Senin, 27 Desember 2010

Ilmuwan Singapura - AS Teliti Bersama Virus Flu

Ilmuwan Singapura - AS Teliti Bersama Virus Flu


Ilmuwan Singapura - AS Teliti Bersama Virus Flu

Posted: 26 Dec 2010 11:41 PM PST

Singapura (ANTARA/Xinhua-OANA) - Para ilmuwan dari Singapura dan Amerika Serikat (AS) telah merancang pendekatan otomatis untuk mengidentifikasi perubahan berbahaya dalam gen virus flu dengan tingkat keakuratan dan sensitivitas tinggi, kata Badan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Riset pada Senin.

Menurut badan tersebut, tersedia secara bebas sebagai paket perangkat lunak yang disebut "Graph-incompatibility based Reassortment Finder (GiRaF)", metode tersebut dapat menganalisa banyak data gen influenza dan kesemua delapan segmen gen virus untuk mendeteksi "reassortment".

Pendekatan ini merupakan hasil kolaborasi selama tiga tahun antara ilmuwan senior Niranjan Nagarajan dari ilmu Komputasi dan Matematika Biologi di Institut Genom Singapura (GIS) dengan profesor ilmu komputer Carl Kingsford dari Universitas Maryland, Amerika Serikat.

Virus umumnya berevolusi secara akumulasi mutasi gradual, tetapi dalam beberapa kasus strain baru influenza dapat muncul dari dua strain berbeda.

Proses itu disebut "reassortment" dan mewakili lompatan dalam evolusi virus.

Strain influenza muncul dalam dari proses itu bisa mendapat kemampuan baru seperti berkembang biak lebih cepat atau dapat menghindari sistem kekebalan manusia lebih baik, menjadikan penelitian yang penting untuk mendeteksi virus seperti itu dari sudut pandang kesehatan publik.

"Reassortment" dapat telah diimplikasikan sebagai penyebab dua dari tiga kejadian pandemi pada abad ke-20, juga pada wabah strain flu H1N1 pada 2009.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured site: So, Why is Wikileaks a Good Thing Again?.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Mastel: Teknologi CDMA 2011 Semakin Sulit Berkembang

Posted: 26 Dec 2010 10:54 PM PST

Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) memperkirakan teknologi CDMA pada 2011 akan semakin sulit untuk berkembang.

"Untuk tren 2011 kami perkirakan layanan selular berbasis teknologi CDMA semakin sulit berkembang, mendekati stagnan," kata Sekretaris Jenderal Mastel, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, bila operator telekomunikasi tak mampu meloby kebijakan untuk menahan wimax dan LTE, maka layanan CDMA akan ditinggalkan. Selain itu, operator telekomunikasi harus mampu menerbitkan layanan baru yang lebih menarik dan murah.

Roes juga memperkirakan pada 2010 akan diwarnai kebingungan pemerintah dalam membagi sumber daya frekuensi untuk layanan berbasis teknologi baru, seperti mobile wimax dan LTE2.

"Desakan kepada pemerintah akan semakin kuat untuk mengizinkan penggunaan wimax 16 e oleh pemenang tender BWA 2.3 GHz," katanya.

Ia menambahkan tahun depan, persaingan layanan mobile selular akan semakin tajam dan desakan konsolidasi antar layanan GSM/3G semakin kuat.

"Namun saya perkirakan belum akan terwujud di 2011 karena para pemiliknya masih belum mau mengakui pasar sudah semakin sulit," katanya.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured site: So, Why is Wikileaks a Good Thing Again?.



image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION