Sabtu, 12 Februari 2011

Kenapa Seseorang Bisa Menjadi Diktator?

Kenapa Seseorang Bisa Menjadi Diktator?


Kenapa Seseorang Bisa Menjadi Diktator?

Posted: 11 Feb 2011 08:13 PM PST

VIVAnews - Dunia berkali-kali menyaksikan kekuasaan dari para diktator yang berakhir dengan kehinaan dan cemoohan rakyatnya sendiri. 

Bahkan ada pula di antara mereka yang hidupnya berakhir akibat kekejamannya sendiri selama memimpin, seperti yang terjadi pada bekas presiden Rumania Nicolae Ceausescu.

Tapi, apa sebenarnya yang membuat seseorang bisa menjadi kejam dan menjadi seorang diktator? Ternyata kecenderungan seseorang menjadi diktator tidak terbentuk dalam satu malam.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Stanford University pada 1971 pernah melakukan eksperimen untuk menguji kecenderungan manusia terhadap kekuasaan. Dalam penelitian itu, sekelompok mahasiswa secara acak berperan sebagai tahanan, sementara kelompok mahasiswa lainnya berperan sebagai penjaga tahanan.

Pada perkembangannya, para mahasiswa yang menjadi penjaga tahanan kemudian berubah menjadi kejam dan menekan. Di sisi lain, mahasiswa yang berperan sebagai tahanan, justru mulai menjadi orang yang pasif. Akhirnya, walaupun belum sampai seminggu, riset tersebut kemudian buru-buru dihentikan.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2010 dan dipublikasikan pada sebuah jurnal ilmu psikologi, menemukan bahwa orang-orang yang merasa dirinya berada dan berkecukupan, ternyata lebih buruk dalam membaca emosi orang lain, daripada orang-orang yang merasa dirinya miskin.

Menurut Dacher Keltner, salah seorang peneliti dari University of California-Berkeley, hal itu mungkin disebabkan oleh orang-orang yang tidak memiliki kekuasaan terbiasa untuk membangun aliansi dengan orang lain.

Sementara, orang-orang yang memiliki kekuasaan, kata Keltner, biasanya bisa melakukan hal-hal yang ia inginkan. "Saat Anda mendapatkan kekuasaan, Anda akan berhenti untuk aktif dari lingkungan sosial Anda," ujar Keltner kepada LiveScience.

Maka selanjutnya, orang ini tidak bisa membaca kondisi emosi dari orang lain dengan baik. "Anda tidak akan memiliki pemahaman terhadap kondisi sosial yang penting, seperti kemiskinan," Keltner menjelaskan.

Tak heran bila kemudian kekuasaan membuat seseorang menjadi impulsif, egois dan tidak bisa bersikap secara proporsional. Bahkan hal ini akan membuat orang itu menjadi terisolir. 

Sebuah studi lainnya yang dipublikasikan pada Psychological Science 2009, mengatakan bahwa orang yang telah 'terlatih' untuk berfikir bahwa dirinya berkuasa, biasanya sangat percaya bahwa mereka bisa mengendalikan situasi, bahkan terhadap sebuah kondisi yang acak, seperti saat ia musti 'berjudi' dengan dadu.

Oleh karenanya, seorang tiran seperti Hosni Mubarak, biasanya memiliki kombinasi: gila kekuasaan, berhenti mendengarkan orang, bahkan percaya bahwa ia masih memiliki kontrol terhadap peristiwa yang acak. "Ilusi terhadap kontrol bisa menjadi salah satu jalan di mana kekuasaan justru menggiring ke kematiannya sendiri."

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

295 Eksabita, Jumlah Semua Data di Bumi

Posted: 11 Feb 2011 07:17 PM PST

VIVAnews - Sebesar apa bila semua data di seluruh dunia disatukan?

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Martin Hilbert dan Proscilla Lopez dari University of Southern California, seluruh data digital di muka bumi ini, pada 2007 adalah sebesar 295 eksabita.

Seperti dikutip dari situs BBC, ilmuwan mengkalkulasi data tersebut dengan mengumpulkan data analog maupun digital selama 1986 hingga 2007.

Mereka memasukkan juga berbagai data di berbagai platform kuno seperti floppy disc juga film x-ray hingga mikrocip pada kartu kredit.

Survey ini memilih periode tersebut karena periode itu dikenal sebagai masa "revolusi informasi" di mana manusia mulai melakukan transisi menuju digital age. 

Studi ini menunjukkan bahwa pada 2000, sekitar 75 persen informasi tersimpan sebagai data analog, termasuk dalam format kaset video. Namun, pada 2007, 94 persen data kini disimpan dalam bentuk digital.

Data sebesar 295 eksabita adalah setara dengan 1,2 miliar kali kapasitas hard disk drive di komputer kebanyakan. Angka tersebut diperolah para peneliti dengan menghitung data-data yang berjalan di 25 platform teknologi berbeda, antara lain, mulai dari komputer PC, DVD hingga iklan koran hingga buku-buku. 

"Bila kita masukkan semua informasi tadi ke dalam buku, maka kita bisa menutupi seluruh permukaan daerah AS atau China dengan tiga lapis buku," kata Martin Hilbert kepada BBC.

Sementara, jumlah informasi tersebut bila disimpan secara digital ke dalam CD, kata Hilbert, maka akan cakram-cakram CD tersebut bila dijejerkan, bisa mencapai jarak bumi-bulan. 

Hal lain yang menarik dari riset ini adalah, manusia menyiarkan sekitar dua zetabita data melalui udara. Satu zetabita adalah setara dengan 1000 eksabita. Ini sama dengan informasi 175 surat kabar untuk setiap orang setiap per hari.

Jumlah data tadi sepertinya memang terdengar begitu besar. Namun, menurut Hilbert, lebih besar jumlah data yang diolah dan disimpan secara alamiah oleh tubuh.

"DNA di dalam satu tubuh manusia bisa menyimpan hingga 300 kali informasi yang lebih banyak daripada yang kita simpan di seluruh perangkat teknologi kita," kata Hilbert.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Nokia Pasti Gunakan Windows Phone

Posted: 11 Feb 2011 05:20 PM PST

LONDON, KOMPAS.com - Rumor tersebut benar-benar menjadi kenyataan. Di tengah desakan persaingan pasar yang semakin ketat, Nokia akhirnya mengubah strateginya dengan menggandeng Microsoft.

Nokia dipastikan akan menggunakan Windows Phone sebagai platform utama pengembangan produknya. Hal tersebut merupakan salah satu butir kesepakatan strategis antara Nokia dan Microsoft yang diumumkan bersama di London, Jumat (11/2/2010).

Kedua pihak bersepakat menyatukan kekuatan untuk membangun ekosistem berbasis teknologi mobile yang terdepan dan menarik bagi pengguna, pengembang, dan mitra operator.

"Saat ini, developer, operator, dan konsumen menginginkan produk mobile yang menyeluruh, tidak hanya perangkat saja, tapi juga software, layanan, dan aplikasi, serta layanan pendukung untuk memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen. Nokia dan Microsoft akan menggabungkan kekuatan masing-masing untuk menyediakan ekosistem yang menjangkau skala global. Sekarang saatnya berpacu," Stephen Elop, Presiden dan CEO Nokia.

Selain itu, dalam kesepakatan tersebut, Nokia akan mendukung pengembangan Windows Phone. Baik dari sisi pengembangan desain hardware, bahasa pemrograman, serta variasi produk ke berbagai kelas dan sasaran pengguna. Bursa aplikasi Nokia pun akan melebur ke Windows Marketplace.

Tools pengembangan aplikasi pun akan digabungkan. Termasuk penggunaan sistem pembayaran mikro yang sudah digagas Nokia di berbagai negara. Bing akan menjadi layanan standar search engine di ponsel Nokia, sementara Nokia Maps akan menjadi pilihan layanan peta dari Microsoft.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Collateral Damage - WikiLeaks In The Crosshairs.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION