Senin, 01 Agustus 2011

Berkunjung ke Rumah Kelahiran Muhammad Hatta

Berkunjung ke Rumah Kelahiran Muhammad Hatta


Berkunjung ke Rumah Kelahiran Muhammad Hatta

Posted: 31 Jul 2011 11:07 PM PDT

Mari berkunjung ke rumah tempat lahirnya proklamator dan bapak bangsa, Muhammad Hatta. Rumah ini terletak di daerah yang sekarang disebut Jalan Soekarno-Hatta, Bukittinggi, Sumatera Barat.

Meski sempat hancur, rumah ini dipugar kembali semirip mungkin dengan aslinya. Perabotannya pun sebagian besar memang pernah dipakai oleh Hatta.  Mengunjungi museum ini tak dipungut biaya, buka setiap hari sejak pukul 8 pagi.

Hatta lahir di rumah ini pada 12 Agustus 1902 dari pasangan Saleha Djamil dan Mohammad Djamil. Dia datang dari keluarga pemuka agama dan saudagar. Pada usia 8 bulan, ayah Hatta meninggal.  Tinggallah dia diasuh oleh kakek, nenek dan paman-pamannya.

Setiap pagi di bersekolah, sorenya mengaji. Saat senggang, Hatta kecil bermain bola sepak dan mengantarkan klubnya menjadi juara di Sumatera.

Rumah inilah yang menjadi saksi masa kecil Hatta, masa-masa yang mendasari pembentukan kepribadiannya. Kelak, Hatta kecil tumbuh menjadi orang besar yang membentuk Indonesia.

Entah apa kata Hatta di alam sana, mengetahui bahwa bangsanya masih seperti apa yang telah dia tulis pada 1962.  "Di mana-mana orang merasa tidak puas. Pembangunan tak berjalan bagaimana mestinya. Kemakmuran rakyat masih jauh dari cita-cita," kata Hatta waktu itu.

Artikel ini adalah bagian dari Indonesia17, cara kita merayakan kemerdekaan Indonesia dengan memberikan penghargaan bagi mereka yang telah membuat perbedaan. Jadilah bagian dari kebanggaan Indonesia dengan mengusulkan siapa anak bangsa terbaik. Klik disini untuk keterangan lebih lanjut.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: Ten Years Of Media Lens - Our Problem With Mainstream Dissidents.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Pengguna Facebook dan Twitter Diduga Alami Krisis Identitas

Posted: 31 Jul 2011 08:53 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Pengguna sosial media seperti Facebook dan Twitter dikhawatirkan menderita semacam krisis identitas. Demikian pendapat ilmuwan dari Universitas Oxford yang meneliti fenomena sosial ini.

Menurut Baroness Greenfield, Facebook dan Twitter telah menciptakan generasi yang terobesesi dengan dirinya sendiri. Facebookers dan Tweeps, menurut dia, punya keinginan untuk mendapat perhatian terus menerus.

Keinginan ini ia setarakan seperti keinginan bayi terhadap perhatian ibunya. "Mereka layaknya bayi," kata Greenfield yang merupakan profesor farmakologi.

Ia jelaskan, pesatnya pengguna Facebook dan Twitter serta game online berdampak pada otak manusia. Ia menyebut hal ini sebagai 'rewire the brain'. Dampaknya ternyata ada sisi negatif, yaitu mengurangi konsentrasi, keinginan untuk mendapat 'gratifikasi', minim pengembangan non verbal seperti membuat kontak mata saat berkomunikasi. 

"Yang juga jadi perhatian saya adalah banalitas para pengguna twitter. Mengapa seseorang harus tertarik pada, misalnya, menu sarapan orang lain? Ini mengingatkan saya pada anak kecil yang mengatakan 'Lihat Bu, aku melakukan ini'," kata Greenfield.

"Ini membuat mereka, sepertinya, mengalami krisis identitas dan otaknya terpengaruh," sambung dia. Ia tambahkan, sejumlah pengguna Facebook merasa dia menjadi selebritas mini yang harus diamati dan dikagumi oleh pengguna lain. Para pengguna itu melakukan sesuatu karena hanya berdampak di Facebook dan itu bisa mendefinisikan diri mereka dan 'pengikutnya'.

"Seperti orang yang hidup di dalam dunia yang tidak nyata. Dunia yang hanya memperhitungkan apa yang orang lain pikirkan terhadap Anda jika mereka bisa meng'klik' Anda," jelas dia.

Pendapat Greenfield juga diamini pengarang Sue Palmer. Menurut Sue, kaum remaja perempuan melihat diri mereka dalam Facebook layaknya komoditas yang harus dijual ke orang lain.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters featured article: Ten Years Of Media Lens - Our Problem With Mainstream Dissidents.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION