Jumat, 03 Juni 2011

China Kembali 'Unjuk Gigi' Serang Gmail Google

China Kembali 'Unjuk Gigi' Serang Gmail Google


China Kembali 'Unjuk Gigi' Serang Gmail Google

Posted: 02 Jun 2011 11:31 PM PDT

INILAH.COM, San Fransisco - Layanan email Google, Gmail, kembali diserang peretas yang diduga dari China. Mereka membobol email pejabat senior Pemerintah Amerika Serikat (AS).

Selain pejabat senior pemerintah, peretas juga membobol email anggota militer serta aktivis politik. Serangan ini bukanlah serangan pertama pada Gmail. Meski begitu, serangan ini diklaim tak terkait serangan yang lebih canggih dari China pada akhir 2009 dan awal tahun lalu.

Serangan terbaru ini tampaknya mengandalkan penipuan 'phishing' dan perilaku curang lain yang sering dipakai peretas mendapat password dari orang serta situs yang tak mewaspadai perlindungan informasi.

Semua korban telah diberitahu dan akun Gmail mereka segera dibenahi Google. Namun Google tak menyebutkan mengapa pemerintah AS menjadi sasaran atau informasi rahasia apa yang mungkin telah dibobol itu.

Juru bicara Google mengatakan, setelah menelusuri asal serangan, diketahui serangan berasal dari Jinan, China. Namun Google mengaku belum mengetahui dalangnya.

Seperti diketahui, banyak situs luar, termasuk Facebook dan Twitter, tak bisa diakses dari China.

China terkenal ketat menyensor arus informasi warganya, terutama internet. China berdalih melakukannya untuk membatasi bandwidth trafik internasional.

Menurut Bapak Sensor China Fang Binxing, bandwidth hanya ada sekitar satu terabyte, jumlah ini akan makin turun jika permintaan domestik terus bertambah.

Alhasil, menurutnya, Internet pun harus diatur. Akibatnya, banyak warga China yang menggunakan jalan belakang untuk mengakses situs luar negeri, yakni menggunakan VPN. [mor]

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: You Cannot Kill An Ideology With A Gun.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

10 Alasan Mengapa China Berbeda

Posted: 02 Jun 2011 09:12 PM PDT

INILAH.COM, Beijing – Keterpurukan Amerika Serikat dan dunia Barat, dijadikan kesempatan bagi China untuk menjadi motor penggerak ekonomi global. Inilah 10 alasan mengapa China unggul ketimbang para bule.

Menurut Stephen S Roach, Direktur Non-Eksekutif Morgan Stanley Asia dan akademisi Yale University, China memang sempat diragukan bisa berada di posisinya saat ini. Namun, Negeri Tirai Bambu ini tak peduli dan tetap melaju di jalurnya.

"Negara ini menunjukkan kemajuan yang luar biasa di masa modern. Sepertinya, mereka akan terus melakukannya di masa mendatang," papar penulis 'The Next Asia' ini.

Meski banyak terjadi kekhawatiran mengenai pertumbuhan China yang terlalu cepat atau overheating, ada alasan mengapa sebaiknya tak melakukan generalisasi terhadap negara dengan jumlah penduduk terbanyak ini. Berikut 10 alasan versi Roach:

Strategi

Sejak 1953, China memiliki rencana pembangunan makro lima tahunan dengan target dan kebijakan yang jelas untuk mencapainya. Ini sebuah contoh sukses pembangunan. Kini, mereka telah sampai pada rencana pembangunan lima tahun yang ke-12.

Komitmen

Berkat Revolusi Budaya pada 1970, kepemimpinan menjadi prioritas utama China untuk memiliki pemerintahan yang stabil. Komitmen untuk terus melaksanakannya membuat China sanggup bertarung di tengah krisis global terakhir pada 2008-2009. Komitmen pula yang membuat negara ini sanggup melawan inflasi, bubble aset dan masalah kredit.

Modal penting

Komitmen China untuk mencapai stabilitas memiliki 'gigi' yang kuat. Reformasi selama 30 tahun telah menunjukkan perekonomian yang dinamis. Reformasi korporasi dan pasar finansial menjadi kuncinya. China juga menunjukkan bahwa mereka belajar amat baik dari masa lalu dan mampu mengubah jalur bila memang perlu.

Tabungan

Kelebihan tabungan domestik hingga 50%, membawa hasil yang baik. Terutama untk mendanai investasi perkembangan ekonomi dalam negeri dan menjadi bantal pengaman mata uang. Sehingga, China terhindar dari kejutan eksternal.

Migrasi rural-urban

Populasi urban meningkat dari 20% ke 46% dalam 30 tahun terakhir. Selama 20 tahun ke depan, diperkirakan 316 juta penduduk akan pindah menuju ke kota-kota. Gelombang urbanisasi ini merupakan penopang yang solid untuk infrastruktur.

Konsumsi

Konsumsi pribadi mencakup 37% PDB China, angka yang paling kecil diantara ekonomi raksasa lainnya. Dengan fokus pada membuka lapangan kerja, kenaikan upah, jaring pengaman sosial dan rencana pembangunan lima tahun tahun, konsumsi bisa naik 5% per 2015.

Sektor jasa

Di China, sektor ini hanya 43% dari PDB atau di bawah rata-rata dunia. Padahal, sektor jasa merupakan bagian penting dari strategi pro-konsumsi China. Selama lima tahun ke depan, China menargetkan kenaikan 4% pada sektor ini.

Penanaman modal asing

China modern menjadi magnet bagi kerjasama global. Investasi semacam ini akan memberikan akses ke teknologi dan sistem manajemen modern, yang menjadi katalis pembangunan ekonomi. China akan membuka pintu lebar bagi pebisnis asing.

Pendidikan

Negara ini tak tanggung-tanggung dalam pembangunan SDM-nya. Tingkat melek huruf orang dewasa mencapai 95% dan sekolah sekunder mencapai 80%. Remaja Shanghai usia 15 tahun menjadi juara pertama matematika dan membaca secara global. Universitas di China meluluskan 1,5 juta insinyur setiap tahunnya.

Inovasi

Pada 2009, terdapat 280 ribu aplikasi paten domestik. Angka ini menempatkan China di urutan ketiga, setelah AS dan Jepang. Pada saat bersamaan, negara ini menargetkan beban riset dan pengembangan di PDB ke 2,2% pada 2015.

Ini sesuai dengan rencana pembangunan lima tahun China yang fokus pada inovasi tujuh sektor industri, yang mencakup 3% dari PDB China dan ditargetkan menjadi 15% per 2020 mendatang. [ast]

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: You Cannot Kill An Ideology With A Gun.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION