If At First You Don't Succeed - Four Decades Of US-UK Attempts To Topple Gadafi.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

“Sukses Startup Tanpa Modal?"

Posted: 20 May 2011 01:26 AM PDT

Startup-weekend-indonesia-246x300

Startup-weekend-indonesia-246x300

"Sukses Startup Tanpa Modal?" adalah tema konferensi pers Startup Weekend yang diadakan di Ciputra World Marketing Gallery, Jakarta. Acara Startup Weekend Indonesia ini akan diadakan pada Jumat 20 Mei hingga 22 Mei mendatang.

Menurut penyelenggara Startup Weekend, memulai usaha bukan semata-mata bermodalkan uang. Gagasan atau ide-lah yang menjadi hal terpenting dalam kesuksesan bisnis baru. Penyataan ini memang sangat bisa didebat, tentunya harus dibuktikan dengan mengikuti acara ini. Acara digelar 54 jam tanpa henti dan diharapkan bisa ditutup dengan peluncuran startup dari para peserta.

Startup Weekend akan menjadi bagian dari rangkaian acara Global Enterpreneurship Week Indonesia 2011 yang diorganisir oleh Indonesia Technopreneur Community (ITC). 100 orang Indonesia dengan latar belakang beragam diharapkan berkumpul bersama untuk berbagi ide, membangun tim, membuat produk , perencanaan bisnis serta meluncurkan bisnisnya tersebut.

Secara detil acara dibagi menjadi tiga sesi penting. Hari pertama adalah pemaparan ide, di mana peserta mempaparkan ide-ide terbaiknya agar menginspirasi peserta lain untuk bergabung dalam tim. Pada hari kedua, para peserta akan berada pada fase grouping, di mana tim memfokuskan diri untuk pengembangan konsumen, memvalidasi ide, mempraktekkan LEAN Startup Methodologies dan membangun minimal viable product. Hari terakhir, acara dilanjutkan dengan demo prototipe untuk memperoleh timbal balik berharga dari panel, fasilitator dan para pakar. Acara ditutup dengan peluncuran startups dari peserta.

Acara ini akan difasilitatori oleh Joey Pomerenke dari Kauffman Foundation dan Dhakasinamoorthy Dash dari Startup Weekend ASEAN. Penyelenggara juga menggandeng International Design School yang diwakili oleh Andi S. Boediman, Universitas Ciputra Entrepreneurship Center diwakili oleh Antonius Tanan. Partner investor acara ini, Investidea, diwakili oleh Charles.

Beberapa hal menarik diungkapkan oleh para narasumber lokal ini. Andi S. Boediman menekankan istilah "nyolong dan nodong". Artinya, startups atau perusahaan yang baru harus bisa "mencuri" konsumen dari produk-produk yang sudah ada dan "nodong" konsumen untuk menggunakan dan membayar produk startups. Investidea memberikan petunjuk bahwa pihaknya mencari produk yang berorientasi kepada konsumen, termasuk di dalamnya aplikasi mobile.Setelah berinvestasi di tiga startups, Investidea masih mencari dua startups lagi untuk didanai. Estimasi dana yang diinvestasikan untuk setiap startups bisa mencapai US$100.000.

Antonius Tanan mengungkapkan "7 Pertanyaan Ciputra" sebagai kunci apakah produk atau perusahaan tersebut dapat bertahan atau tidak. Pertama adalah passion — ini mungkin suatu jargon yang sudah santer didengung-dengungkan. Passionate berarti hal yang dilakukan bukanlah lagi dianggap sebagai beban melainkan sebuah kesenangan. Kedua adalah mengetahui peluang di bidang usahanya. Tidak mengetahui peluang adalah seperti berperang tanpa tahu medan dan kekuatan lawan. Hal ketiga adalah bahwa produk yang dihasilkan bisa membuat konsumen tidak bisa mengatakan tidak -- karena memang sudah menjadi kebutuhan.

Hal yang keempat di 7 Pertanyaan Ciputra adalah bagaimana berhadapan dengan kompetitor. Jika ada pesaing serupa apa yang akan Anda lakukan? Hal yang kelima mungkin agak tak sesuai dengan tipe startups teknologi, yaitu bagaimana cara mendapatkan bahan baku paling murah.

Pertanyaan keenam berkaitan dengan model bisnis, bagaimanakah caranya memiliki model bisnis yang efisien? Sementara pertanyaan terakhir berkaitan dengan sifat mental pendiri dan pelaku usaha. Apakah iap rugi jika nantinya bisnis ini belum berhasil. Ketujuh pertanyaan ini tentunya mewakili kemampuan suatu bisnis untuk dapat bertahan dan menghadapi persaingan.

DailySocial.net adalah sebuah blog yang membahas teknologi web dan internet dari dalam dan luar negeri, strategi perusahaan IT/Web global, dan juga memperkenalkan startup-startup Indonesia. Blog ini didirikan Rama Mamuaya.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: If At First You Don't Succeed - Four Decades Of US-UK Attempts To Topple Gadafi.



image

Menanti Kejutan Dari Doku

Posted: 20 May 2011 01:30 AM PDT

doku

doku

Doku, startup yang memberikan layanan pemrosesan kartu kredit asal Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai NsiaPay, meluncurkan produk baru mereka, Rabu (18/5). Layanan mereka kini tidak hanya diperuntukkan bagi pedagang online tetapi semua pedagang di seluruh nusantara.

Selama bertahun-tahun banyak orang Indonesia telah menggunakan PayPal untuk melakukan transaksi melalui internet, terutama freelancer yang sering memiliki klien di luar negeri. Meskipun customer service sangat sulit untuk memberikan layanannya, namun PayPal menjadi pilihan karena ini merupakan metode pembayaran yang paling mudah dan dapat diakses lintas batas.

Sayangnya, nilai tukar yang digunakan oleh PayPal merugikan pengguna di luar Amerika Serikat yang perlu menarik dana ke rekening bank mereka, dan nilai tukar yang ditetapkan ini sering jauh di bawah tarif yang ditetapkan oleh bank-bank lokal.

Untuk transaksi dengan klien di luar negeri atau lembaga, PayPal telah menjadi metode de facto pembayaran, tetapi untuk transaksi lokal, secara praktis, PayPal masih jauh untuk bisa menjadi pilihan terbaik.

Kebanyakan transaksi elektronik lokal dilakukan melalui transfer bank melalui internet banking, mobile banking atau melalui ATM. Sayangnya hal ini juga menemukan kendala, dua bank terbesar di Indonesia, Bank Mandiri dan BCA, tidak memungkinkan secara lancar memberikan fasilitas transaksi online antara pemilik akun mereka.

Saya berharap bahwa apa yang akan diluncurkan Doku hari ini, entah akan menyelesaikan proses pembayaran untuk transaksi internet masyarakat Indonesia yang tinggal di dalam negara atau akan menciptakan suatu langkah besar menuju pencapaian kepraktisan itu.

Electronic commerce merupakan pendorong penting bagi perekonomian dan meningkatkan penggunaan, bukan menandakan pergeseran tetapi penambahan lapisan penting dari transaksi keuangan. Meskipun pengguna internet kita berada diantara 25-40 juta, mereka yang melakukan transaksi langsung di internet jauh di bawah angka tersebut. Salah satu hambatan terbesarnya adalah kurangnya kepercayaan antara penjual dan pembeli, atau pembayar dan penerima pembayaran. Agen seperti Doku bisa memberikan layanan yang meningkatkan kepercayaan tersebut.

Dengan pertumbuhan online marketplace seperti Plasa.com, Multiply – yang mempunyai acara peluncuran sendiri hari ini – Rakuten, serta toko online lainnya, transaksi online langsung dengan cepat menjadi suatu kebutuhan antara pengguna internet di Indonesia.

Memang, Doku bukan satu-satunya layanan di segmen ini. Kita sudah melihat perantara yang telah diadopsi oleh sejumlah properti online untuk memfasilitasi transaksi online mereka. Kaspay adalah salah satu contohnya dari Kaskus Networks dan kelompok KompasGramedia juga sedang mengembangkan layanan sejenis, Midazz, yang akan diluncurkan akhir bulan ini.

Akhirnya, saya tidak berpikir orang akan mendaftarkan diri mereka pada sebanyak mungkin perantara pembayaran dan menggunakannya, hal-hal seperti ini mungkin akan berakhir dengan kondisi di mana perantara menolak untuk mengakui dana dari satu sama lain. Di sisi lain, inisiatif-inisiatif pembayaran ini mungkin memiliki arti lebih baik dari bank, mereka bisa bekerja sama untuk memastikan transaksi berjalan lancar pada semua kondisi.

Yang jelas, ada permintaan dan kebutuhan untuk perantara lokal bagi transaksi online. Apakah mereka yang memiliki model lebih baik atau lebih terbuka untuk diakses, dan mana yang akhirnya akan menjadi pilihan populer, adalah subyek diskusi yang lain. Untuk saat ini, mari kita menikmati fakta bahwa ruang perdagangan online di Indonesia mendapatkan perhatian yang cukup besar dan hari-hari dimana proses pembayaran manual atau membosankan akan segera ketinggalan jaman.

DailySocial.net adalah sebuah blog yang membahas teknologi web dan internet dari dalam dan luar negeri, strategi perusahaan IT/Web global, dan juga memperkenalkan startup-startup Indonesia. Blog ini didirikan Rama Mamuaya.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: If At First You Don't Succeed - Four Decades Of US-UK Attempts To Topple Gadafi.



image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION