Rabu, 16 Februari 2011

Cari Pasangan Lewat GPS

Cari Pasangan Lewat GPS


Cari Pasangan Lewat GPS

Posted: 15 Feb 2011 07:47 PM PST

Liputan6.com, Washington: Sekitar 17 persen pasangan di Amerika Serikat bertemu melalui internet. Teknologi terbaru yang digunakan untuk memuluskan perjodohan adalah GPS atau global positioning system. Alat yang biasanya digunakan untuk petunjuk jalan ini, sekarang digunakan untuk mencari pasangan hidup.

Brian Gettleman, misalnya. Pria ini mempunyai aplikasi GPS di dalam telepon selulernya. Saat jalan-jalan tiba-tiba telepon Brian berdering dan menunjukkan ada wanita cantik di cafe yang sama. "Ternyata ia di lantai bawah dan mengajak berkenalan," kata Brian.

Dua tahun setelah pertemuan yang difasilitasi GPS itu, Brian melamar wanita itu saat bertanding ke Paris, Prancis. Namun, cara berkencan melalui GPS harus memperhatikan faktor keamanan. Ini untuk menghindari orang jahat mengetahui lokasi pertemuan. Karena itulah para perancang GPS kencan menyediakan pengamanan khusus.(IAN)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Matahari Lontarkan Lidah Api Terbesar ke Bumi

Posted: 15 Feb 2011 07:15 PM PST

VIVAnews - Matahari melepaskan lidah api terbesar selama empat tahun terakhir. Letusan yang terjadi pada 14 Februari di belahan barat atau 15 Februari di kawasan timur Bumi tersebut melontarkan gelombang besar yang mengandung partikel gas bermuatan listrik ke ruang angkasa.

Badai Matahari itu juga memancarkan sinar radiasi yang akan menghantam Bumi. Kini awan raksasa yang mengandung partikel tersebut sedang mengarah ke arah planet kita.

Umumnya, Coronal Mass Ejection (CME), sebutan untuk fenomena tersebut, membutuhkan waktu 24 jam atau lebih untuk tiba di Bumi. Efeknya, radiasi itu memicu munculnya aurora borealis, atau Cahaya Utara di garis lintang atas dan kadang muncul hingga di kawasan utara Amerika Serikat.

Dari pengamatan, letusan dahsyat tersebut tercatat mencapai Class X2.2 dalam skala lidah api Matahari. Ia merupakan lidah api kelas X pertama yang hadir di aktivitas siklus Matahari yang dimulai pada tahun lalu.

Sebagai informasi, kini Matahari sedang menuju ke solar maximum atau titik di mana aktivitas di permukaan matahari sedang mencapai puncaknya, yang diperkirakan akan terjadi pada 2013 mendatang.

"Lidah api itu merupakan yang terbesar sejak 6 Desember 2006," kata Phil Chamberlin, Deputy Project Scientist, Solar Dynamics Observatory NASA, seperti dikutip dari Space, 16 Februari 2011. "Sebelumnya muncul petunjuk bahwa akan ada peluang munculnya lidah api yang sedang sampai besar (kelas M atau lebih), namun kami terkejut saat mengetahui bahwa lidah api yang dilontarkan merupakan kelas X yang lebih besar," ucapnya.

Lidah api kelas X merupakan tipe lidah api yang paling kuat yang bisa dilontarkan Matahari. Ada dua kategori lain di bawahnya yakni kelas M yang memiliki kekuatan medium namun cukup bertenaga, dan kelas C yang merupakan lontaran radiasi yang paling lemah.

Lontaran lidah api sebesar itu akan memancarkan sinar X, radiasi ultraviolet dosis tinggi serta menghembuskan angin Matahari ke arah Bumi.

Setibanya di Bumi, elektron dan proton dari angin Matahari akan bersinggungan dengan medan magnet dan mengarahkannya ke kutub magnetik planet ini. Gangguan tersebut dapat menghadirkan badai geomagnetik di medan magnet planet Bumi.

"Badai geomagnetik berpotensi terjadi setelah 36 hingga 48 jam setelah CME tiba di Bumi," ucap Chamberlin.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Ilmuwan Temukan Jenis Nyamuk Baru

Posted: 15 Feb 2011 12:26 AM PST

VIVAnews - Satu jenis nyamuk baru telah berhasil diidentifikasi. Nyamuk itu berasal dari sub group Anopheles gambiae, spesies yang bertanggung jawab atas sebagian besar penyebaran malaria di seluruh Afrika.

Seperti dikutip dari Science, para ilmuwan yang menemukan spesies nyamuk baru itu khawatir karena nyamuk tersebut sangat mudah terkena parasit yang menyebabkan penyakit tersebut.

"Sampai saat ini, nyamuk jenis baru itu belum diklasifikasikan karena ia tinggal di kawasan yang jauh dari daerah di mana kami melakukan penelitian dan mengambil sampel," kata Michelle Riehle, peneliti dari Pasteur Institute, Perancis.

Bersama rekan-rekannya yang melakukan penelitian di Burkina Faso, Riehle mengumpulkan nyamuk dari genangan serta kolam yang ada di sekitar perkampungan penduduk selama empat tahun.

Setelah diteliti, mereka menemukan bahwa nyamuk ini secara genetik berbeda dengan Anopheles gambiae yang sudah pernah tercatat sebelumnya.

Untuk itu, peneliti kemudian mengembangbiakkan nyamuk tersebut di laboratorium agar mendapatkan keturunan serta mengujicoba tingkat kerentanan mereka terhadap parasit yang bertanggung jawab terhadap penyakit malaria.

"Hasilnya, ternyata nyamuk ini sangat ringkih," kata Riehle. "Bahkan lebih ringkih dibanding beberapa nyamuk biasa yang kita temukan di rumah," ucapnya.

Meski demikian, Ken Vernick, salah satu peneliti lain dari Pasteur Institute menyebutkan bahwa mereka belum dapat mengetahui secara persis dampak tipe nyamuk yang baru ditemukan ini terhadap penyebaran malaria di kawasan tersebut. (umi)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION