Rabu, 02 Februari 2011

Planet Mars Diduga Sembunyikan Banyak Es

Planet Mars Diduga Sembunyikan Banyak Es


Planet Mars Diduga Sembunyikan Banyak Es

Posted: 01 Feb 2011 07:39 PM PST

VIVAnews - Kutub-kutub planet Mars kemungkinan bukanlah satu-satunya tempat di mana air es bersembunyi di planet itu. Dari penemuan terbaru, astronom memprediksi bahwa es juga hadir di kawah-kawah yang ada di sekitar garis katulistiwa Mars.

Temuan ini disebut-sebut dapat memberikan dampak signifikan terhadap eksplorasi planet Mars di masa depan. Nantinya, es tersebut berpeluang dapat dimanfaatkan sebagai penyambung hidup ketika manusia mulai ada yang ditugaskan di sana.

Menggunakan gambar-gambar yang diambil oleh Mars Global Surveyor dan Mars Reconnaissance Orbiter, David Shean, Planetary Geologist dari Malin Space Science Systems di San Diego, Amerika Serikat menyebutkan, tampaknya ada banyak material yang kaya akan es terkubur di dasar setidaknya 38 kawah di kawasan Sinus Sabaeus, yang ada di dekat katulistiwa Mars.

"Sangat mengherankan bahwa hal-hal seperti ini tidak disadari sebelumnya meski sudah ada ratusan ribu foto-foto resolusi tinggi yang diambil selama 15 tahun terakhir," kata Shean, seperti dikutip dari Space, 2 Februari 2011. "Ini bukti bahwa planet Mars memang penuh dengan kejutan."

Dari penelitian-penelitian terdahulu, kutub planet Mars diperkirakan menyimpan es. Akan tetapi, iklim di planet itu terlalu keras bagi kelangsungan air. Udara di sana sangat tipis sehingga jika ada es di permukaan planet akan segera menguap.

"Sejak lama kami telah melihat gambar-gambar yang menunjukkan bahwa tampak material yang kaya akan es di dasar kawah di kedua kutub Mars," kata Shean. "Yang mengherankan, ternyata material yang sama juga ditemukan di khatulistiwa planet itu," ucapnya.

Shean menyebutkan, jika ada es yang terkubur di khatulistiwa, tampaknya ia menyimpan catatan penting terhadap kondisi iklim di masa lalu Mars yang sangat ingin dianalisa oleh ilmuwan.

Lebih lanjut, Shean menyebutkan, kawasan khatulistiwa jauh lebih menarik untuk dijadikan tujuan untuk eksplorasi di masa depan dibandingkan dengan kutub karena mendapatkan lebih banyak sinar matahari dan memiliki temperatur yang lebih hangat.

"Khatulistiwa cocok untuk kendaraan penjelajah bertenaga matahari," kata Shean. "Namun demikian, eksplorasi masa depan juga membutuhkan air sebagai sumber pendukung kehidupan," ucapnya.

Temuan es di kawasan khatulistiwa planet Mars tersebut dipaparkan di jurnal Geophysical Research Letters. (hs)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Telah Hadir Aplikasi Kompas.com untuk iPad

Posted: 01 Feb 2011 05:20 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Melanjutkan popularitas aplikasi Kompas Editors' Choice di iPad dan makin banyaknya pengguna iPad di Indonesia, Kompas.com secara resmi merilis aplikasi khusus untuk pengguna iPad.

Aplikasi bernama Kompas.com for iPad tersedia untuk diunduh cuma-cuma di iTunes mulai Jumat, 28 Januari 2011. "Hanya dalam waktu sehari sejak diluncurkan, aplikasi Kompas.com for iPad menduduki posisi 1 Top Free Apps di iTunes App Store sampai hari ini," kata Edi Taslim, GM Bisnis Kompas.com, Selasa (1/2/2011). Ia mengatakan hal tersebut menunjukkan sambutan positif dan antusiasme pengguna iPad di Indonesia terhadap konten lokal.

Aplikasi Kompas.com for iPad menyajikan semua konten yang ada di situs web Kompas.com. Bedanya, pengguna tidak perlu menggunakan browser Safari dan mengetikkan URL www.kompas.com. Konten tampil dengan format layout sesuai interface dan fitur iPad. Setiap artikel disajikan dengan format tiga kolom khas suratkabar dan untuk berpindah artikel yang satu ke artikel lainnya cukup dengan swipe (menggeser). Untuk membaca berita atau artikel tertentu, pembaca dapat menyentuh area judul artikel.

Tidak ada menu toolbar yang berisi daftar kanal dan rubrik seperti pada Kompas.com versi web. Untuk mengakses kanal-kanal dan rubrik, disediakan tombol Channel di kanan dan tombol Section kiri bawah layar. Di semua artikel, pembaca dapat mengatur ukuran huruf sesukanya, lebih besar atau lebih kecil lewat tombol di sisi kanan atas.

Pembaca juga dapat memuat berita atau artikel tertentu ke Facebook dan Twitter agar diketahui oleh teman. Selain itu pembaca dapat berinteraksi satu sama lain dengan membaca dan memberi komentar. Untuk melakukan itu, cukup sentuh ikon pada kanan atas.

Konten di aplikasi Kompas.com for iPad di-update secara realtime sebagaimana Kompas.com versi web. "Aplikasi akan dikembangkan secara bertahap. Selain perbaikan visual, kami juga sedang menyiapkan berbagai fitur baru seperti, fitur smart caching dan search," ujar Edi Taslim.

Aplikasi Kompas.com for iPad dapat diunduh di iTunes App Store tanpa biaya. Disediakan juga Kompas Editors' Choice, aplikasi dari Harian Kompas yang memenangkan Silver Award dari Asian Digital Media Awards 2010 pada bulan September lalu.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Sodok Indosat, XL Bayangi Telkomsel

Posted: 01 Feb 2011 05:20 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja PT XL Axiata Tbk (XL) tampil kinclong tahun lalu. Perusahaan telekomunikasi asal Malaysia ini berhasil meraup laba bersih pada 2010 lalu sebesar Rp 2,9 triliun. Keuntungan tersebut meningkat 69% dibanding 2009.

Keterangan resmi XL, Senin (31/1/2011) menjelaskan pendapatan usaha meningkat sebesar 27% menjadi Rp 17,6 triliun dan EBITDA mencapai Rp 9,3 triliun naik 50% dengan EBITDA marjin yang meningkat menjadi 53% pada akhir 2010.

Dari sisi jumlah pelanggan, kinerja XL juga lumayan memukau. Pelanggan XL tumbuh 28% tahun lalu, dari 31,4 juta pelanggan pada 2009 menjadi 40,4 juta pelanggan di akhir tahun 2010.

Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi bilang, pada 2010 XL berhasil memantapkan posisi sebagai operator nomor dua di Indonesia. Nomor satu masih dipegang Telkomsel dan ketiga kini Indosat. "Hal ini tidak terlepas dari upaya dan strategi yang telah diterapkan XL sejak tahun 2007," kata Hasnul.

Sepanjang tahun 2010, XL terus mengeluarkan produk dan layanan yang inovatif. Akhir tahun lalu, misalnya, untuk meningkatkan layanan bicara, XL meluncurkan paket baru Rp 0, dimana XL memberikan gratis bicara selama 30 detik pertama di waktu tertentu.

Dan sebagai wujud apresiasi kepada pelanggan, XL memberikan gratis roaming internasional untuk layanan data, dan diskon tariff hingga 90% untuk layanan bicara dan diskon hingga 50% untuk layanan SMS di 7 negara (Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Kamboja, Bangladesh, Hong Kong dan Jepang).

"Kami tidak tertarik untuk berkompetisi dalam masalah harga,tetapi kami lebih memperhatikan pengalaman pelanggan dalam menggunakan layanan kami dan bagaimana kami dapat meningkatkan kepuasan pelanggan secara berkesinambungan," ujarnya.

Sepanjang tahun 2010, XL telah melunasi sebagian pinjaman sehingga pada akhir tahun 2010, total pinjaman XL berkurang dari Rp 13,5 triliun menjadi Rp 10,2 triliun dengan rasio Hutang Bersih (Hutang berbunga dikurangi Kas)/EBITDA sebesar 1,1x.(Kontan/Havid Vebri)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION