Sabtu, 07 Agustus 2010

Aplikasi "Kompas iPad" Terpopuler di Indonesia

Aplikasi "Kompas iPad" Terpopuler di Indonesia


Aplikasi "Kompas iPad" Terpopuler di Indonesia

Posted: 06 Aug 2010 06:10 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Hanya dalam waktu kurang dari sebulan, aplikasi Kompas Editors' Choice yang didesain khusus untuk perangkat tablet iPad buatan Apple berhasil menduduki peringkat teratas aplikasi gratis di Apple App Store. Ini berarti, aplikasi "Kompas iPad" ini adalah aplikasi yang paling banyak diunduh oleh pengguna iPad di Indonesia.

"Kami cukup bangga karena ini berarti konten Kompas diminati. Tidak lupa kami berterima kasih kepada pengguna iPad yang memilih Kompas' Editor Choice sebagai sumber referensinya," ujar Edi Taslim, Wakil Direktur Bisnis Kompas, Jumat (6/8/2010). Kompas Editors' Choice menduduki peringkat pertama aplikasi terpopuler untuk semua kategori. Bahkan, aplikasi tersebut melampaui popularitas aplikasi-aplikasi andalan bawaan iPad sendiri seperti iBooks dan the New York Times.

Edi mengatakan sambutan terhadap aplikasi Kompas iPad sangat positif terbukti dengan terus meningkatnya jumlah download dari 1300 kali di minggu pertama, 1500 di minggu kedua, dan masih terus bertambah sampai saat ini. Berdasarkan data laporan terakhir, aplikasi tersebut sudah diunduh sebanyak 4905 kali dari seluruh dunia. Download terbanyak dari Indonesia sebesar 3270 kali, menyusul AS 995 kali, Australia 200 kali, Singapura 88 kali, dan negara-negara lainnya.

"Hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa pengguna iPad di Indonesia saat ini sekitar 3000-an meski belum resmi masuk Indonesia. Namun, dengan peluncuran iPad di Singapura beberapa waktu lalu, jumlah pengguna iPad di Indonesia diperkirakan melonjak," ujar Edi Taslim. Ia pun optimistis, pengguna Kompas Editors' Choice akan terus bertambah seiring bertambahnya pengguna iPad di Indonesia.

Aplikasi Kompas Editors' Chpice mulai terbit 28 Juni 2010 namun baru tersedia untuk publik di Apple App Store sejak 2 Juli 2010. Saat ini, aplikasi tersebut menyajikan versi digital konten pilihan dari suratkabar Kompas dalam bentuk multimedia yang lebih kaya dengan penambahan video, grafik interaktif, dan galeri foto. Konten Kompas Editors' Choice dapat disimpan dan dinikmati secara offline tanpa harus selalu terhubung ke internet karena untuk menikmati konten tersebut, pengguna iPad harus mengunduh lebih dulu setiap edisi yang terbit Senin-Jumat.

"Dalam waktu dekat akan ada beberapa perbaikan dan penambahan fitur. Content delivery network akan diperbaiki agar memberikan kecepatan akses dan memperlancar proses download lebih cepat mulai bulan Agustus ini. Kedua, akan ada fitur resume download sehingga pengguna tidak perlu men-download dari awal jika gagal di tengah-tengah. Kemudian fitur lainnya, related articles, related stories, dan related photos," jelas Edi Taslim. Ke depan Kompas Editors' Choice juga akan diperkaya tambahan konten dan rubrik seperti edisi khusus Tanah Air.

Saat ini, Kompas Editors' Choice masih merupakan konten lokal iPad satu-satunya dari Indonesia. Bahkan "Kompas iPad" ini merupakan aplikasi suratkabar pertama di Asia yang masuk ke iPad. Hadirnya "Kompas iPad" memberikan pilihan menikmati konten Kompas dengan cara berbeda sesuai perkembangan teknologi.

Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Tifatul Optimistis Pemblokiran Situs Porno

Posted: 06 Aug 2010 06:10 PM PDT

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring optimistis permintaan pemerintah agar penyedia layanan internet atai ISP (internet service provider) memfilter situs porno akan dipatuhi.

"Kami sudah meminta kepada mereka untuk memblokir situs porno," tegas Tifatul, usai menjadi khotib dan imam salat Jumat di Masjid Attaqwa Balai Kota Bogor, Jumat (6/8/2010). Pembelokiran situs tersebut bukan semata-mata tibanya Bulan Ramadhan, tetapi merupakan implementasi dari Undang-undang Telekomunikasi Umum, Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektnonika, dan Undang-undang Pemberantasan Pornografi.

Ia mengingatkan, dalam undang-undang tersebut telah diatur bahwa penyelenggara telekomunikasi tidak boleh melanggar susila, kepentingan umum, dan keamanan, termasuk ada larangan mendistribusikan konten pornografi. Menurut Tifatul, semua penyedia layanan internet wajib menjalankan pemilteran situf porno sesuai aturan tersebut.

Mereka mendapat izin/lisensinya dari Kementerian Komunikasi. Dalam perjanjiannya ISP dengan kementeriannya, ISP siap menerima sanksi jika melanggar undang-undang dan peraturan terkait usahanya.

"Di sisi lain ada juga undang-undang yang menegaskan kewajiban pemerintah mencegah masyarakat dari dampak bahayanya pornografi. Untuk itu, pemerintah boleh membatasi atau memblokir pornografi," katanya.

Tifatul yakin ISP akan mematuhi peraturan tersebut, sebab ISP tidak hidup dari situs porno.Ia menambahkan, dari 300 izin ISP yang dikeluarkan, 200 ISP aktif.

Tifatul juga mengatakan sudah mengimbau para pemilik dan pengelola warung internet (warnet) untuk dengan kesadaranya sendiri memblokir situs-situs porno. Berkaitan dengan itu, kementeriannya berkampanye anti-pornografi dengan memberi peranti lunak Nawala gratis kepada pengelola warnet dan mengajak pengusaha warnet untuk mensosialisasikannya.

"Walaupun faktanya tidak semua warnet mau karena konon salah satu daya tarik warnet adalah dapat membuka situs pornografi," katanya.

Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Semua Warnet dan Kantor Pemerintah Wajib Pakai Nawala

Posted: 06 Aug 2010 06:10 PM PDT

BOGOR, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Bogor meangadakan pertemuan dengan para pemilik dan pengelola warnet, yang juga dihadiri pewakilan dari Asosiasi warnet Indonesia dan instansi terkait, Jumat (6/8/2010) di Plaza Telkom Bogor. Dalam pertemuan tersebut mereka menyepakati upaya pemblokiran situs pornografi dengan memasang filter di semua jaringan pemerintah dan warnet di Bogor.

"Jadi, semua yang hadir setuju untuk melaksanakan pemblokiran situs porno, kejahatan, dan perjudian. Hal itu bukan hanya berkaitan dengan Bulan Ramadhan, tetapi juga undang-undang yang berlaku, serta Kota Bogor dicanangkan sebagai Kota Halal. Jadi, situs-situs yang bertentangan dengan norma-norma agama juga dilarang dibuka," kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Kota Bogor H A Syarif, usai pertemuan tersebut.

Untuk lebih menpercepat pelaksanaan pemblokiran situs-situs tersebut, lanjut Syarif, pihaknya akan memasang piranti lunak Nawala di jaringan komputer di lingkungan Pemko Bogor, pada Senin mendatang. Untuk di warnet-warnet akan dimulai pada Selasa. "Nanti, setelah warnet yang bersangkutan dipasangkan piranti lunak Nawala, warnet itu kami beri tanda dengan stiker, sehingga masyarakat tahu bahwa warnet tersebut sudah memblokir situs-situs porn, judi, dan situs berbahaya lainnya," katanya.

Kantor dinasnya, lanjut Syarief, selanjutnya akan mengadakan pemantauan, agar penggunaan Nawala di warnet-warnet di Kota Bogor konsisten. Dengan Nawala ini, paling tidak 60 persen situs berbahaya bagi masyarakat bisa diblokir. "Selanjutnya, setelah ada perda mengenai keharusan memblokir situs porno, judi, dan kejahatan, baru kami melakukan sanksi bagai warnet yang melanggar perda tersebut," katanya.

Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Kakek-Kakek Berbondong-Bondong Borong iPad

Posted: 06 Aug 2010 06:10 PM PDT

TOKYO, KOMPAS.com - Hikosaburo Yasuda mencermati tren yang sedang menggelinding saat ini, yaitu iPad yang dirilis oleh Apple Inc. Ia pun membeli iPad agar tak kalah dengan anak-anak muda di klub komputer. Asal tahu saja, Yasuda berusia 95 tahun.

"Sangat penting untuk selalu mencoba hal baru kalau tidak ingin ketinggalan dengan yang lainnya," kata Yasuda seperti dilansir Bloomberg hari ini.

Ia melihat, ada begitu banyak buku yang menggudang dalam satu piranti tersebut. "Banyak hal yang familiar dengan saya, seperti buku dengan judul-judul klasik yang saya belum pernah mencoba untuk membacanya. Makanya, saya ingin membeli iPad," katanya.

Yasuda dan beberapa koleganya memang mencari cara yang paling mudah untuk browsing dan berkabar melalui email. Hal ini menunjukkan adanya pasar konsumen diatas usia 65 tahun yang masih mengincar produk Apple. Bukan hanya di Jepang saja, tetapi juga di AS, China, dan Perancis.

Saat ini, Jepang memiliki komunitas orang-orang tua yang paling tua di antara negara-negara yang lain. Hitung punya hitung, 22 persen populasi di Jepang adalah orang-orang yang terbilang 'berumur'.

"iPad adalah perangkat yang bagus bagi orang-oran tua, karena sangat memaklumi kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pengguna. Kesalahan-kesalahan seperti ini yang kadang menjadi ketakutan orang-orang tua saat berhubungan dengan komputer," kata peneliti Takahiro Miura dari University of Tokyo. Menurutnya, iPad ini tidak seperti PC; iPad tidak membutuhkan pengetahuan yang begitu mendalam sebelum menggunakannya.

Motoo Kitamura yang berusia 78 tahun mengatakan, iPad membantunya berkomunikasi dengan cucunya yang berusia 2 tahun yang selalu mengajaknya bermain. "Mencoba hal baru seperti ini adalah latihan mental yang bagus," katanya.

Di AS, iPad yang paling murah dilepas di harga 499 dollar AS per unit sebanyak 3,27 juta unit di pasar AS. Di Jepang, dengan tipe yang sama dijual di harga 48.800 yen atau setara dengan 565 dillar AS per unit.

Perusahaan penelitian iSuppli Corp. di California mengatakan, Apple kemungkinan mengapalkan 12,9 juta unit pada tahun ini.(KONTAN/Femi Adi Soempeno)

Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION