Jumat, 13 Mei 2011

Android Google Mulai Invasi Perabot Rumah

Android Google Mulai Invasi Perabot Rumah


Android Google Mulai Invasi Perabot Rumah

Posted: 12 May 2011 05:11 PM PDT

INILAH.COM, San Fransisco – Google ingin Android pindah ke dalam rumah orang-orang. Google ingin Android menjadi software open-source untuk lampu pintar hingga sistem suara. Seperti apa?

Terdapat lebih dari lima ribu software pembantu di konferensi pengembang tahunan Google di San Francisco. Di ajang itu, platform 'Android@Home' dipamerkan untuk membuat perangkat bodoh menjadi pintar dan dikelola secara robot.

Di antara inovasi yang ditampilkan, termasuk bola lampu yang bisa dikendalikan gadget Android dan sistem suara Tungsten yang bisa disinkronisasikan untuk layanan penyimpanan music 'awan'.

Bola lampu Android akan dipasarkan pada akhir tahun dan pengembang diundang mengubahnya menjadi jam alarm kendali smartphone untuk membangunkan orang di pagi hari.

"Kami memperluas platform Android ke dalam rumah," kata VP Google Senior Andy Rubin.

Kekuatan Android adalah software ini bisa digunakan banyak orang dengan banyak cara berbeda. Menurut Google, teknologi ini berpotensi mengubah smartphone atau tablet Android menjadi kendali jarak jauh lampu, peralatan rumah tangga, sistem irigasi, termostat, dan banyak lagi.

"Pada dasarnya, menghubungkan banyak hal secara inheren tak dirancang seperti itu," ungkap analis Gartner Ken Dulaney di Android@Home. "Begitu banyak perangkat menjadi cerdas dan terhubung, dan Android mencari cara menjadi teknologi untuk melakukan hal itu." [mor]

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: If At First You Don't Succeed - Four Decades Of US-UK Attempts To Topple Gadafi.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Bila Gaya Hidup Pelanggan Seluler Mulai Bergeser

Posted: 13 May 2011 12:52 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Suatu saat Anda barangkali tertarik untuk membeli konten atau aplikasi baru yang ada di Apps Store, Apps World, Ovi Store atau di Android Market. Bagaimana membayarnya? Ada banyak pilihan yang ditawarkan untuk membeli konten atau aplikasi di portal global itu, bisa dengan transfer, kartu kredit, vocer, atau paypal. Persoalan muncul bila Anda tidak bisa atau enggan melakukan alternatif pembayaran yang ditawarkan tadi. Transaksi, tak jadi dilakukan.

Kendala yang dialami para pelanggan ketika akan membeli konten atau aplikasi, rupanya, mendapat perhatian Telkomsel. Sebuah solusi ditawarkan. Pembelian aplikasi atau konten bisa dikonversikan dengan pulsa. Pulsa pelanggan akan dipotong setara dengan harga konten dan aplikasi untuk pelanggan prabayar, sementara untuk pelanggan paska bayar akan ditagih kemudian. Model pembayaran seperti ini dikenal sebagai billing operator.

Telkomsel merintis model ini untuk pembelian konten dan aplikasi di Ovi Store. Konsep yang sama akan diterapkan ke bursa konten dan aplikasi yang lain. Setelah menjalin kerja sama dengan Nokia, kabarnya Telkomsel memperluas kerja sama dengan sejumlah pengelola bursa konten dan aplikasi seperti Research in Motion yang mengelola Apps World, konten dan aplikasi untuk Blackberry.

Billing operator merupakan sebuah respons Telkomsel dalam mensikapi gaya hidup digital pelangganya. Ia merupakan lauanan baru yang dikembangklan bersama dengan mitra-mitranya. Untuk kemudahan transaksi Telkomsel juga telah mengembangkan layanan mobile wallet, Telkomsel Cash. Layanan ini bisa digunakan untuk transaksi pembayaran di sejumlah merchant, top up pulsa, pembayaran tagihan, pembelian tiket dan belakangan dikembangkan untuk pembayaran SPP.

Pada layanan Telkomsel Cash ponsel menjadi semacam kartu debit. Data pelanggan dan private identity number (PIN) ada di sim card, demikian pula dengan uang yang ada di 'dompet' ini. Untuk transaksi menggunakan SMS dan PIN' Pengisian dompet bisa dilakukan di merchant yang ditunjuk. Telkomsel berencana mengembangkan sistem pengisian dompet yang lebih simpel, misalnya melalui transfer lewat ATM. T Cash yang dikembangkan Telkomsel telah mendapatkan dukungan Bank Indonesia dan masuk kategori alat pembayaran menggunakan kartu.

Pengembangan TCash, menurut Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmiosutarno merupakan antisipasi kebutuhan akan layanan-layanan baru yang bersifat personal di kalangan pelanggan Telkomsel. ''Beyond telecommunication membutuhkan dukungan trasaksi digital. Untuk transaksi kami telah memiliki TCash,'' kata Sarwoto.

Telkomsel berencana mengimplementasikan teknologi baru untuk kenyamanan pelanggan bertransaksi. Antara lain menggunakan teknologi RFID. Dengan teknologi baru, transaksi bakal lebih simpel lagi. Pada sistem ini, terdapat sebuah chip yang akan menyimpan semua data pelanggan, mulai dari dana yang ada di mobile wallet hingga transaksi. Transaksi tak lagi menggunakan SMS, melainkan sebuah perangkat mirip electronic data capture (EDC) yang banyak digunakan pada kartu debit dan kartu kredit.

Tidak tertutup kemungkinan bahwa untuk layanan TelkomselCash akan digunakan teknologi near filed communication ( NFC). Pada NFC aplikasi atau fitur mobile wallet diintegrasikan pada sebuah ponsel. Teknologi NFC kini telah diimplementasikan pada sejumlah smartphone terbaru.

TCash merupakan salah satu layanan baru yang dikembangkan Telkomsel memasuki era Beyond Telecommunication. Selain TCash telah dikembangkan layanan mobile digital lain seperti Langit Musik dan Mobile Advertising. Tiga layanan baru ini-Telkomsel menyebutnya sebagai New Bussines--, akan menjadi layanan unggulan di era mobile bussines, bersama-sama dengan Telkomsel APPs Store-toko konten dan aplikasi, serta jaringan broadband.

'' Untuk bisa bermain di Beyond Telecommunication, minimal harus ada empat layanan utama yakni aplikasi, payment, advertising, musik dan RBT,'' kata Sarwoto Atmosutarno. Telkomsel telah memiliki layanan yang dibutuhkan untuk masuk ke era Beyond Telecommunication.
 
Dalam pandangan Sarwoto tiga new bussines yang dikembangkan yakni T Cash, Mobile Advertising dan Langit Musik telah memadai untuk saat ini. Sarwoto berpendapat bahwa layanan Beyond Telecommunication tidak akan lepas dari tiga new bussines itu.

''Belum ada rencana menambah layanan baru. Beyond Telecommunication akan berhubungan dengan tiga news bussines tersebut. Sebagai dukungan kami terus melakukan peningkatan di sisi supporting system,'' kata Sarwoto.

Selain pengembangan new bussines dan perluasan layanan broadband, Telkomsel juga meningkatan dukungan untuk pengembangan bisnis baru itu di supporting system sejak dua tahun terakhir ini. Dua tahun terakhir Telkomsel memang tengah berkonsentrasi pada persiapan menuju beyond telecommunications.

Dari tiga new bussines itu, mobile advertising tergolong pendatang baru. Melalui mobile advertising, Telkomsel menyediakan berbagai layanan seperti SMS Bulk,
Interactive Service, PopScreen ,Mobile Newspaper, Mobile Media, MCoupon ,SMS 2.0 dan Location Based Advertising (LBA).

Untuk layanan LBA,misalnya, dikembangkan layanan AdHand, suatu layanan yang akan memberikan informasi terkait dengan merchant, pada saat pelanggan berada di sebual mal. Selain promosi, pelanggan akan mendapatkan berbagai benefit seperti diskon, tarif prmosi hingga pembelian dengan harga khusus untuk produk baru.

Untuk layanan musik dan video, Langit Musik menawarkan aneka konten musik, baik berupa RBT, full track song, dan video klip. Termasuk konten pendukung seperti wallpaper, ringtone, games dan sebagainya. Langit musik mendapat dukungan penuh dari kalangan artis, pemusik, penyedia konten hingga pemilik atau pengelola label. Respon pelanggan terhadap layanan ini juga sangat menggembirakan.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: If At First You Don't Succeed - Four Decades Of US-UK Attempts To Topple Gadafi.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Telkomsel Incar 150 Ribu Pengguna iPhone Baru

Posted: 13 May 2011 12:29 AM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telkomsel mengincar sekitar 150 ribu pengguna iPhone baru hingga akhir tahun 2011. Bila tercapai, akhir tahun ini Telkomsel akan memiliki pelanggan pengguna iPhone sebanyak 300 ribu.

''Target kami sampai akhir tahun ini 300 ribu pengguna iPhone,'' kata VP Channel Management Telkomsel, Gideon Edi Purnomo di Jakarta, Jumat ( 13/5). Gideon optitimistik target itu bisa dicapai memperhatikan perkembangan yang ada sat ini.

Ia melukiskan bahwa iPhone merupakan smartphone lifestyle yang dimulai masyarakat Indonesia. Apalagi muncul versi White. iPhone4 White diperkirakan akan semakin menarik perhatian publik di Indonesia.

Menurut Gideon, dari 150 ribu pengguna iPhone tersebut, tercatat ada 75 ribu pengguna iPhone4. ''iPhone 4 mendapat respon baik di kalangan pelanggan Telkomsel,'' kata Gideon.

Telkomsel sendiri mulai hari ini memasarkan iPhone4 White. Selain dipasarkan melalui Grapari Telkomsel, iPhone White juga dipasarkan melalui outlet-outlet mitra Telkomsel.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: If At First You Don't Succeed - Four Decades Of US-UK Attempts To Topple Gadafi.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION