Pusat Servis BlackBerry Akan Diperluas |
- Pusat Servis BlackBerry Akan Diperluas
- Dua Printer Ekonomis dari Epson, Mau?
- Proyektor EB-450Wi, Whiteboard Digital dari Epson
- Waw! 'Home Theater' Rp 40 Juta dari Epson
Pusat Servis BlackBerry Akan Diperluas Posted: 12 Jun 2010 06:10 PM PDT JAKARTA, KOMPAS.com — Manajer Humas BlackBerry Asia Tenggara Rachel Kooi, Jumat (12/6/2010) di Pusat Perbaikan Blackberry di Jakarta, mengatakan, pada tahun ini pihaknya berencana menambahkan jumlah pusat layanan pelanggan BlackBerry di beberapa kota besar di Indonesia. "Kami berencana melipatgandakan pusat layanan di kota-kota besar di Indonesia," ujar Kooi kepada para wartawan. Namun sayangnya, Kooi belum dapat merinci jumlah dan nama kota tersebut. Saat ini, lanjutnya, sudah ada 15 pusat layanan pelanggan yang tersebar di 11 lokasi di Jakarta. Pusat layanan pelanggan ini menjadi titik pengumpulan BlackBerry yang memerlukan perbaikan dari berbagai pusat layanan operator telekomunikasi. Ketika Kompas.com berkunjung ke Pusat Perbaikan Blackberry (BlackBerry Authorized Repair Facility) yang terletak di Kompleks Ruko Royal Sunter, Jakarta Utara, Manajer Program RIM Rita Effendi dari PT Teleplan, mitra BlackBerry dalam memberikan layanan perbaikan, mengatakan, pihaknya mampu memperbaiki hingga 1.000 unit BlackBerry dalam setiap bulan. Pusat Perbaikan Blackberry telah berdiri sejak 27 Agustus 2009. "Kami memiliki lima teknisi, satu supervisor, satu process engineer, dan empat tenaga support," ujar Rita. Dia mengatakan, jika dibutuhkan, PT Teleplan siap meningkatkan volume kapasitas BlackBerry yang perlu diperbaiki. Five Filters featured article: Headshot - Propaganda, State Religion and the Attack On the Gaza Peace Flotilla. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Dua Printer Ekonomis dari Epson, Mau? Posted: 12 Jun 2010 06:10 PM PDT KUTA, KOMPAS.com - Mengambil tempat di Kuta, Bali, PT EPSON Indonesia, Sabtu (12/6/2010) resmi meluncurkan dua jenis printer inkjet terbaru untuk pasar pemula, dengan harga ekonomis. Printer ini akan mulai dipasarkan pada bulan Juli 2010 mendatang. Produk pertama adalah printer dengan fungsi tunggal Epson Stylus T13, yang dijual dengan harga 68 dollar AS, atau tak lebih dari Rp 700 ribu. Printer sederhana dengan fungsi tunggal ini pun memberikan fitur yang sebanding dengan harganya. "TX13 punya kecepatan cetak 28 halaman per menit (ppm) dengan tinta hitam, dan 15 ppm dengan tinta berwarna. Keduanya memakai mode draft ya. Ini tergolong sebagai sebuah kemajuan, sebab mungkin untuk produk sekelasnya terdahulu kecepatan cetaknya hanya 22 ppm," kata Zanipar Siadari, dari PT Epson Indonesia, di sela-sela acara peluncuran siang ini. "T13 sangat ideal untuk pembeli yang mempertimbangkan biaya. Printer ini menjadi produk dengan harga yang paling terjangkau," kaya Deputy Country Manager PT Epson Indonesia M Husni Nurdin dalam kesempatan terpisah. Sementara, produk kedua adalah dengan fungsi "all in one" TX121, yang tak hanya digunakan sebagai printer, tapi pun bisa dipakai sebagai scanner dan mesin fotocopy. TX121 dibanderol seharga 86 dollar AS, atau tak lebih dari Rp 900 ribu. Ini merupakan produk termurah Epson untuk printer multifungsi. "Printer ini didesain untuk penggunaan rumahan dan UKM yang ingin mendapatkan kemudahan dan efisiensi cetak dokumen dengan biaya terjangkau," kata Husni. Tinta Mahal Dalam kesempatan ini, Kompas.com sempat menanyakan soal mahalnya harga tinta Epson seperti yang dicitrakan oleh konsumen. "Jumlah pemakai Epson bukan yang tertinggi, kami ada di tengah. Nah, pertanyaannya adalah, kenapa masih ada orang yang setia dengan Epson? Tentu mereka mempunyai kepuasan tersendiri akan kualitas tinta dan hasil cetak Epson," kata Riswin Li, Product Manager, PT Epson Indonesia. Riswin mengaku yakin, kualitas yang ditawarkan printer maupun tinta Epson memang sebanding dengan harga yang dikeluarkan konsumen. "Tidak hanya fisik printernya saja ya, tapi juga kualitas cetakan yang dihasilkan dengan tinta Epson tentu berbeda, dan itu terbukti mampu memuaskan konsumen," tegasnya. Namun bukan berarti Epson tak mempertimbangkan efisiensi. Salah satu teknologi yang telah diterapkan Epson adalah Epson INKdividual, yang memungkinkan penggantiaan cartridge hanya untuk warna yang habis saja. "Hal ini mengurangi pembuangan tinta dan menghemat biaya tentunya," ujar Riswin. Selain itu, Epson pun menawarkan alternatif tinta dengan harga yang terjangkau, yaitu cartridge ekonomis 91N, yang mendampingi cartridge standar 73N. "Kalau yang 73N harganya sekitar Rp 100 ribu, yang 91N bisa Rp 50 ribu," kata Riswin. Yang membedakan kedua jenis cartridge tinta tersebut adalah volume. Artinya, meskipun tidak disebutkan dalam kemasan, kapasitas tinta di dalan 91N lebih kecil dibanding 73N. "Ini kami tawarkan bagi konsumen untuk bisa memilih sesuai pertimbangan mereka," kata Riswin. "73N lebih mahal di awal tapi pemakaiannya bisa lebih lama, atau 91N yang lebih murah di awal, tapi waktu penggunaaannya lebih pendek. Jadi silahkan konsumen pilih," katanya lagi. Dalam spesifikasi teknis kedua printer di atas disebutkan, untuk penggunaan tinta 91N kapasitas cetak mencapai 170 lembar untuk hitam dan 210 lembar untuk berwarna. Sementara dengan menggunakan 73N mencapai 255 lembar cetak hitam, dan 395 lembar cetak berwarna. Jadi, silahkan tentukan pilihan Anda... Five Filters featured article: Headshot - Propaganda, State Religion and the Attack On the Gaza Peace Flotilla. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Proyektor EB-450Wi, Whiteboard Digital dari Epson Posted: 12 Jun 2010 06:10 PM PDT KUTA, KOMPAS.com - Penggunaan proyektor untuk kebutuhan belajar di kelas bukan lagi menjadi hal baru saat ini. Tak hanya presentasi bisnis, banyak sekolah dan lembaga pendidikan memakai proyektor agar materi pengajaran dapat disampaikan dengan lebih baik. Tapi, kemajuan teknologi itu bukan tanpa kekurangan. Pancaran sinar proyektor yang memancar ke layar, sering kali menghantam tubuh presenter, dan melahirkan bayangan hitam yang justru menutup layar. Sementara, penggunaan laser pointer belum mungkin mendukung interaktifitas terhadap materi yang tampil pada layar. Lantas, adakah solusi untuk segala masalah itu? Malam ini (Sabtu, 12/6/2010) di Kuta, Bali, PT EPSON Indonesia memperkenalkan sebuah produk baru yang diyakini akan menggantikan fungsi 'whiteboard'. Proyektor EB-450Wi diluncurkan sebagai proyektor yang memiliki jarak amat dekat layar, hanya sekitar 7cm. Artinya, proyektor cukup digantung sejauh 7cm dari layar, dan materi presentasi sudah dapat tampil di layar, dengan ukuran diagonal hingga 60 inch. Jarak lensa ke layar pun hanya 45 cm. Semua kelebihan itu memungkinkan proytektor digunakan dalam ruang yang sempit, dan tak ada lagi gangguan bayangan tubuh yang menutup layar. "Itulah fitur yang disebut ultra-short throw, meminimalkan bayangan dan memungkinkan berbagai permukaan menjadi area presentasi, tak cuma layar, tapi pun dinding dan permukaan halus lainnya," kata Chris Herman Gunawan, Business and Corporate Division Manager. Nah, yang juga istimewa, proyektor ini dilengkapi dengan fitur interaktifitas. Berkat bantuan pena infrared, layar monitor di dinding ataupun whiteboard dapat 'disulap' menjadi layar touch-screen. Pena 'ajaib' itu menggantikan fungsi mouse pada laptop, sekaligus menjadi 'spidol' untuk menulis pada layar. "Semua file yang dihasilkan, tentu dapat disimpan dalam format asalnya seperti pada komputer," kata Chris lagi. Paket proyektor dengan resolusi 1280x800 WXGA alias widescreen ini dijual satu paket dengan braket dinding (wall mount) untuk kemudahan instalasi. Sementara teknologi 3 panel LCD terpisah (merah, hijau dan biru) memungkinkan gambar tampil lebih halus tanpa perubahan pemisahan warna, atau lebih dikenal dengan efek pelangi. Lalu, berapa harga produk baru ini? Akankah lembaga pendidikan atau sekolah mampu membeli dan memakainya? Pihak Epson menyebutkan, produk dipasarkan dengan harga 2.869 dollar AS, atau hampir Rp 30 juta. "Tugas kami adalah mengedukasi pihak-pihak lembaga pendidikan tentang penghematan yang dapat dilakukan dengan memakai produk ini. Memang terasa agak mahal di awal, tapi untuk pemakaian jangka panjang dan kelengkapan fungsi, produk ini justru menawarkan efisiensi," kata Chris yakin. Five Filters featured article: Headshot - Propaganda, State Religion and the Attack On the Gaza Peace Flotilla. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Waw! 'Home Theater' Rp 40 Juta dari Epson Posted: 12 Jun 2010 06:10 PM PDT KUTA, KOMPAS.com - Bagi penikmat audio video berkantong tebal, faktor harga tentu tidak menjadi pertimbangan utama. Untuk kalangan ini, kenikmatan dan kepuasan terhadap kualitas gambar dan juga suara yang dihasilkan dari piranti yang dibeli, menjadi bahan pertimbangan yang sangat dominan, bahkan utama. "Pasarnya memang sangat kecil, tapi permintaan dari konsumen yang seperti ini ada. Malah kami yakin pasar yang kecil itu saat ini sedang tumbuh dengan pesat di Indonesia," kata Chris Herman Gunawan, Business and Corporate Division Manager PT Epson Indonesia, saat memperkenalkan produk projektor 'home theater' terbaru EH-TW4500 di Kuta, Bali, Sabtu (12/6/2010) malam. Produk yang baru saja didatangkan dari Jepang itu, menurut Chris, mempunyai rasio kontrak yang sangat tinggi, mencapai 200.000:1, sehingga mampu menghasilkan gambar yang halus dan tajam. "Jadi kalau warna hitam pada baju Batman misalnya, itu hasilnya akan keluar benar-benar hitam. Kan ada proyektor lain yang warnanya jadi abu-abu atau berubah," katanya. Chris menjelaskan, kemampuan EH-TW4500 untuk menghasilkan gambar berwarna hitam dengan tajam adalah berkat adanya kristal cair organik yang digunakan pada LCD. Kristal cairan yang disebut Crystal Clear Fine ini mampu mengurangi kebocoran cahaya saat memproduksi warna hitam. "Ini beda dengan kristal cair organik yang konvensional," katanya. Lalu, dengan teknologi DEEPblack, proyektor yang mampu menghasilkan ukuran layar mulai 30 inch hingga 300 inch ini, bisa memperhitam obyek hitam dan membuat gambar-gambar putih terlihat lebih tajam, alhasil, tercipta efek kontras yang dinamis. Seperti diungkapkan diawal, produk ini memang menyasar konsumen perorangan yang berdana besar. Sebab untuk satu proyektor ini, penikmat video harus merogoh kantongnya sampai 4.239 dollar AS, alias sekitar Rp 40 juta. Tidak itu saja, kualitas gambar tentunya perlu dukungan audio yang baik pula. Nah, untuk bagian itupun masih membutuhkan biaya tambahan yang tak kecil. "Sampai saat ini kami masih mencari partner di Indonesia, untuk memasarkan barang ini sebagai satu paket dengan audionya. Kalau di Singapura dan Malaysia, Epson sudah punya partner, untuk di Indonesia masih dicari. Tapi biasanya yang hobi audio-video udah ngerti mereka harus pakai audio apa," ujar Chris. Ia mengatakan, dengan semua keunggulan yang ada pada proyektor ini, Epson menargetkan 500 unit akan terjual tahun ini. "Sasaran kita kota-kota besar di Indonesia. Kalau ada lima kota besar aja, masak satu kota 100 unit gak laku? Banyak lo konsumen berduit yang suka barang kayak gini," kata Chris lagi. Anda berminat? Five Filters featured article: Headshot - Propaganda, State Religion and the Attack On the Gaza Peace Flotilla. Available tools: PDF Newspaper, Full Text RSS, Term Extraction. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
You are subscribed to email updates from Add Images to any RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
STOP DREAMING START ACTION