Jumat, 11 Februari 2011

VIDEO: Pembangkit Listrik Tenaga Lalat

VIDEO: Pembangkit Listrik Tenaga Lalat


VIDEO: Pembangkit Listrik Tenaga Lalat

Posted: 10 Feb 2011 08:02 PM PST

VIVAnews - James Auger mahasiswa design dan Chris Melhuish, peneliti dari Birstol Robotics Laboratory, Inggris berhasil menciptakan jam dinding, lampu, dan robot yang berbeda dengan robot pada umumnya.

Tidak menggunakan listrik, baterai, atau pembangkit listrik tenaga surya, perangkat-perangkat tersebut mendapatkan energi dari serangga, khususnya lalat.

Auger menyebutkan, ia mendapatkan ide tersebut saat mengamati bagaimana tumbuhan mampu mendapatkan energi dan bertahan hidup dengan mengonsumsi serangga yang hinggap. Berikut video: Jam Dinding Pemakan Serangga.

Menggunakan teknologi yang disebut dengan microbial fuel cell, peneliti memanfaatkan bakteri dan makanan (bangkai serangga yang ditangkap).

Setelah bakteri mengonsumsi makanannya, peneliti mengambil elektron yang ada di dalam bakteri tersebut dan dijadikan listrik. Listrik inilah yang menjadi sumber energi bagi robot, jam, ataupun lampu yang bersangkutan.

Sebagai gambaran, 8 bangkai lalat bisa memasok listrik untuk beroperasi selama 12 hari.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Komet Tempel dekati Satelit NASA

Posted: 10 Feb 2011 07:06 PM PST

VIVAnews - Misi Stardust-NexT milik NASA dan komet Tempel 1 saling bertemu di luar angkasa, tepat pada hari Valentine, 14 Februari ini. Meski tidak saling bersinggungan, pertemuan antara keduanya akan sangat dekat.

Pertemuan Stardust-NexT dengan Tempel 1 tersebut merupakan pertemuan pesawat ruang angkasa kedua dengan komet setelah pada 4 Juli 2005 lalu. Ketika itu, pesawat Deep Impact milik NASA berhasil melontarkan sensor ke arah Tempel 1 sambil mengamatinya ketika melintas.

Stardust-NexT, misi yang diluncurkan 4,5 tahun lalu bertugas untuk memperluas investigasi yang dilakukan oleh Deep Impact. Hasilnya diharapkan akan dapat mengungkap lebih banyak informasi seputar sistem tata surya.

"Stardust-NExT sudah mulai mengirimkan gambar-gambar komet itu yang diambil pada 18 Januari dari jarak 26,2 juta kilometer dan 19 Januari dari jarak 25,4 juta kilometer," kata Joe Veverka, ilmuwan dari Jet Propulsion Laboratory, California, Amerika Serikat.

Seperti dikutip dari Upi, 11 Februari 2011, pada tanggal 14 Februari mendatang, Stardust-NexT akan terbang dengan jarak hanya 199,5 kilometer saja dengan komet tersebut.

"Kami sudah menerima gambar-gambar pertama seputar komet Tempel 1," kata Veverka. "Pertemuan pesawat antariksa dengan benda-benda angkasa yang demikian kecil dan cepat seperti komet di ruang angkasa yang maha luas merupakan tantangan tersendiri, namun kami gembira semua sudah dipersiapkan dengan baik," ucapnya.

Komet Tempel 1 sendiri merupakan komet berukuran 7,6 x 4,9 kilometer. Ia mengorbit Matahari dengan periode 5,52 tahun. Disebut Tempel 1 karena ia ditemukan pertamakali oleh Wilhelm Tempel, astronom yang bekerja di Perancis pada 3 April 1867.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Twitter Jadi Rebutan Google dan Facebook

Posted: 10 Feb 2011 05:20 PM PST

NEW YORK, KOMPAS.com - Diam-diam petinggi Twitter rupanya sedang melakukan pembicaraan dengan Facebook dan Google. Pembicaraan ini terkait kemungkinan akusisi situs mikrobloging tersebut.

Menurut situs web Wall Street Journal, pembicaraan itu termasuk memperkirakan nilai Twitter yang diperkirakan berkisar 8 miliar dollar AS hingga 10 miliar dollar AS.

Valuasi ini lebih tinggi ketika Twitter memperoleh pinjaman pada Desember 2010 lalu. Ketika itu, Twitter memperoleh pinjaman 200 juta dollar AS sehingga valuasinya 3,7 miliar dollar AS.

Google dan Facebook belum bersedia menanggapi laporan Wall Street Journal tersebut. Begitu juga dengan Twitter yang menolak berkomentar.(Kontan/Edy Can)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION