Senin, 27 Juni 2011

Disetrum, Jadi Bisa Main Musik

Disetrum, Jadi Bisa Main Musik


Disetrum, Jadi Bisa Main Musik

Posted: 26 Jun 2011 08:36 PM PDT

INILAH.COM, Jakarta - Ingin bisa main biola tapi tak tau kunci nada? Alat ini dapat membuat tangan Anda bergerak sesuai kunci nada.

Bagi pemula, belajar biola bisa jadi sulit karena jari Anda kaku. Tapi Anda lagi perlu khawatir lagi, karena sekarang sudah diciptakan alat untuk membuat jari Anda bergerak sendiri.

Alat bernama PossessedHand ini dapat mengontrol gerakan otot jemari tangan, agar Anda bisa melakukan fingering sesuai not. Cara kerjanya dengan mengirim gelombang listrik tegangan lemah pada pergelangan tangan dan jemari, sehingga jemari Anda bergerak sendiri. Tapi jangan khawatir, setrum listriknya lemah dan tidak akan menyakiti Anda.

PossessedHand dikenakan di pergelangan tangan seperti mengenakan alat pendeteksi tekanan darah. Sinyal alat ini sudah diprogram untuk menciptakan gerakan jari dan tangan secara normal seperti saat main musik sungguhan, termasuk juga gerakan memetik senar gitar.

Sinyal listriknya memang tidak cukup kuat untuk membuat jari bergerak memetik. Tapi setidaknya pengguna alat ini jadi merasakan perintah gelombang listrik dan tahu jari mana yang harus digerakkan. Alat ini lebih tepat digunakan sebagai alat bagi pemula, jadi bukan asesori permainan gitar profesional.

Namun tidak hanya untuk main biola atau gitar, PossessedHand pun dapat membantu seseorang berbicara dengan penderita tuna rungu atau tuli. Alat ini dapat menggerakkan tangan Anda membentuk gerakkan bahasa isyarat tangan.

Dengan menyetel alat ke program bahasa, Anda dapat melakukannya walaupun Anda tidak paham bahasa isyarat yang Anda lakukan. Cukup efektif untuk bicara pada penderita tuna rungu. [mor]

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: Ten Years Of Media Lens - Our Problem With Mainstream Dissidents.



image

'Cuci Gudang' atau 'Cuci Lawan' Ala Demokrat

Posted: 27 Jun 2011 12:46 AM PDT

INILAH.COM, Jakarta - Citra Partai Demokrat belakangan terganggu. Berbagai riset lembaga survei mengungkapkan elektabilitas Partai Demokrat dan SBY anjlok. Ikhtiar politik harus dilakukan Partai Demokrat. Muncul ide cuci gudang kader di internal Partai Demokrat. Cuci gudang atau cuci lawan?

Riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menempatkan penurunan tingkat kepuasan masyarakat terhadap SBY mencapai 9,5 persen, yaitu dari 56,7 persen pada Januari 2011 menjadi 47,2 persen pada Juni 2011. Survei dilakukan pada 1-7 Juni 2011.

Situasi ini dibaca serius oleh Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Komunikasi dan Informatika Ruhut Poltak Sitompul. Dia menilai merosotnya citra partai dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat SBY disebabkan ulah beberpa kader yang tersangkut kasus hukum.

"Kasus seperti Andi Nurpati dan beberapa kader ikut menyebabkan popularitas Demokrat menurun. Karena itu saya usulkan untuk melakukan cuci gudang terhadap kader yang terlibat kasus hukum," papar Ruhut, di Jakarta, Minggu (26/6).

Ruhut sedari awal memang cukup keras terhadap posisi Andi Nurpati yang disebut-sebut terlibat dalam pemalsuan surat MK tertanggal 14 Agustus 2009. Dia juga protes kepada Dewan Kehormatan (DK) Partai Demokrat yang tidak memproses Andi Nurpati di DK sebagaimana dilakukan terhadap mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat M Nazaruddin.

Namun usul Ruhut soal cuci gudang kader di internal Partai Demokrat tidak disuarakan saat kasus Nazaruddin mencuat ke permukaan. Alih-alih mendesak untuk mundur dari posisi Bendahara Umum, Ruhut justru melakukan pembelaan terhadap Nazaruddin. "Selagi belum tersangka akan aku bela Nazaruddin," cetusnya dalam sebuah kesempatan.

Sikap paradoksal justru muncul dari Sekretaris Dewan Kehormatan (DK) Partai Demokrat Amir Samsuddin dalam menyikapi kasus yang kini melilit Andi Nurpati. Dia menilai kasus yang kini menjerat Andi Nurpati lebih karena faktor politiknya.

"Oleh karena itu, saya akan lebih memerankan peranan saya sebagai praktisi hukum dalam mendalami permasalahan ini," ujarnya diplomatis melalui BlackBerry Messenger (BBM) saat ditanya apakah DK PD akan memanggil Andi Nurpati.

Dia melanjutkan, kini justru DK PD tengah memantau kader Partai Demokrat yang kerap memunculkan kontraproduktif bagi partai. "Saat ini DK terus memonitor dan mencermati kader yang berperilaku menjatuhkan citra partai tersebut," tuturnya yang enggan menyebutkan siapa saja kader yang masuk kategori itu.

Amir menyebutkan monitoring terhadap kinerja kader partai akan terus berlanjut hingga menjelang Pemilu 2014 mendatang dengan membuat raportnya. "Data tersebut akan sangat membantu Majelis Tinggi PD menentukan keputusannya tentang kader-kader yang disiapkan layak masuk DPR atau tidak," katanya. Amir mengaku tidak setuju dengan istilah cuci gudang.

Perang urang syaraf antarkader partai terkait persoalan yang kini melilit Partai Demokrat seharusnya tidak muncul ke permukaan. Desakan bersih-bersih di internal Partai Demokrat seharusnya memang dilakukan dengan tetap berpijak pada hukum. Karena jika agenda bersih-bersih berbasiskan pertimbangan politis, justru bukan cuci gudang yang muncul namun cuci lawan politik. Ini sulit ditampik! [mdr]

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: Ten Years Of Media Lens - Our Problem With Mainstream Dissidents.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Diabetes Semakin Merajalela

Posted: 26 Jun 2011 11:30 PM PDT

INILAH.COM, Jakarta - Jumlah penderita diabetes meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 1980. Paling banyak di Kepulauan Pasifik dan Arab.

Sebuah studi menunjukkan, jumlah penderita diabetes di dunia meningkat. Peneliti memeriksa kadar glukosa dalam darah 2,7 juta orang dewasa, usia 25 tahun ke atas, di 199 negara.

Hasil perhitungan pada 2008 jumlah penderita diabetes sebanyak 350 juta orang. Sebagai perbandingan, pada 1980 jumlahnya mendekati 153 juta. Ini artinya dalam waktu tiga dekade, peningkatannya mencapai dua kali lipat. Hasil studi ini dipublikasikan di The Lancet, edisi 25 Juni 2011.

Diabetes adalah penyakit yang membuat tubuh tak mampu mengontrol kadar gula dalam darah. Pada sebagian kasus, diabetes menyebabkan gagal ginjal dan kematian.

"Diabetes adalah salah satu penyebab kecacatan dan kematian di dunia," ujar Majid Ezzati, dari Center for Environment and Health at Imperial College in London.

"Peningkatan jumlah penderita diabetes berlawanan dengan kasus penyakit darah tinggi dan kolesterol, yang justru menurun di banyak negara," tambahnya.

Ezzati mengatakan, sebanyak 30% peningkatan ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan obesitas. Peningkatan penderita diabetes terbesar ada di kawasan negara-negara Pasifik dan Arab Saudi, sedangkan yang terendah ada di kawasan sub-Sahara Afrika. [mor]

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: Ten Years Of Media Lens - Our Problem With Mainstream Dissidents.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION