Minggu, 10 April 2011

Produk Harus Menyelesaikan Masalah

Produk Harus Menyelesaikan Masalah


Produk Harus Menyelesaikan Masalah

Posted: 09 Apr 2011 07:29 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Semua startup menginginkankan bisnis digitalnya berakhir dengan kesuksesan. Namun, tak jarang pula yang bingung tentang apa yang harus dipikirkan saat memulai.

Dalam perayaan ulang tahun Startup Lokal pertama hari ini, pendiri eEvent Edy Sulistyo berbagi pengalaman ketika mengelola web yang didirikannya tahun 2009 lalu. Ia mengatakan, hal terpenting yang mesti dipikirkan adalah produk yang ingin dibuat.

"Passion saja nggak cukup. Kalau produknya nggak solve the problem, ya nggak bisa," cetus Edy.

Dalam berpikir produk, startup mesti mampu membaca masalah yang dihadapi konsumen. "Produk ini harus solve the real problem, bukan solve apa yang menurut kita problem," katanya.

Untuk itu, startup seharusnya tak hanya berpikir tentang bagaimana menghasilkan uang. Produk yang ada juga harus menyelesaikan masalah Indonesia.

Edy mengatakan, banyak pihak lokal yang tidak mampu menangkap permasalahan yang bisa digarap menjadi produk. Justru, kadang masalah tersebut ditangkap pihak luar. Dalam menyukseskan bisnis digital, Edy juga menekankan pentingnya membangun komunitas.

"Make friends lah, jangan malah make enemies," ungkapnya.

Salah satu caranya adalah dalam mewujudkan lewat produk. Ia mengumpamakan, "Kalau teman bikin tahu, ya jangan kita malah bikin tahu juga trus ditambahi saus. Kalau bisa teman bikin tahu, kita bikin sausnya. Jadi yang berusaha kita ciptakan adalah kolaborasi, pertemanan yang membantu menyukseskan," lanjutnya.

Dengan produk yang menjawab dan kolaborasi yang baik, maka besar kemungkinan bisnis akan sukses. Selebihnya, faktor yang berpengaruh adalah "luck".

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: Libya and Oil.



image

Dua Penemu Unix Raih Japan Prize 2011

Posted: 28 Jan 2011 05:20 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dr. Dennis Ritchie, Ph.D dan Dr. Kenneth Thompson, Ph.D, meraih Japan Prize 2011. Keduanya dikenal sebagai penemu sistem operasi Unix dan bahasa pemrograman C.

Dennis saat ini adalah Bell Labs Fellow and Distinguished Member of Technical Staff Emeritus, Bell Labs, dan Kenneth Thompson, adalah Bell Labs Fellow dan sekarang Distinguished Engineer, Google Inc.

Japan Prize dianugerahkan oleh Japan Prize Foundation setiap tahunnya kepada para ilmuwan dan peneliti yang berhasil memberikan kontribusi yang substansial bagi ilmu pengetahuan dan teknologi dan bagi dunia. Penghargaan ini diberikan sejak tahun 1985.

Ritchie dan Thompson menerima penghargaan tersebut berkat system operasi UNIX dan bahasa programming C yang digunakan pada UNIX. Ia juga terus meningkatkan software, hardware dan jaringan komputer secara signifikan selama empat dekade terakhir ini, dan memfasilitasi penerapannya di Internet. Duet ini banyak memberi kontribusi bagi perkembagan internet di dunia.

Unix, diciptakan tahun 1969 ketika keduanya masih peneliti di Bell Labs. Unix sendiri merupakan sistem operasi dari kebanyakan server-server besar Internet, bisnis dan universitas, dan merupakan pula bagian besar dari penelitian industri dan akademis di bidang sistem operasi.

Bahasa pemrograman C sangat dihargai karena tingkat efisiensinya, dan telah dikembangkan ke banyak sistem operasi lainnya, menjadikannya salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak dipakai baik untuk software sistem maupun aplikasi. Unix adalah pendorong semangat di balik perkembangan Internet dan edisi lanjutannya yang kemudian bermuara pada penciptaan kultur "open source".

 "Dennis dan Ken mengubah cara orang menggunakan komputer, berpikir dan belajar tentang ilmu komputer," ujar Jeong Kim, President, Alcatel-Lucent Bell Labs. Sistem Unix dan bahasa pemrograman C, papar Jeong Kim, telah merevolusi komputasi dan komunikasi yang memungkinkan terjadinya open system.

Ritchie dan Ken telah memenangkan beberapa penghargaan untuk karya mereka, termasuk U.S. National Medal of Technology, Association for Computing Machinery Turing Award, IEEE Richard W. Hamming Medal, dan IEEE Emanual Piore Award dan keduanya juga telah terpilih menjadi anggota U.S. National Academy of Engineering.

Masing-masing penerima penghargaan Japan Prize 2011 akan menerima sebuah sertifikat penghargaan dan medali emas pada sebuah upcara penganugerahan pada tanggal 20 April 2011, ketika Japan Prize Week dilangsungkan di Tokyo.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: Libya and Oil.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION