Smartphone Android Bisa Jadi Satelit Luar Angkasa |
- Smartphone Android Bisa Jadi Satelit Luar Angkasa
- Keawetan Lampu Hemat Energi Tetap Penting
- Mau Tahu Besar Pesangon Mantan CEO Google?
Smartphone Android Bisa Jadi Satelit Luar Angkasa Posted: 26 Jan 2011 05:20 PM PST KOMPAS.com — Ponsel android mungkin kelak tak hanya berfungsi sebagai smartphone atau ponsel pintar. Sebuah perusahaan pengembang satelit di Inggris punya rencana edan karena berencana menggunakan ponsel android sebagai otak satelit. Percobaan tersebut saat ini sedang dilakukan oleh Surrey Satellite Technology Limited (SSTL) di Guildford, Inggris, sebagai bagian dari inisiatif menggunakan kemajuan teknologi untuk membuat biaya satelit menjadi lebih murah. Ide dari proyek ini memang masuk akal. Sebagaimana dilansir BBC, pihak SSTL menilai smartphone modern sangat luar biasa setelah dilengkapi prosesor 1 GHz dan memiliki memori yang berkapasitas besar, apalagi ponsel android yang memiliki slot SD card tambahan. Dalam hal ini, sebuah smartphone sebanding dengan komputer mini—dengan catu-daya mandiri, antarmuka input-output, dan komunikasi radio—artinya sangat mirip dengan komponen utama sebuah satelit. Bedanya, satelit membutuhkan hardware yang telah dirancang khusus langsung pada tingkatan CPU, peralatan elektronik yang memiliki ketahanan yang memadai untuk berada di ruang angkasa dan sistem piranti genggam—yang secara keseluruhan, biaya proses perancangan dan pembuatan satelit menjadi sangat mahal. Untuk misi ringan dan sederhana, sebenarnya nano-satellite (satelit mini) sudah jauh lebih murah dibandingkan dengan satelit biasa—terutama biaya pengiriman ke angkasa. Namun, inovasi yang dikembangkan oleh SSTL ini akan naik setingkat di atasnya, yaitu dengan mengombinasikan satelit berukuran nano dengan smartphone. SSTL sama sekali tidak akan melakukan perubahan atau penyesuaian apa pun pada smartphone berbandrol resmi 450 dollar AS yang dipakai. Mereka hanya akan mengaitkannya pada sirkuit satelit dengan menggunakan konektor standar. Sebuah kamera akan dipasang di dalam satelit (STRaND 1) yang menghadap ke layar smartphone untuk memastikan satelit berfungsi dengan baik dan mepermudah pengawasan dari markas. Bagaimana cara kerjanya? Pertama, STRaND akan bekerja menggunakan kemampuan elektronik dan kontrol perangkat kerasnya sendiri, lalu akan membawa peralatan eksperimen lain, termasuk kamera yang akan mengambil gambar bumi dari atas. Selanjutnya STRaND akan memeriksa apakah handphone android masih berfungsi atau tidak. Jika perfungsi, handphone android akan mengambil alih kendali (diakui oleh SSTL, untuk fungsi ini mereka merancang aplikasi khusus yang diinstalasikan di dalam handphone android). Selanjutnya, satelit yang sudah diambil alih sepenuhnya oleh handphone android akan megatur posisi dengan menggunakan fungsi GPS yang ada di dalamnya, lalu mengendalikannya dengan gyros dan plasma jet mini. Handphone juga akan mengambil gambar satelit itu sendiri dari orbitnya. Doug Liddle, Kepala Lab Sains SSTL, menjelaskan, mereka telah melakukaan uji terhadap handphone android di dalam ruang kedap udara di bumi untuk mengetahui apakah handphone tahan jika nanti terpapar kondisi yang tidak sama dengan bumi. Handphone Google android dinyatakan lolos—diperkirakan akan tahan berada di ruang angkasa selama setahun non-stop. Doug dan kelompoknya meyakini, peluncuran pertama yang akan diselenggarakan kuartal ketiga tahun ini akan berjalan dengan baik. Mengapa temuan ini menarik? Jika eksperimen ini berhasil, akan ada babak baru dalam dunia persatelitan dengan biaya yang lebih hemat—hingga ratusan ribu poundsterling (dari sekitar 10 juta poundersterling) untuk misi-misi sederhana yang kecil. Teknologi satelit semakin penting peranannya dalam kehidupan kita di masa-masa yang akan datang. Tentu saja penemuan ini sangat penting dan strategis. (KOMPASIANA/Gusti Bob) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Keawetan Lampu Hemat Energi Tetap Penting Posted: 26 Jan 2011 05:20 PM PST KOMPAS.com - Sekilas, lampu memang masalah sepele. Sekali mati, Anda tinggal menggantinya dengan harga yang terjangkau. Tapi coba hitung. Bisa jadi, alat penerangan inilah yang menyumbang persentase terbesar di rekening listrik Anda. "Jangan remehkan soal lampu. Karena ini kebutuhan yang sepertinya sepele tapi konsumsi energinya cukup besar," kata Dr-Ing Eko Adhi Setiawan, dosen jurusan Teknik Elektro Universitas Indonesia. Ia mengatakan, memilih jenis lampu yang efisien bisa menjadi langkah pertama. Lampu efisien bisa dinilai dari tiga hal, yakni daya yang dibutuhkan untuk menyalakan lampu, skala terang lampu serta daya tahannya. Agustinus Widodo, konsultan IT PT TARAM yang juga menjadi konsultan di proyek Departemen Pekerjaan Umum mengatakan, "Di antara beragam jenis lampu yang beredar, lampu hemat energi adalah yang paling efisien." Lampu hemat energi biasanya sudah cukup terang dengan daya 5 watt. Di samping itu, Agus mengatakan, "Lampu hemat energi bisa tahan rata-rata 2 hingga 3 tahun. Jadi benar-benar lebih hemat." Namun, untuk menggunakan lampu hemat energi, perlu memilih kualitas yang baik. "Harganya mungkin agak mahal. Kita hitung saja sebagai investasi di awal, selanjutnya kan lebih murah," jelas Eko kemudian. "Ini perlu karena beberapa waktu lalu kan ada lampu hemat energi juga yang beredar. Tapi ada yang belum satu tahun sudah tidak bisa digunakan. Kalau seperti itu tidak jadi hemat kan," lanjutnya. Sekali lagi, hal yang mesti diperhatikan adalah reputasi merek produk yang dipasarkan. Hal tersebut adalah cara paling mudah untuk mengetahui kualitas suatu barang. Memilih produk yang mahal sedikit tapi berkualitas tak ada salahnya kan kalau jatuh-jatuhnya lebih awet? This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Mau Tahu Besar Pesangon Mantan CEO Google? Posted: 26 Jan 2011 05:20 PM PST KOMPAS.com — Mantan Chief Executive Officer (CEO) Google Inc Eric Schmidt baru saja diberi "pesangon" sebagai ucapan terima kasih atas jasanya mengurus Google Inc selama ini. Hal itu disampaikan pihak Google, Senin (24/1/2011) di sela-sela proses pengurusan dokumen legalnya. Pesangon tersebut bukan uang tunai. Tambahan hak kekayaan yang akan diberikan kepada Eric Schmidt tanggal 2 Februari 2011 tersebut berupa stock option, tambahan hak kekayaan (equity) senilai 100 juta dollar AS. Sesuai dengan dokumen legal yang dilaporkan ke Security Exchange Comission, minggu lalu, Schmidt sesungguhnya telah mengantongi saham Google sekitar 9,2 juta dollar AS per 31 Desember 2010. Jumlah itu setara dengan 2,9 persen saham Google secara keseluruhan dengan hak suara 9,6 persen saja. Sebelumnya, Schmidt berencana menjual 534,000 saham kelas A miliknya. Jika dia benar-benar akan melakukan itu, dia masih menyisakan sekitar 9,1 persen hak suara di Google. Harga saham Google Inc terakhir 613,15 dollar AS per lembar. Dengan pemberian equity (stock option) baru ini Google sesungguhnya mengakui kinerja Schmidt dengan cara mengangkat nilai brand Google sekaligus menambah kekayaan pribadi Schmidt. Bisa dikatakan ini taktik yang bagus dari Larry Page, pendiri Google, yang kini mengambil alih posisi CEO Google. Schmidt sendiri masih akan tetap di Google sebagai executive chairman. Selama 10 tahun di Google sejak menjadi CEO tahun 2001, Eric memang berperan sekaligus sebagai mentor bagi dua pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin. Kini muridnya mungkin siap beraksi sendiri.(KOMPASIANA/Gusti Bob) This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
You are subscribed to email updates from Add Images to any RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
STOP DREAMING START ACTION