Sabtu, 21 Agustus 2010

Aplikasi untuk Bermain Sekaligus Belajar

Aplikasi untuk Bermain Sekaligus Belajar


Aplikasi untuk Bermain Sekaligus Belajar

Posted: 20 Aug 2010 06:43 PM PDT

TEMPO Interaktif, Jakarta - Aplikasi "English for Kids" memang tampak dirancang untuk menarik minat anak-anak. Diisi dengan gambar-gambar lucu dan warna-warna mencolok. Sebelum masuk ke program pelajaran bahasa Inggris, gambar seekor katak bernama Froggie akan "menyambut" di halaman awal. Lewat bunyi audio, sang katak berwarna hijau menyapa, "Hallo, my name is Froggie, I'm going to be your teacher today...."

Aplikasi telepon seluler ini menyuguhkan lima pilihan menu. Ada tentang hewan (animals), buah-buahan (fruit), sayur-sayuran (vegetables), perangkat furnitur (furniture), dan anggota badan (our body). Jika mengklik menu animals, misalnya, akan ditampilkan beberapa nama dan gambar hewan, seperti semut (ant), lebah (bee), dan sapi (cow).

Bunyi audio akan muncul setiap kali gambar-gambar tersebut diklik. Audio itulah yang akan membantu anak-anak mengenal pengucapan nama-nama hewan dalam bahasa Inggris. Sekilas aplikasi ini memang tampak biasa dan sederhana. Hal yang membuatnya tak biasa, aplikasi ini dibuat oleh seorang siswa sekolah dasar.

Fahma Waluya Rosmansyah, siswa SD Cendekia Bandung, Jawa Barat, yang menciptakan aplikasi bernama "Ponsel Ibuku untuk Belajar Adikku" ini. Selain dibuat oleh siswa SD, aplikasi ini jadi istimewa karena menjadi salah satu pemenang lomba Indonesia ICT Award (INAICTA) 2010. Aplikasi karya Fahma ini menjadi juara untuk kategori Student Project-SD.

Fahma mengembangkan aplikasinya itu lewat ponsel Nokia seri E71 milik ibunya, Yusi Elsiano. Awalnya, sulung dari dua bersaudara ini hanya berniat main game di ponsel itu. Namun, yang terjadi, ia malah mengopreknya. "Saya jadi tahu bagaimana membuatnya," ujar Fahma.

Dari aplikasi Flash Lite Adobe, Fahma kemudian mengembangkan permainan sekaligus alat belajar untuk adiknya, Hania Pracika, yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Misalnya aplikasi huruf, angka, dan warna. "English for Kids" dan "Doa Anak Muslim" adalah dua di antara beberapa aplikasi rancangannya itu.

Aplikasi-aplikasi untuk bermain sambil belajar itu dibuatnya setelah pulang sekolah atau saat libur. Menurut Yusep Rosmansyah, ayah Fahma, sejak kelas IV, Fahma sudah gemar bermain game dan mengutak-atik ponsel atau komputer. Tapi Yusep tak ingin anaknya tenggelam dalam permainan yang kurang bermanfaat. Karena itu, ia menantang putranya untuk menciptakan sesuatu yang berguna.

"Supaya orang tidak beranggapan kok main-main saja, tidak ada gunanya," kata Yusep kepada iTempo seusai pengumuman pemenang INAICTA 2010, akhir Juli lalu. Tantangan sang ayah pun dijawab Fahma dengan menciptakan aplikasi-aplikasi bermanfaat. Dari aplikasi rancangannya, sang adik jadi lancar membaca, berhitung, dan mengenali warna-warna.

Menurut Yusep, aplikasi karya Fahma ini bisa dimainkan di ponsel yang telah ditanami aplikasi Adobe Flash Player, seperti Nokia seri E atau N. Karena menarik dan mudah diinstal, aplikasi tersebut tak urung menarik perhatian kaum ibu yang hadir di INAICTA 2010. Mereka meminta bocah pemegang ban cokelat karate ini menginstal di ponsel masing-masing. "Dia sampai kecapekan meladeni permintaan ibu-ibu," ujarnya.

Rupanya tak hanya para ibu yang tertarik. Kabarnya vendor ponsel Nokia juga telah lama mengincar aplikasi Fahma. Bahkan pihak perusahaan mesin pencari, Google, juga terpikat dan menanyakan soal aplikasi ini kepada Fahma. Karena itulah Yusep mengaku akan lebih meluangkan waktu untuk mendampingi putranya. "Kami harus mempersiapkan agar lebih profesional dan lebih enak dimainkan," kata Yusep, yang juga pengajar di kelompok keilmuan teknologi informasi.

Berawal dari utak-atik, aplikasi Ponsel Ibuku untuk Belajar Adikku memang telah membawa banyak manfaat. Selain bagi adiknya, Hania, yang jadi bisa membaca dan berhitung, juga bagi Fahma sendiri. Ia, antara lain, berkesempatan menjelaskan aplikasi karyanya itu kepada para petinggi negeri ini: Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa serta Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring. Sebagai pemenang, Fahma juga diganjar hadiah uang sebesar Rp 30 juta.

Namun hal itu tak membuat Fahma cepat puas. Ia masih menyimpan ambisi untuk mengembangkan karya-karyanya. Salah satunya adalah aplikasi membaca nama-nama Allah, Asma'ul Husna. Dari 99 nama Allah, ia baru menyelesaikan satu nama. "Masih banyak yang harus diselesaikan," ujar Fahma, yang akrab dipanggil Aa.

DIAN YULIASTUTI | DIMAS

 

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.



image

Seribu Satu Cara Blokir Konten Porno

Posted: 20 Aug 2010 06:34 PM PDT

TEMPO Interaktif, Jakarta - Heboh soal saring-menyaring konten pornografi di Internet kembali menjadi topik hangat beberapa pekan belakangan ini. Sejatinya kini sudah banyak teknologi, aplikasi, atau tools yang bisa dipakai pengguna untuk menyaring sejumlah konten berdampak negatif yang tersebar melalui ranah maya.

Penyaringan atau pemblokiran konten negatif juga dapat dilakukan dalam beberapa metode. Penyaringan bisa dilakukan dari laptop atau desktop milik penggunanya; melalui jaringan lokal di kantor-kantor, sekolah, atau warnet; atau langsung dari hulunya, yakni penyelenggara jasa Internet (Internet service provider).

Pengguna juga bisa mengunduh aplikasi penyaringan konten porno dari Internet. Jika dicari lewat mesin pencari Google, akan muncul sederet nama aplikasi atau teknologi penyaringan tersebut. Sebut saja NetNanny, Cyber Patrol, SurfWatch, CYBERsitter, Program Naomi, dan K9 Web Protection.

Asosiasi Warung Internet (Awari) beberapa waktu lalu juga menggagas proyek DNS Nawala (Nawala Project), yakni sebuah layanan sistem penyaringan berdasarkan nama domain (domain name system). Layanan ini didukung berbagai pihak, tak hanya pelaku bisnis warnet, tapi juga Kementerian Komunikasi dan Informatika serta PT Telkom sebagai badan usaha milik negara penyedia jasa layanan Internet di Indonesia.

Tools yang dimiliki DNS Nawala secara spesifik akan menyaring segala jenis konten negatif, seperti pornografi, perjudian, situs phising (penyesatan), serta situs yang mengandung Malware (software berbahaya). Akhir pekan lalu, iTempo sempat berbincang dengan salah satu penggiat proyek DNS Nawala, Irwin Day.

Irwin, yang juga menjabat Ketua Umum Awari, menjabarkan beberapa teknologi atau metode penyaringan yang bisa dilakukan. "Pada dasarnya penyaringan bisa dilakukan dari mana pun, dari hulu atau hilir saja atau dari hulu ke hilir," katanya. Inilah beberapa metode penyaringan tersebut:

* Pemblokiran di laptop atau komputer

Penyaringan di laptop atau desktop pengguna ini tergolong cara yang paling mudah. Aplikasi atau teknologinya pun bisa dicari dan diunduh dengan mengetikkan kata kunci "Internet filter software" atau "content filtering software". Pengguna bisa melihat daftarnya di wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Category:Content-control_software).

Aplikasi-aplikasi ini ada yang dijual, ada pula yang gratis. Fitur-fitur yang disediakan juga berbeda-beda. Meski difokuskan untuk menyaring konten pornografi dari anak-anak, penyaringan tergantung norma budaya di negara masing-masing. Seperti yang disebut pornografi legal. Dengan pengaturan di laptop atau komputer pribadi, bisa disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.

* Pemblokiran di jaringan lokal

Penyaringan atau pemblokiran di jaringan lokal, seperti di kantor, rumah, atau warnet, umumnya menggunakan teknologi Proxy. Teknologi ini sering digunakan oleh administrator seperti Squid Guard dan Danguardian. Menurut Irwin, Proxy cukup efektif apalagi jika diset sebagai Transparent Proxy. Sayangnya, jumlah database yang dimasukkan ke Proxy terbatas. Dalam uji coba di warnet ketika mencapai 500 ribu situs, koneksi akan terganggu dan terjadi delay.

Proxy juga mengubah source IP address dari pengguna, dan sering bermasalah ketika mengakses beberapa situs. Misalnya Danguardian menggunakan penyaringan kata kunci sehingga administrator harus rajin merawat daftar situs yang tidak diblok meski sudah ada kata kunci.

Penggunaan Proxy tidak akan bermasalah sepanjang jumlah penggunanya terbatas. Namun, jika di tingkat penyelenggara jasa Internet, kesalahan penyaringan yang ditimbulkan itu bisa mengganggu pengguna.

* Pemblokiran di penyedia jasa Internet

Pemblokiran di sisi penyedia jasa Internet (ISP) harus mempertimbangkan efek yang terjadi pada kinerja jaringan. Pertimbangan lainnya adalah biaya pengguna, efektivitas, kemudahan implementasi, dan sosialisasinya. Sebab, jika terjadi kesalahan, akan berakibat salah blokir terhadap situs yang tidak masuk daftar hitam.

Irwin merekomendasikan tiga teknologi yang bisa digunakan di sisi penyedia jasa Internet ini, yakni DNS Poisoning, Pass By Filter Appliance, dan BGP Filtering. Berbeda dengan dua metode lainnya, biaya operasional penyaringan pada metode ini adalah yang terbesar karena penggunanya bisa lebih banyak.

Dan biaya itu dikeluarkan oleh penyedia jasa Internet. Meski berbiaya besar, dengan cara penyaringan dari hulu ini, sistem dapat selalu terbarui dan lebih efektif saat menyaring konten yang diinginkan.

DIAN YULIASTUTI | BERBAGAI SUMBER

 

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Inilah Peta Jejaring Sosial, Facebook Masih Memimpin

Posted: 20 Aug 2010 06:24 PM PDT

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebuah peta komunitas online yang dimuat di situs xkcd.com menunjukkan betapa luasnya wilayah "jajahan" Facebook, melebihi situs jejaring sosial yang lain.

Facebook memimpin dengan jumlah 500 juta "penduduk", disusul Habbo dengan 178 juta pengguna, MySpace dengan 125 juta pengguna, Bebo dengan 117 juta pengguna dan Twitter dengan 114 juta pengguna.

Ada pula beberapa wilayah yang belum diketahui berapa banyak jumlah penduduknya, seperti YouTube, LinkedIn, Wikimedia dan Yahoo.

Jika diperhatikan, ada satu wilayah yang tersembunyi di bagian bawah peta tersebut. Tertulis di sana adalah "Kerajaan Google" yang belum jelas juga berapa jumlah penggunanya. Gambar wilayah kekuasaan Google yang digambarkan dengan sebuah benua itu juga tak tampak jelas karena ada bagian yang tidak muncul dalam peta. Tampaknya wilayah "Kerajaan Google" masih menjadi teka-teki bagi FlowTown, si pembuat peta.

xkcd.com|Rini K|

 

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Yuk, Kenali Kecanggihan Teknologi Nano!

Posted: 20 Aug 2010 06:10 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com- Ingin tahu lebih jauh mengenai teknologi nano dan penerapannya? Kementrian Perindustrian bekerjasama dengan Kementrian Riset dan Teknolgi menggelar pameran teknologi nano, R&D Ritech Expo 2010 yang bertema "Inovasi Teknologi Menuju Peningkatan Daya Saing Industri Berbasis Teknologi Nano", di Jakarta Convention Center.

Pameran tersebut menghadirkan sekitar 60 badan penelitian dari beberapa universitas, Kementrian Ristek, Kementrian Perindustrian, swasta, BUMN, serta komunitas yang akan memperkenalkan hasil teknologi nano yang dikembangkan masing-masing.

Beberapa hasil teknologi nano yang dipamerkan seperti baju antiair, bahan baku kosmetik dan obat-obatan nano teknologi, mesin pembangkit tenaga listrik, pengolahan alga, biodisel, keramik nano teknologi, dan teknologi menarik lainnya.

Area pameran dibagi dalam tujuh zona yang menunjukkan tujuh bidang pengembangan teknologi nano, yakni pertahanan keamanan, industri komunikasi dan teknologi, energi, pangan, kesehatan dan obat-obatan, transportasi, serta material maju.

Selain itu, pengunjung pameran dapat menambah pengetahuan dengan mengikuti talkshow atau seminar teknologi nano dengan pembicara dari para ahli. Juga menyaksikan hiburan berupa tarian dan penampilan grup musik The Dance Company dan Belawan.

Pameran bebas biaya tersebut digelar 20-22 Agustus di ruang Cendrawasih JJC, Jakarta pukul 10.00-20.00. Jadi, tunggu apa lagi?

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: "Peace Envoy" Blair Gets an Easy Ride in the Independent.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION