Senin, 02 November 2009

Luxberry 8900 Andalkan Kamera Fokus Otomatis

Luxberry 8900 Andalkan Kamera Fokus Otomatis


Luxberry 8900 Andalkan Kamera Fokus Otomatis

Posted: 01 Nov 2009 12:52 AM PDT

Mito Mobile kembali meluncurkan ponsel Qwerty Luxberry seri terbarunya yaitu Mito Luxberry 8900. Ponsel mirip BlackBerry Javelin ini mengandalkan navigasi trackball dan fitur kamera autofocus dengan resolusi 1,3 megapixel (MP).

Tampil dengan balutan stainless steel, Direktur Utama Mito Mobile Hansen Lie, optimistis ponsel ini mampu merambah pasar kelas menengah ke bawah dengan harga Rp 1,3 juta yang ditawarkan.

"Kami masih melihat permintaan pasar yang cukup besar untuk ponsel Qwerty berfitur lengkap dengan harga terjangkau," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip detikINET, Minggu (1/11/2009).

Luxberry 8900 menggunakan koneksi jaringan dual on GSM+GSM. Untuk display utama, ponsel ini memiliki LCD berukuran 2,4 inci dengan visual menu yang disajikan menyerupai menu pada perangkat Blackberry. Untuk transfer data, ponsel ini menyediakan koneksi Bluetooth 2.1.

Melengkapi fitur multimedianya, selain kamera 1,3 MP, sebagai Entertainment Center, Mito juga membenamkan pemutar MP3/MP4, perekam suara, radio FM (headset dan speakerphone), hingga TV tuner built-in. Khusus untuk audio, Mito menyediakan audio jack 3,5 mm.

Mito juga menyiapkan koneksi GPRS class 12 yang bisa mendukung akses Facebook, Opera Mini untuk browsing Internet, hingga Yahoo Messenger, MSN Messenger, dan Mig33 untuk memfasilitasi instant messaging.

This content has passed through fivefilters.org.



image

Postel: Wimax TRG Penuhi Syarat TKDN

Posted: 01 Nov 2009 12:18 AM PDT

Direktorat Standardisasi Ditjen Postel menyatakan tingkat kandungan konten lokal dalam negeri (TKDN) pada perangkat Wimax yang diproduksi oleh PT Teknologi Riset Global (TRG) telah berhasil memenuhi ambang batas persyaratan.

Untuk perangkat base station, kandungan lokal TRG Wimax menurut Direktur Standardisasi Azhar Hasyim, telah memenuhi batas 40%. Sementara untuk perangkat terminal customer premise equipment (CPE) Wimax, lanjut dia, 30% sudah penuhi lokal.

"Nilai TKDN yang dikandung seluruh perangkat Wimax yang diproduksi TRG telah lulus sertifikasi dari Surveyor Indonesia," kata dia kepada detikINET, di sela kunjungan pabrik Wimax TRG di Batam Industrial Park, pertengahan pekan ini.

Untuk memproduksi perangkat Wimax, TRG bekerjasama dengan PT Siix Electronic Indonesia (SEI) dan PT Sanwa Engineering Batam (SEB). SEI mengerjakan perakitan rangkaian elektronik, sedangkan SEB untuk memproduksi casing pembungkusnya.

Menurut Direktur TRG, Gatot Tetuko, pabrik di Batam mampu memproduksi 80 base station Wimax dan 4000 terminal CPE per bulannya. Kapasitas produksi, lanjut dia, mulai tahun depan bisa ditingkatkan dua kali lipat sesuai permintaan operator Wimax.

"Untuk merancang dan memproduksi perangkat Wimax, kami menggunakan alat pinjaman hasil alokasi dana riset Rp 18 miliar yang digelontorkan Postel," ujarnya.

TRG memilih SEI untuk dijadikan basis mengerjakan perakitan rangkaian komponen Wimax karena bisa diajak bekerja sama untuk memproduksi dengan kapasitas produksi rendah. TRG sendiri mengalokasikan anggaran Rp 60 miliar untuk kerja sama dengan SEI.

Jika skala ekonomi telah tercapai pada kuartal ketiga 2010 nanti, Presiden Direktur TRG, Sakti Wahyu Trenggono bilang akan membangun pabrik Wimax di Jababeka dengan alokasi dana Rp 65 miliar. Pusat riset miliknya di Bandung juga akan diboyong pindah ke kawasan industri tersebut.

Sementara Presiden Direktur SEB Ricky Suhandinata mengatakan, pihaknya menggunakan bahan baku plastik yang bisa tahan 10-15 tahun terhadap sinar ultraviolet matahari, badai hujan dan angin.
 
SEB merupakan spesialis memproduksi bahan-bahan dari plastik. Selain mengerjakan chasing CPE dan POE untuk perangkat TRG Wimax, SEB juga memproduksi medical product, MicroSD dan casing untuk produk scanner merek Fujitsu.

"Untuk TRG Wimax, kami produksi baru sedikit. Namun, pabrik kami bisa memproduksi hingga 50 ribu unit chasing CPE per bulan," kata Ricky.

Gatot Tetuko mengatakan, untuk memproduksi chasing Wimax ini, pihaknya telah berinvestasi dengan cara membeli dua mesin moulding yang ditaruh di pabrik SEB. "Harganya masing-masing US$ 30.000 dan US$ 7000," tandas dia.

This content has passed through fivefilters.org.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Q3 2009, XL Raih Pendapatan Rp 9,8 Triliun

Posted: 31 Oct 2009 11:23 PM PDT

Operator seluler Excelcomindo Pratama (XL) membukukan pendapatan usaha Rp 9,8 triliun pada kuartal ketiga (Q3) 2009 ini. Dibandingkan periode tahun lalu, pendapatan usahanya secara year on year (YoY) dinyatakan tumbuh 7%.

Pertumbuhan pendapatan, salah satunya dipicu oleh kenaikan jumlah sucscriber base aktif (revenue generating base - RGB) yang masih memberikan kontribusi ARPU (average revenue per user) bagi perusahaan.

XL hingga kuartal ketiga tahun ini membukukan total subscriber base 26,6 juta pelanggan, meningkat 6% secara YoY. Dari total jumlah subscriber yang ada, pelanggan aktif RGB yang tercatat sebanyak 25,2 juta pelanggan, naik 17% secara YoY. Sementara, 1,4 juta sisanya adalah pelanggan yang berada dalam masa tenggang.

Pelanggan aktif RGB tersebut, salah satunya memberikan kontribusi pendapatan melalui jumlah panggilan telepon dengan outgoing minutes 63,4 miliar menit, naik 67% secara YoY. Selebihnya, pertumbuhan pendapatan diraih dari fitur layanan lain.

"Penggunaan telepon selular yang dulu hanya digunakan untuk melakukan panggilan maupun mengirim pesan singkat (SMS), kini telah berkembang menjadi sebuah media untuk berselancar di dunia maya," kata Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi.

"Baik untuk akses informasi maupun bersosialisasi dengan komunitas mereka melalui media-media jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, Twitter, dan lainnya," lanjutnya dalam pernyataan tertulis yang diterima detikINET, Minggu (1/11/2009), 

Dengan pencapaian sementara yang diraih XL, Hasnul mengaku puas dan cukup yakin untuk mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar dua digit di akhir tahun 2009 nanti.

Seiring dengan pertumbuhan pendapatan, XL juga meraih pertumbuhan 3% YoY EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) sebesar Rp 4,2 triliun, dengan marjin EBITDA sebesar 43%.

XL hingga kuartal ketiga 2009 ini telah memiliki jaringan layanan 18.790 base station, baik BTS 2G dan Node-B untuk 3G. "Jaringan kami telah mencakup lebih dari 90% area di Indonesia," tandas Hasnul.

 

This content has passed through fivefilters.org.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION