Minggu, 26 September 2010

Peretas Tembus Akun Twitter Chavez

Peretas Tembus Akun Twitter Chavez


Peretas Tembus Akun Twitter Chavez

Posted: 25 Sep 2010 11:53 PM PDT

Liputan6.com, Caracas: Ulah hacker atau peretas bisa menimpa siapa saja, termasuk seorang kepala negara. Beberapa peretas diduga telah menembus akun Twitter Presiden Venezuela Hugo Chavez. Demikian dikatakan Menteri Dalam Negeri Veneuzela Tareck el Aissami, Sabtu (25/9).

Menurut El Aissami, akun tersebut telah memperlihatkan "ketidakberesan" sejak 22 September 2009 dan setidaknya tiga pesan di @chavezcandanga tidak ditulis oleh pemimpin Venezuela yang populis itu.

"Mereka memasukinya tanpa izin," kata sang menteri. Ditambahkannya, gangguan tersebut sedang diperbaiki sehingga Presiden Venezuela itu dapat terus mengirim pesan, pada malam pemilihan umum penting guna memperbarui Majelis Nasional Venezuela.

Sejumlah pejabat Venezuela telah meminta bantuan dari Amerika Serikat untuk melakukan penyelidikan oleh administratur situs jejaring sosial terkenal itu. Chavez menerima ratusan pesan di Twitter setiap hari dan memiliki lebih dari 850.000 pengikut di situs micro-blogging tersebut.(ANS/Ant)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Bra Ajaib Anti Radiasi Nuklir

Posted: 25 Sep 2010 08:00 PM PDT

VIVAnews - Bra alias BH ternyata tak cuma berfungsi sebagai penyangga payudara agar wanita bisa nyaman beraktivitas. Namun ia bisa menjadi perangkat yang sangat vital untuk menyelamatkan manusia dari radiasi nuklir.

Ide 'bra ajaib' ini datang dari Elena Bodnar, seorang doktor yang tinggal di Hinsdale, Illinois, AS, yang memiliki pengalaman lolos dari petaka kebocoran pembangkit nuklir di Chernobyl Rusia pada 1986 lalu.

Tak hanya berfungsi untuk mengamankan posisi payudara wanita, bra besutan Elena juga bisa menjadi masker yang mampu memfilter partikel-partikel radiasi berbahaya seperti partikel Iodine-131 saat peristiwa Chernobyl.

Di AS, wanita asal Ukraina ini, terlibat pada beberapa riset klinis di Electrical Trauma Research Program pada University of Chicago. Ia juga bekerja sama dengan World Health Organization dan International Atomic Energy Agency pada beberapa proyek terkait dengan tragedi nuklir Chernobyl.

Ide Bra besutan Elena ini berhasil memenangkan penghargaan Ig Nobel 2009 untuk kategori kesehatan publik. 

"Hadirin dan hadirat, bukankan suatu hal yang indah, bahwa wanita memiliki dua buah payudara, bukan hanya satu? Dengan bra ini, kita, wanita bisa menyelamatkan nyawa seorang pria di dekat kita," kata Elena pada acara penghargaan Ig Nobel, dikutip dari situs CNet.

writeFlash({"src":"http://www.youtube.com/v/Kxf3HK21BWI&rel=0&hl=en_US&feature=player_embedded&version=3","width":"540","height":"405"});

Elena telah mematenkan hasil temuannya itu, dan kini bra itu telah siap dipasarkan secara komersial mulai 28 September mendatang, di Museum MIT Cambridge, Massachussets, AS.

Diharapkan efek mematikan dari musibah yang terjadi pada instalasi nuklir, bisa dikurangi dengan fungsi ganda bra temuan Elena. Dan yang pasti, kata Elena, ukuran bra -baik ukuran kecil maupun ukuran besar - tidak masalah. 

 

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Menyebarkan Candu Game Indonesia

Posted: 25 Sep 2010 05:26 PM PDT

TEMPO Interaktif, Jakarta - ACARA Casual Connect 2010, pertemuan para pengembang game komputer atau telepon seluler, digelar di Seattle, Amerika Serikat, pada Juli lalu. Di salah satu tempat pertemuan, Kris Antoni, yang baru dua tahun diwisuda dari Universitas Bina Nusantara, berdiri di mimbar dengan celana jins dan hem yang lengannya terlipat di siku. Ia tampak santai dan sesekali memijit tuts laptop untuk mengubah tampilan layar presentasi di sampingnya.

Biarpun perusahaan yang ia dirikan di kawasan Bumi Serpong Damai, Toge Productions, baru berumur beberapa bulan, Kris sudah diundang sebagai pembicara. Ia diminta menjelaskan game Infectonator yang ia buat bersama teman sesama pendiri Toge Productions, Sudarmin Then, yang spektakuler di "dunia persilatan" game. "Game ini sudah dimainkan 60 juta orang (di seluruh dunia)," kata Kris di Jakarta pekan lalu.

Para penggemar game komputer seluruh dunia akan membuka situs yang isinya melulu aplikasi permainan, seperti bubblebox.com, kongregate.com, atau mochigames.com, dan di sana mengklik Infectonator. Dalam urutan popularitas di Internet, game menempati urutan ketujuh, setelah e-mail, chatting, situs sosial, mesin pencari, berita online, dan blog.

Puluhan juta penggemar itu memungkinkan Kris mengumpulkan uang cukup besar. Ia tidak mau menyebut angkanya, tapi membenarkan saat Tempo menyebut pemasukan dari Infectonator berada di kisaran miliaran rupiah. (Baca juga: Seribu Satu Cara Mendulang Dolar dari Game)

Hanya berselang sehari setelah Casual Connect ditutup, dengan sangat senang Kris menulis pengalamannya sebagai pembicara di Seattle di salah satu forum Internet, tempat para pembuat game di Indonesia berkumpul: gamedevid.org. Ia membagikan pengalamannya bagi puluhan orang Indonesia--mungkin ratusan orang--yang hidupnya dari membuat game untuk Internet atau ponsel.

Kris dan Toge Productions memang tidak sendirian. Ada puluhan studio seperti Toge Productions di Indonesia. "Mungkin ada sekitar 50 studio," kata Samuel Henry, koordinator Asosiasi Pengembang Game Internasional (IGDA) untuk wilayah Indonesia.

Tidak semua pembuat game sudah menghasilkan karya seperti Infectonator, yang mengundang ribuan dolar ke Indonesia. Sebagian cukup puas dengan mendapatkan Rp 10-20 juta untuk setiap game yang dibuat. Tapi Toge Productions--yang namanya diambil dari kata "taoge"--juga bukan satu-satunya yang mendapat uang miliaran rupiah dalam hitungan bulan dari game untuk komputer atau ponsel.

Salah satu yang juga meraup miliaran rupiah dalam hitungan bulan adalah GDI Plus, anak perusahaan software yang mengerjakan peranti lunak untuk perusahaan seperti Telkom atau Inco atau Kaltim Prima Coal, PT GDI. Dalam setahun ini, GDI Plus sudah merilis tujuh game. Semua aplikasi itu mereka jual lewat iTunes Store, toko virtual milik Apple, untuk dimainkan di iPhone atau iPad. Tidak semua aplikasi itu sukses. Ada yang hanya mendapat Rp 1 jutaan. "Tiga yang berhasil," kata Roy Winata, pendiri sekaligus pembuat aplikasi di GDI Plus, yang berkantor di Jalan Gajah Mada, Jakarta. (Baca juga: Mereka Jagoan Kita)

Yang sukses adalah iWriteWords, iNews, dan BlogShelf. Yang paling banyak menghasilkan uang adalah iWriteWords, yang berisi game belajar menulis huruf bagi anak di bawah lima tahun. Sekitar Rp 800 juta dikumpulkan dari iWriteWords. Game-game lain menyumbang berbeda-beda hingga total mereka sudah mendapatkan lebih dari Rp 2 miliar. "Itu sudah dipotong 30 persen oleh Apple," kata Roy.

Penghargaan di luar sisi komersial juga didapat game seperti Cube Colossus. Permainan berbasis Flash ini meraih penghargaan pada Pertemuan Game Flash 2010 di San Francisco, Maret lalu, untuk kategori nomor satu di "People's Choice" sekaligus runner-up kategori "Best Shooter Game". Game ini dibuat oleh Wimindra Lee, pengembang game asal Jakarta dari studio Lucidrine, bekerja sama dengan bocah (yang saat itu) kelas tiga SMA Negeri 1 Magelang, Fandry Indrayadi.

Bagi pengembang game, pasar program yang mereka buat memang dunia internasional, bukan dalam negeri. Mereka bekerja di Indonesia, tapi karya yang dihasilkan membuat dolar datang ke kantong mereka. Dan kerja seperti ini relatif gampang. Satu orang sendirian bisa membuat satu game--yang paling sederhana berbasis Flash seperti Infectonator meski tidak bisa dijalankan di mesin Apple--dan langsung bisa menghasilkan uang.

Roy, misalnya, sendirian saat menulis algoritma iWriteWords dalam bahasa komputer Objective-C. Bantuan hanya datang dari Ansell, anaknya yang tahun lalu masih berusia 4,5 tahun dan belajar membaca, yang membuatkan gambar kekanak-kanakan. (Baca juga: Guntur Tak Lagi Berpuasa)

Selain itu, untuk mulai membuat studio sendiri, tidak terlalu banyak modal yang dibutuhkan. Cukup dengan satu unit komputer, sudah bisa bekerja. "Apalagi biaya hidup di Indonesia murah," kata Kris, yang saat kuliah ikut kelas internasional sehingga sempat setahun menempuh kuliah di Australia.

Yang dibutuhkan untuk membuat game yang diproduksi sendiri hanya kesediaan tidak mendapatkan uang dalam beberapa bulan pertama. Selain itu, tidak ada jaminan game yang dibuat bakal benar-benar menghasilkan uang.

Itu sebabnya banyak teman kuliah Kris memilih bekerja di Singapura, karena beberapa studio game terkemuka, seperti Entertainment Arts dan Ubisoft, membuka kantor di sana. "Mereka di sana langsung mendapatkan uang," kata Kris. "Di sini kan harus siap tiga bulan tanpa penghasilan dulu."

Tapi kadang yang sudah bekerja di luar negeri juga pulang kampung dan mengembangkan industri game di Indonesia. Ini dilakukan Wandah Wibawanto. Setelah lulus dari Universitas Negeri Malang, ia langsung bekerja di Dubai dengan gaji di kisaran Rp 20-30 juta, tapi sekarang pulang kampung.

"Setelah yakin bisa (hidup dengan membuat game sendiri), saya pulang," kata Wandah, yang mendapat US$ 1.500-12.000 (Rp 13,5-108 juta) untuk setiap game yang ia buat. Total ia sudah membuat belasan game komersial, dengan andalan seri Sim Taxi. Lama pembuatan game dari dua pekan hingga tiga bulan.

Berdasarkan pengalaman di Dubai, menurut Wandah, kemampuan para pengembang game Indonesia tidak kalah. "Malah rata-rata di atas," katanya. Prestasi spektakuler dari Toge Productions atau GDI Plus menunjukkan penilaian Wandah mungkin tidak keliru.

Petunjuk lain adalah dibukanya studio baru milik Gameloft--produsen game asal Prancis, terbesar kedua dunia setelah Entertainment Arts--di Yogyakarta. "Mereka akan merekrut ratusan orang," kata Samuel, yang juga menjadi konsultan pembukaan studio ini. "Mereka sudah invest miliaran rupiah."

Nur Khoiri

 

BERITA TERKAIT:

Menyebarkan Candu Game Indonesia

Seribu Satu Cara Mendulang Dolar dari Game

Mereka Jagoan Kita

Guntur Tak Lagi Berpuasa

 

 

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Islamic Pocket Guide untuk BlackBerry

Posted: 24 Sep 2010 06:20 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu lagi aplikasi lokal buatan Indonesia yang ditujukan untuk pengguna BlackBerry di Tanah Air. Namanya Islamic Pocket Guide (IPG). Aplikasi ini buatan PT Veelabs Indonesia ini dirancang untuk membantu umat Islam menjalankan ibadah sholat sehari-hari tepat waktu.

Islamic Pocket Guide menyajikan fitur-fitur yang menarik, di antaranya adalah Jadwal dan Pengingat Sholat 5 Waktu, Penunjuk Arah Kiblat, Suara Adzan yang Lengkap, dan Komunitas IPG yang dikemas secara eksklusif dan elegan. Fitur-fitur tersebut dapat diperoleh secara cuma-cuma dengan mengunduh aplikasinya.

Islamic Pocket Guide untuk BlackBerry Smartphone dapat didownload di http://ipg.veelabs.com. Sebelumnya Veelabs adalah pembuat aplikasi Ramadhan Pocket Guide yang sukses digunakan 100.000 pengguna BlackBerry. Perusahaan ini juga yang mengembangan aplikasi Hondaisme dan aplikasi layanan jual beli online (e-commerce) Dinomarket.

Berikut fitur utama IPG: - Aplikasi berbahasa Indonesia - Desain yang eksklusif dan elegan - Sangat mudah digunakan - Suara Adzan Maghrib dan Adzan Subuh yang lengkap - Voice Guide sebagai pengingat sholat - Penentu Arah Kiblat dan deteksi lokasi yang cepat dan akurat dengan Teknologi GPS dan LBS - Berbagi tulisan Islami dengan sesama pengguna di Komunitas IPG - Ukuran kecil, hemat memori,dan hemat baterai - Pengaturan Jadwal Sholat yang dapat dikoreksi secara manual sesuai dengan lokasi Anda - Penghitung waktu mundur untuk setiap jadwal Sholat - Notifikasi Alert menggunakan Ribbon, Icon, Suara Adzan, Fitur Getar dan Voice Guide - Akses dan loading data yang cepat - Berbagi informasi mengenai aplikasi ini langsung melalui eMail, Facebook, dan Twitter

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured article: Beyond Hiroshima - The Non-Reporting of Falluja's Cancer Catastrophe.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION