Minggu, 22 Agustus 2010

Srinti, Pesawat Bikinan Anak Negeri

Srinti, Pesawat Bikinan Anak Negeri


Srinti, Pesawat Bikinan Anak Negeri

Posted: 21 Aug 2010 06:10 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com — Srinti, pesawat tanpa awak hasil ciptaan putra Indonesia, diperkenalkan pada R&D Ritech Expo 2010, Sabtu (21/8/2010). Menurut Teguh, salah seorang engineer dari BPPT, Srinti adalah pesawat kelima yang telah dibuat BPPT.

"Ini pengembangan yang kelima, sebelumnya ada Pelatuk, Wulung, Gagak, dan Alap-alap. Namun, walaupun sudah lima pesawat yang diciptakan, baru Srinti yang akan diberdayagunakan oleh pemerintah. Belum ada yang dipakai, baru Srinti ini yang rencananya akan dipakai pemerintah," ujar Armanto, salah seorang engineer lainnya.

Rencananya, pada bulan November nanti Srinti akan digunakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pengawasan zona laut terluar Indonesia. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi lagi penerobosan kapal-kapal asing.

"Kita akan bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pengawasan laut terluar indonesia," ujar Armanto lebih lanjut.

Srinti berbahan bakar methanol seperti yang dipakai di pesawat aeromodelling. Jarak pengendalian maksimum Srinti adalah 45 km. Pengendalian pesawat menggunakan Ground Control Station (GCS).

GCS terdiri dari remote control yang digunakan saat lepas landas dan mendarat. Saat di udara, Srinti bergerak autonomus, sesuai titik-titik yang telah ditentukan di komputer. Pergerakan peswat ini menggunakan software Dynamic c# dengan prosesor Rabbit 4000 yang telah dikembangkan oleh tim BPPT.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Mau Tahu Baju Nano?

Posted: 21 Aug 2010 06:10 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com- Teknologi nano memang belum terlalu populer di masyarakat. Namun teknologi ini diklaim sebagai teknologi terbaik saat ini. Inti dari teknologi ini adalah merekayasa materi pada ukuran nanometer.

"Intinya, sebetulnya merekayasa materi diukuran nanometer, sehingga terjadi efisiensi materi," ujar Moko, Sekretaris Masyarakat Nano indonesia saat ditemui di R&D Ritech Expo 2010 (21/08/2010).

Satu nanometer setara dengan 10 (pangkat) -9 meter atau satu per 9 juta milimeter. "Perbandingannya itu kayak bola bumi dengan bola pingpong, sangat kecil," ujar Moko.

Dalam dunia bisnis, penggunaan teknologi nano dapat mengurangi biaya penggunaan material, tingkat kerapatan atom pada suatu benda sangat tinggi, sehingga penggunaan materi pun akan berkurang "Salah satu keuntungannya adalah penggunaan materi di industri jadi berkurang karena atom disusun satu per satu sehingga kerapatannya lebih tinggi " ujar Moko.

Nano teknologi saat ini telah digunakan untuk kebutuhan manusia. Misalnya seperti kemeja dan jas. Percikan-percikan air tidak akan meresap pada kemeja dan jas yang menggunakan teknologi nano. "Prinsipnya seperti daun talas. Karena daun talas memiliki kerapatan tinggi makanya air tidak bisa meresap," ujar Moko.

Selain itu teknologi nano juga sudah digunakan dalam kosmetik, pendingin ruangan, mainan anak-anak, hingga sol sepatu. Kedepan, teknologi nano akan dikembangkan untuk memenuhi lebih banyak kebutuhan manusia.

"Nanti akan ada pakaian anti bakterian. Jadi pakaian tersebut tidak perlu lagi dicuci karena tidak akan menyerap kotoran dan bau badan," ujar Moko lagi.

Selain itu, akan dikembangkan juga obat-obatan yang menggunakan teknologi nano yang dipercaya akan lebih ampuh karena lebih mudah diserap tubuh

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Menyusul Facebook, Google Masuk Bioskop

Posted: 21 Aug 2010 04:02 AM PDT

VIVAnews - Mungkin sedang tren, perusahaan-perusahaan teknologi kini tengah diincar sebagai obyek cerita yang melatari film-film Hollywood. 

Setelah Sony Pictures yang akan segera meluncurkan film The Social Networks tentang seputar pendirian jejaring sosial Facebook, film tentang Google ternyata juga akan segera dibuat.

Seperti dikutip dari situs Deadline.com, Groundswell Production dan produser John Morris telah bersedia untuk membayar hak pembuatan film dari buku karangan Ken Auletta yang berjudul Googled: The End of the World As We Know it.

Nantinya, film akan lebih banyak bercerita tentang para pendiri Google, Sergey Brin dan Larry Page, serta kebangkitan industri web yang kemudian membuat mereka berdua kini menjadi seorang miliarder.

Bila film The Social Network lebih banyak bercerita tentang Mark Zuckerberg dan lingkungan kampusnya di Universitas Harvard, sementara film tentang Google lebih banyak bercerita tentang upaya kedua pendiri mengembangkan Google sambil tetap berusaha untuk berpegang teguh pada nilai perusahaan: "Don't be evil."

"Film ini bercerita tentang dua anak muda yang mendirikan sebuah perusahaan yang kemudian mengubah dunia, dan bagaimana dunia pada akhirnya juga mengubah mereka," kata Michael London, Groundswell Production. 

Google sendiri didirikan oleh Brin dan Page saat keduanya menempuh kuliah S3 di Universitas Stanford. Kemudian mereka sepakat untuk membuat mesin pencari yang lebih baik daripada yang ada saat itu.

Kini, Google telah menjadi perusahaan raksasa dengan pendapatan iklan tahun lali mencapai sekitar US$ 20 miliar, atau lebih besar dari pendapatan jaringan penyiaran manapun.

CEO Google Eric Schmidt optimistis, Google akan menjadi perusahaan media pertama yang mampu meraih pendapatan sebesar US$100 miliar.

Sementara, buku karangan Ken Auletta yang bakal menjadi blueprint film ini, diterbitkan oleh Penguin sejak musim gugur lalu. Auletta adalah seorang kolumnis untuk majalah The New Yorker. (umi)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

BlackBerry App World Mendapatkan Penyegaran

Posted: 21 Aug 2010 01:15 AM PDT

VIVAnews - Toko aplikasi virtual untuk handset-handset BlackBerry, BlackBerry App World akhirnya mendapatkan penyegaran.

Seperti dikutip dari situs Mashable, toko aplikasi itu kini telah meluncur beta dan bisa diakses oleh semua orang. BlackBerry App World mengalami beberapa peningkatan dari sebelumnya.

Pelanggan BlackBerry akhirnya kini bisa membeli aplikasi-aplikasi menggunakan kartu kredit-kartu kredit besar, seperti VISA atau Mastercard. Beberapa operator tertentu juga mendukung sistem penagihan dari toko aplikasi ini.

Batasan harga aplikasi sebesar US$2,99 juga telah ditiadakan. Para pengembang yang ingin menjual aplikasinya di toko ini, dengan harga yang hanya US$0,99 atau US$1,99, kini sudah bisa.

BlackBerry App World juga menyediakan tabbed section dengan 25 daftar aplikasi gratis, aplikasi berbayar, aplikasi terbaru, serta aplikasi dan theme yang baru diupdate. 

Selain itu, BlackBerry App World kini juga mendukung pemindaian QR barcode yang selama ini hanya ada di ponsel-ponsel iPhone dan Android.

Namun ada juga kabar buruk dari versi baru toko aplikasi ini. Seiring penyegaran ini, RIM justru mengutip keuntungan yang lebih besar dari para developer lebih banyak dari sebelumnya.

Bila sebelumnya rasio bagi hasil antara developer dan RIM dari setiap aplikasi yang terjual di BlackBerry App World adalah 80/20, kini berubah menjadi 70/30.

Skema ini memang sama dengan yang diterapkan di Apple App Store atau Android Market. Tapi, tentu saja ini bakal membuat banyak pengembang aplikasi BlackBerry kecewa.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION