Minggu, 04 Juli 2010

AOC V22+ Review

AOC V22+ Review


AOC V22+ Review

Posted: 03 Jul 2010 03:31 AM PDT

VIVAnews - TVP Technology Ltd. merupakan salah satu produsen yang segera menghadirkan produk monitor LED ke pasaran Indonesia. Produsen tersebut menghadirkan monitor LED pertamanya bertepatan pada pameran Festival Komputer Indonesia, tahun 2009 lalu.

Di tahun 2010 ini, produsen yang menggelar produk dengan merek AOC tersebut kembali menghadirkan produk terbarunya. Seri barunya, yakni V22+ merupakan monitor LED berukuran diagonal 22 inci, dengan ketebalan tak sampai 2 cm.

Sebagai informasi, AOC V22+ merupakan pengembangan dari AOC V22 yang pertamakali diperkenalkan ke pasar pada pertengahan Juni setahun yang lalu.

Desain

Menggunakan frame dengan finishing glossy piano black, dari sisi penampilan, monitor ini lebih mirip TV LCD dibandingkan monitor untuk komputer desktop. Uniknya, seperti layaknya monitor notebook, pada monitor ini juga tersedia kamera 1,3 megapiksel untuk video conference.

Untuk dudukannya, monitor ini menggunakan dudukan dari bahan kaca yang membuatnya tampak elegan. Akan tetapi, meski cukup tebal, pengguna perlu berhati-hati agar dudukan tersebut tidak retak atau pecah. Untungnya pemasangan dudukan serta pengunci dudukan dengan monitor sangat mudah dilakukan.

Sayangnya, di bagian belakang tidak ada wall mount holes. Artinya, monitor ini tidak bisa ditempel di dinding.

Untuk konektivitas, pada monitor ini tersedia port D-Sub 15 pin standar tanpa ada port DVI. Meski demikian, port HDMI sudah disediakan untuk mendukung perangkat audio video terkini.

Pada bagian belakang, tersedia speaker yang pengaturan volumenya bisa dilakukan lewat panel on screen display (OSD). Kontrol OSD-nya sendiri cukup dilakukan lewat tombol empat arah yang melingkari tombol on off di sebelah kanan bawah.

Spesifikasi

Sama seperti monitor 22 inci AOC yang pernah kami uji coba beberapa waktu lalu, layar yang digunakan dibalut lapisan anti glare untuk menghilangkan pantulan cahaya. Berikut ini spesifikasi AOC V22+:

Ukuran layar

: 22 inci wide

Lebar tampilan

: 55,8 cm

Format tampilan

: 16:10

Kecerahan

: 250cd/m2

Rasio kontras

: 1.000.000:1

Ukuran piksel/dot pitch

: 0,282 x 0,282

Area display

: 473,76 x 296,10 milimeter

Sudut pandang

: 170/160 derajat

Respons time

: 2 milidetik

Resolusi maksimum

: 1680x1050@65Hz

Dimensi

: 526 x 438,8 x 190

Berat

: 3,8 kg

Menu OSD yang digunakan pada AOC V22+ tidak berbeda dengan menu pada seri 22 inci lainnya yakni 2230Fh. Menu OSD menyediakan pilihan Luminance, Image Setup, Color Temp, Color Boost, Picture Boost, OSD Setup, Extra, dan Reset.

Uji Coba

Saat digunakan, pilihan modus Eco Mode pada opsi Luminance di menu OSD memudahkan pengguna ketika menyesuaikan monitor dengan penggunaannya. Opsi ini juga memiliki shortcut pada tombol empat arah atas.

Saat memainkan game, kemampuan gray to gray 2 milidetik yang dimiliki membuat monitor dapat menampilkan frame pada game first person shoot, misalnya, dengan lebih tajam. Demikian pula saat menyaksikan video HD pada layar. Sayangnya, resolusi maksimal yang hanya 1680 x 1050 menandakan monitor ini tidak mendukung resolusi Full HD.

LED backlit yang digunakan pada layar juga membuat monitor ini dapat bekerja dengan daya yang lebih hemat. Saat bekerja, daya maksimal yang disedot hanyalah 28 watt. Adapun saat standby, daya yang diambil tak sampai 1 watt.

Di Indonesia, AOC V22+ didistribusikan oleh Mega Komputindo Lestari dengan harga kisaran Rp 2,6 juta. Garansi penuh, baik service, spare parts, termasuk panel disediakan selama 3 tahun oleh distributornya.

Kelebihan:

- Tipis, layar LED hemat energi

- Kamera web

Kekurangan:

- Belum mendukung Full HD

- Dudukan elegan namun ringkih

 

Five Filters featured article: Headshot - Propaganda, State Religion and the Attack On the Gaza Peace Flotilla. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

Satu dari Sepuluh Spam Mengandung Malware

Posted: 03 Jul 2010 01:30 AM PDT

VIVAnews - Menurut laporan AppRiver, lebih dari sepuluh persen pesan spam yang beredar selama enam bulan terakhir, mengandung malware. Di periode yang sama, hampir 45 persen email sampah itu datang dari Eropa.

AppRiver, vendor email dan pengamanan web asal Florida, Amerika Serikat menyebutkan, malware lewat email kembali marak setelah beberapa tahun terakhir meredup. "Selama 30 hari terakhor, AppRiver telah mengarantina lebih dari 45 juta pesan mengandung virus," sebut laporan AppRiver, seperti dikutip dari Softpedia, 3 Juli 2010.

Secara total, AppRiver menyebutkan, sejak awal 2010, sebanyak 11,2 persen email spam mengandung malware dan trojan. Adapun trojan yang paling marak adalah versi-versi dari Kryptik atau Bredolab. Malware yang bersembunyi di dalam file PDF juga masuk dalam daftar.

Dari sisi sumber, AppRiver mencatat bahwa Eropa menghasilkan 44,7 persen dari 26 miliar pesan yang mereka karantina dalam enam bulan terakhir. "Ini tidak mengherankan, karena menurut statistik, separuh dari 10 negara penghasil spam terbesar adalah negara-negara Eropa," sebut AppRiver pada laporannya.

Eropa sendiri diikuti oleh Asia dengan 26,3 persen dan Amerika Selatan dengan 12,4 persen. Amerika Utara dan Australia-Oceania hanya memasok spam sebanyak 13,9 dan 2,3 persen.

Peneliti keamanan tersebut juga mencatat bahwa Facebook merupakan tempat terfavorit pelaku untuk menggaet korban agar membuka file terinfeksi. "Selama 6 bulan terakhir, kami melihat sejumlah tren di mana penyerang memanfaatkan Facebook sebagai kedok," sebut AppRiver.

"Kadang sulit untuk melaporkan setiap kejadian karena jumlahnya sangat banyak dan memiliki tingkat kemiripan yang tinggi sehingga sulit dibedakan," sebut AppRiver. (umi)

Five Filters featured article: Headshot - Propaganda, State Religion and the Attack On the Gaza Peace Flotilla. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION