Sabtu, 22 Januari 2011

Hemat 100 Juta Lembar Voucher

Hemat 100 Juta Lembar Voucher


Hemat 100 Juta Lembar Voucher

Posted: 21 Jan 2011 05:20 PM PST

KOMPAS.com - Industri telekomunikasi meski serba digital ternyata menghabiskan resource yang besar untuk kebutuhan kertas dan plastik. Bayangkan dengan jumlah pelanggan lebih dari 160 juta orang saat ini, sebagian besar pelanggan prabayar, berapa banyak kertas voucher yang dibutuhkan. Apalagi nominal nilai pulsa kini semakin kecil hingga angka Rp 5.000. Seorang pelanggan prabayar mungkin dapat membeli voucher seminggu sekali bahkan kurang. Bisa dibayangkan berapa ton kertas dan plastik terbuang setiap hari.

Sejak nominal voucher terus mengecil dan peredaraan voucher makin cepat, operator telekomunikasi pun mulai melakukan penghematan dengan memperkecil ukuran kertas voucher. Dengan memodifikasi bentuk dan ukuran voucher, kartu perdana dan kartu isi ulang, menjadi lebih kecil yakni dengan membagi satu lembar voucher ukuran normal menjadi beberapa lembar, kebutuhan kertas dan plastik pun dapat ditekan.

Bakrie Telecom, misalnya, mengaku mampu menghemat penggunaan jumlah kertas hingga lebih dari 100 juta lembar voucher dalam dua tahun terakhir. Selain itu, operator CDMA itu juga dapat mengurangi pemakaian plastik hingga 50 persen dan menurunkan biaya produksi kartu perdana hingga 9 persen.

"Kami telah mulai mengumpulkan ponsel-ponsel dan charger bekas. Kini kami melangkah dengan penghematan voucher. Ke depannya kami juga tengah merancang berbagai upaya strategi bisnis yang berdampak pada kepedulian lingkungan," papar Rakhmat Junaidi, Direktur Corporate Services PT Bakrie Telecom Tbk belum lama ini.

Selama tahun 2009 dan 2010, operator tersebut membutuhkan ratusan juta voucher untuk melayani 12,1 juta pelanggan Esia. Jika jumlah voucher tersebut dijejerkan maka panjangnya mencapai lebih dari 127 ribu kilometer atau 30 persen jarak antara bumi dan bulan. Namun modifikasi voucher yang dilakukan sejak 2009 memungkinkan operator telekomunikasi ini hanya mendistribusikan sebanyak puluhan juta voucher ke pasar.

Modifikasi voucher dilakukan dengan memberikan lebih dari satu nilai nominal isi talktime/pulsa pada satu lembar kartu isi ulang. Jika tadinya setiap lembar kartu isi ulang berukuran 8,5 x 4,5 cm hanya berisi satu nominal talktime senilai Rp 10 ribu, kini dengan ukuran yang sama bisa memuat hingga 5 nominal talktime.

Selain memperbanyak nominal talktime, modifikasi juga dilakukan dengan memperkecil ukurannya. Kartu pengganti yang dinamakan RUIM Replacment Cover misalnya tadinya berukuran 8,5 x 11,5 cm. Kemudian sejak akhir November 2010 diperkecil hingga 5 x 6 cm..

Menurutnya langkah inovatif di sisi produksi voucher merupakan bagian dari rangkaian tindakan perusahaan untuk secara positif memperkecil dampak lingkungan dari industri telekomunikasi, dengan mengurangi pemakaian kertas dan plastik. Di saat yang bersamaan, program ini memiliki arti penting dalam menekan biaya produksi.

Ke depan, pihaknya akan terus melakukan penghematan produksi voucher. Misalnya dengan membuat "booklet voucher isi ulang" yang secara signifikan meminimalisir penggunaan unsur plastik. Inovasi ini tengah dikerjakan dan diharapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi bisa segera direalisasikan dan disebarkan pada masyarakat. Dengan berbagai upaya tersebut, Bakrie Telecom mentargetkan penghematan biaya hingga 7,5 persen dari biaya packaging voucher saat ini, 15 persen di penggantian kartu RUIM dan 9 persen di kartu perdana.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured site: So, Why is Wikileaks a Good Thing Again?.



image

Sekolah-Menulis Online Makin Profesional

Posted: 21 Jan 2011 05:20 PM PST

KOMPAS.com - Setelah tiga tahun dikelola secara pribadi oleh Jonru, Sekolah-Menulis Online (SMO) kini bergabung dengan Oxford Course Indonesia (OCI). Kedua lembaga sepakat untuk mendirikan sebuah sekolah-menulis, baik format tatap muka maupun kelas online. Sekolah-menulis Online akan dikelola makin profesional dan menggunakan brand baru Writers Academy.

"Writers Academy tersedia dalam kelas online maupun tatap muka. Alumninya mendapat sertifikat resmi dari Depdiknas. Pengelolaannya jauh lebih profesional, karena bukan lagi bisnis perorangan," tulis Jonru dalam situs web www.belajarmenulis.com. Writers Academy dikelola oleh manajemen Oxford Course Indonesia yang telah berpengalaman 40 tahun dalam menyelenggarakan kursus Bahasa Inggris dan sejumlah lembaga pendidikan lain di Indonesia.

Untuk kelas tatap muka, rencananya akan berlokasi di kantor-kantor cabang OCI yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Adapun untuk kelas online, rencananya melanjutkan sistem yang selama ini sudah dibangun oleh SMO. Tentu saja dengan perbaikan dan pengembangan sesuai kebutuhan.

Kursus online pertama

SMO mengklaim sebagai lembaga pelatihan penulisan pertama di Indonesia yang berlangsung lewat internet. Boleh dibilang, SMO adalah pelopor di bidang yang satu ini. "Saat ini sudah banyak lembaga lain yang menyelenggarakan pelatihan penulisan lewat internet. Mereka umumnya terinspirasi oleh kesuksesan SMO," ujar Jonru.

Didirikan sejak Juli 2007, Jonru memulai dengan modal nekat. Nyaris tanpa modal. Sarananya hanya menggunakan layanan gratis di internet, seperti Milis Yahoo Groups dan Yahoo Messenger. Kini, SMO sudah menggunakan script yang canggih dan sistem administrasi yang menggunakan script canggih dari amember.com dan moodle.org.

Sistem belajar SMO cukup unik. Ada konferensi online, di mana para siswa dan mentor bisa berdiskusi secara langsung melalui fasilitas chatting. Ada bedah karya, di mana siswa dapat mengirim tulisan untuk dikomentari oleh para mentor. Semua modul pun tinggal di-download dari Ruang Kelas Online yang bisa diakses dengan username dan password khusus.

Selama ini, SMO hanya menyelenggarakan pelatihan penulisan lewat internet. "Memang sering juga diadakan pelatihan tatap muka, tapi hanya berbentuk seminar atau pelatihan sehari. Dan penyelengaranya dari Event Organizer tertentu. Kami dari SMO hanya sebatas sponsor publikasi," tutur Jonru.

Selama 3 tahun mengelola SMO, Jonru merasakan perkembangan lembaga yang dia dirikan ini begitu-begitu saja. Memang ada kemajuana, terutama nama SMO yang semakin populer di kalangan penulis di internet.

"Alhamdulillah, untuk menghidupi keluarga memang cukup. Tapi tentu setiap entrepreneur ingin bisnisnya terus dan terus berkembang, bukan?" tulis Jonru di blog pribadinya, www.jonru.net.

Karena itulah, Jonru menyambut gembira tawaran dari OCI untuk bekerja sama. "Saya berharap, semoga kerjasama ini bisa membuat SMO semakin berkembang," ujar Jonru.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured site: So, Why is Wikileaks a Good Thing Again?.



image

Ingin Makan Enak dengan Harga Murah?

Posted: 21 Jan 2011 05:20 PM PST

KOMPAS.com - Ingin makan enak dengan harga murah? Jangan khawatir. Kini Anda tak perlu repot lagi mencarinya. Coba saja Lapar.com, situs daily deal yang fokus memanjakan lidah konsumen dengan memberikan diskon hebat untuk makanan-makanan pilihan.

Dengan tagline "Makanan Top, Harga Edan", Lapar.com memang manawarkan diskon harga yang lumayan besar. Diskon yang ditawarkan hingga 90 persen untuk makanan dan resto.

Skema bisnisnya mirip Groupon yang lagi kesohor di Negeri Paman Sam, namun mengkhususkan diri pada produk produk restoran dan makanan. Konsepnya adalah pembelian secara berkelompok. Lapar.com akan menawarkan kupon diskon kepada anggotanya dan begitu tercapai jumlah minimal, penawaran ditutup dan semua yang telah membeli baru akan mendapatkan kuponnya.

Jadi, jangan sampai telat. Penawaran selalu terbatas dan siapa cepat dia yang dapat. Pengunjung web tersebut harus membeli kupon makanan yang ditawarkan. Untuk pembayaran, Lapar.com menerapkan sistem top-up, di mana pengunjung harus menempatkan uang deposit di akun mereka setelah mendaftarkan diri.

Saat membeli kupon, deposit pengunjung akan terpotong secara otomatis. Tentu saja, cara ini praktis dikarenakan pengunjung tidak perlu repot-repot ke bank untuk mentransfer uang setiap kali akan melakukan transaksi. Uang deposit di akun bisa dilakukan dengan cara transfer ke rekening Lapar.com yang akan diverifikasi oleh admin Lapar.com atau dengan pengisian voucher mirip dengan pulsa telepon.

Namun, saat ini memang untuk penjualan voucher hanya dijual di beberapa titik lokasi saja. Lapar.com juga hanya memfokuskan bidang makanan yang berkaitan dengan lifestyle dan biasanya mempunyai tempat yang relatif nyaman, bagus, dan memiliki citarasa tinggi.

Lapar.com saat ini sedang melakukan kerja sama dengan KlikBCA untuk meningkatkan kemudahan deposit. Kelak, pengunjung yang sudah terdaftar tidak perlu lagi menunggu persetujuan dari admin tetapi langsung nilai depositnya bertambah setelah melakukan pembayaran di KlikBCA

Untuk fitur security, Lapar.com sudah dilengkapi dengan SSL Certificate 256bit dari Verisign sehingga memberikan keamanan terhadap konsumennya. Layanan daily deal yang didirikan M Firman Nurimansyah dan Alvin Arief ini baru tersedia untuk kota Jakarta dan Bandung.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured site: So, Why is Wikileaks a Good Thing Again?.



image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION