Sabtu, 08 Januari 2011

Ini Dia Rata-rata Gaji Pekerja IT di Indonesia

Ini Dia Rata-rata Gaji Pekerja IT di Indonesia


Ini Dia Rata-rata Gaji Pekerja IT di Indonesia

Posted: 07 Jan 2011 05:20 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kenapa rata-rata gaji para pekerja teknologi informasi (IT) di Indonesia terendah dibandingkan dengan Malaysia, Thailand, atau Filipina. Namun, hasil survei IT Salary Benchmark yang dilakukan ZDNet Asia dari September 2009 hingga November 2010 setidaknya bisa menjadi acuan.

Sudah layakkah gaji yang Anda terima sekarang? Apakah masih rata-rata, terlalu rendah, atau sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sesama pekerja IT lainnya? ZDNet Asia melaporkan hasil survei gaji rata-rata pekerja IT berdasarkan skill IT dan jenis pekerjaan sesuai pengalaman kerja dan jenis industrinya.

Survei dilakukan terhadap 1.269 pekerja IT di berbagai sektor dengan jenis pekerjaan dan kemampuan bermacam-macam. Di antara mereka, seorang pekerja yang menduduki jabatan IT management di industri media, marketing, dan sales menduduki posisi tertinggi dengan gaji rata-rata Rp 144,3 juta per tahun.

Jika dilihat dari pengalaman kerja dan skill, seorang konsultan IT yang berpengalaman lebih dari 10 tahun punya gaji rata-rata paling tinggi, yakni Rp 150 juta per tahun.

Berikut dua tabel hasil survei gaji rata-rata pekerja IT di Indonesia. Tabel lebih lengkap dapat dilihat di situs web ZDNet Asia.

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4 st1-:*{behavior:url(#ieooui) } /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-style-parent:""; font-size:10.0pt;"Times New Roman"; mso-fareast-"Times New Roman";}

Average Annual Salary by IT Skills and Years of Experience (IDR)

IT Skills Years of Experience

Less than 5 years

5-10 years More than 10 years

Application Development

41,076,430 72,387,596 122,961,017 Desktops/Software 35,720,809 74,072,867 106,737,714 Operating Systems 37,270,661 66,445,100 99,637,087 Servers/Networking 36,320,145 69,316,628 103,453,108 Web Development 41,045,231 67,485,390 - Systems Administration

33,900,526 71,492,724 94,171,898 Database Management 36,974,578 63,845,642 96,427,356 Enterprise Applications 45,473,952 81,323,387 132,138,799 Consulting/Business Services

- - 150,089,767 IT Security 36,177,730 70,119,467 100,871,814 Infrastructure Management

43,940,123 74,762,226 107,727,611 Average Annual Salary by Job Function and Years of Experience (IDR)

Job Function Years of Experience

Less than 5 years

5-10 years More than 10 years

IT Management 58,820,000 107,015,640 147,184,571 Project Management 50,892,711 79,458,411 123,603,319 Systems Development 29,700,272 48,609,464 70,562,370 Communications 42,046,296 46,989,765 89,507,826 Support 28,949,753 49,980,270 55,341,901 Administration 38,411,585 59,533,839 54,903,806 Other IT Professionals

35,640,984 71,227,769 70,927,513 Overall 37,280,311 69,753,784 109,768,146

 

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured site: So, Why is Wikileaks a Good Thing Again?.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tiga Faktor Kunci Akuisisi dan Investasi

Posted: 07 Jan 2011 05:20 PM PST

KOMPAS.com - Salah satu masalah yang paling sering dibicarakan oleh pelaku bisnis digital startup adalah soal akuisisi. Sebuah startup yang diakusisi setidaknya telah membuktikan kualitasnya karena dipercaya investor. Apa saja yang membuat sebuah startup layak diakuisisi? Pertanyaannya kemudian, apakah bisnis digital yang dirintis harus rela diakuisisi? Kemudian, apa saja keuntungan jika diakuisisi? Apakah masih bisa menjalankan visi misi awal saat bisnis telah diakuisisi?

#StartupLokal Meetup v.9 yang berlangsung Kamis (6/1/2011) malam di Blacksteer fX Entertainment Center mendiskusikan masalah akuisisi tersebut. Mengusung tema "Acquitition, Take It or Leave It", pertemuan ini menghadirkan beberapa pembicara yakni Satya Witoelar, pentolan Koprol yang kini diakuisisi Yahoo!, Antonny Liem, COO PT Merah Cipta Media, dan Willson Cuaca, CEO Apps Foundry and Managing Partner in East Ventures.

Willson Cuaca menguraikan beberapa hal yang dilihat investor saat hendak mengakuisisi sebuah bisnis digital. Hal-hal tersebut berguna bagi para startup yang ingin mengembangkan bisnis dengan melirik kemungkinan akuisisi atau mengejar investasi dari luar.

"Tiga hal penting yang biasa kita lihat sebelum mengakuisisi bisnis adalah orang yang mengelolanya, produk yang dihasilkan, dan potensi pasar yang bisa disasar," jelas Willson. Produk yang dihasilkan menurutnya harus bisa dipakai banyak orang sehingga potensi pasarnya besar.

Willson yang perusahaannya telah berinvestasi di Tokopedia.com dan Urbanesia.com menambahkan, "Sekarang yang harus disiapkan adalah, apakah produk kalian ada yang memakainya. Kemudian target user-nya bagaimana, ada feedback tidak dari user. Lalu setelah itu, bagaimana rencana pengembangan bisnisnya."

Menurutnya, pemilik startup harus fokus ke produk dan jangan terlalu terbuai untuk fokus kepada cara menghasilkan uang atau me-monetize produknya. Sebab, begitu fokus untuk mencari uang, pengembangan produk bisa mandeg dan membuka peluang pesaing untuk mengejar.

Ia mengatakan investor seringkali tak langsung melihat apakah dalam waktu cepat perusahaan yang akan diakuisi segera menghasilkan uang. Contohnya, Tokopedia. Sejak diakuisisi sampai saat ini, Tokopedia belum menghasilkan revenue atau keuntungan sepeserpun.

Namun, potensi market yang berhasil digarap mengalami peningkatan pesat. Sebelum diakuisisi, cerita Willson, Tokopedia hanya memiliki anggota kurang dari 10.000 orang. Begitu diakuisisi, dalam beberapa bulan, penggunanya naik menjadi sekitar 70.000 orang dan yang menarik transaksi jual beli di Tokopedia naik dari sekitar Rp 300 juta menjadi Rp 2,5 miliar setiap bulannya.

Inilah potensi pasar yang menarik buat investor. Bayangkan saja, 70.000 orang menghasilkan transaksi 2,5 miliar. Sementara, pengguna internet Indonesia saat ini saja mencapai 45 juta orang menjadi potensi market yang masih sangat besar. Meski revenue masih nol, potensi pasar yang besar bikin giler investor dan akan menjadi fokus saat ini adalah menggapai market tersebut.

Seperti orang kawin

Tapi, tidak semua startup sukses dilirik investor apalagi mendapat tawaran akuisisi. Menurut, Antonny yang juga menjadi Managing Director Klix Digital, pendekatan antara startup dengan investor seperti halnya pasangan yang akan kawin.

"Proses akuisisi dan investasi itu seperti kawin. Jadi, kita juga harus melihat karakter pelaku bisnisnya. Konsep bisnis, produk yang dihasilkan dan prospek pasar memang penting, tapi orangnya juga enggak kalah penting," ujar dia.

Hal tersebut juga dikatakan Satya Witoelar yang berbagi pengalaman akuisisi Koprol oleh Yahoo. Mirip orang mau kawin, pihak yang akan diakuisisi harus bisa melihat dahulu apa yang akan disasar oleh pihak yang mengakuisisi. Setelah itu, perlu dilihat kemungkinan perkembangan bisnis setelah diakuisisi serta berbagai keuntungan lainnya.

Satya mengatakan, sebelum Koprol diakuisisi oleh Yahoo, ada berbagai pertimbangan yang dilihat. Misalnya tentang karyawan, bagaimana posisi mereka setelah diakuisisi. Hal yang menyangkut kesejahteraan karyawan dan fasilitas yang mendukung pekerjaan karyawan juga merupakan faktor yang mesti dilihat. Intinya bagaimana dengan nasib Koprol setelah diakuisisi.

"Saat Yahoo! akan mengakuisis Koprol mereka ingin mengembangkan produk yang cocok untuk emerging market. Tapi tidak hanya produknya yang mereka inginkan. Yahoo juga ingin mengetes kemampuan sumber daya di Indonesia," ujar Satya. Pertimbangan tersebut yang membuat Koprol merasa cocok dan mau diakuisisi.

Ia memandang proses akuisisi perlu. Sebab, tak bisa dipungkiri, bisnis digital startup membutuhkan modal dan resource pendukung yang cukup untuk bisa terus dijalankan. "Saat sebelum diakuisisi, kita kere banget waktu itu," kata Satya. Sayangnya, Satya tak berkenan memberikan nominal akuisisi yang mungkin bisa jadi pertimbangan bagi para start up lainnya.

Namun menurutnya, sebelum proses akuisisi, pebisnis tak bisa hanya melihat permasalahan uang yang ditawarkan. Hal lain yang harus dilihat adalah sejauh mana visi misi bisnis pada awalnya bisa di-support. "Dalam proses akuisisi kita minta rencana dan produk kita didukung. Apa yang kita mau harusnya bisa terwujud setelah proses akuisisi," jelasnya.

Meski kemudian merasa bahwa dirinya menjadi seperti karyawan sekarang, Satya merasa sejauh ini apa yang diberikan Yahoo! sesuai dengan apa yang diharapkan. Diakuinya, pekerjaannya di Koprol kini terasa lebih ringan bahkan bisa liburan, namun ia punya kesempatan lebih besar untuk mengembangkan ide-ide baru di perusahaan berskala global. Inilah bonus atau boleh dikatakan mimpi yang mungkin dirasakan para penggagas Koprol saat ini karena bisa belajar dari perusahaan yang besar.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured site: So, Why is Wikileaks a Good Thing Again?.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Berapa Duit Sih Yahoo! Membeli Koprol?

Posted: 07 Jan 2011 05:20 PM PST

JAKARTA, KOMPAS.com - Akuisisi yang dilakukan Yahoo! terhadap Koprol, salah satu layanan lokal startup, tahun lalu, mengejutkan dan menjadi titik balik buat industri digital di Indonesia. Banyak yang bertanya-tanya, berapa sih Yahoo! harus merogoh kocek untuk mengambil alih Koprol?

Hal tersebut pun masih ditanyakan kepadfa salah satu pendiri Koprol, Satya Witoelar saat hadir sebagai pembicara dalam #StartupLokal Meetup v.9, Kamis (6/1/2011) di fX Entertainment Center. Satya masih enggan membeberkan nilai akuisisi tersebut. Namun, ia membuka peluang buat semua peserta untuk menebaknya.

Tebak-tebakan nilai akuisisi itu sebenarnya tak disengaja. Hal itu bermula saat Aria Rajasa, CEO Gantibaju.com yang menjadi moderator menanyakan, "Ngomong-ngomong nih, sebenarnya berapa sih Koprol dibeli Yahoo!?" Sontak semua peserta pun mulai menanti jawaban Satya Witoelar, pendiri Koprol yang sayangnya tak kunjung menjawab.

Akhirnya Satya pun hanya berujar, "Ya udah deh, coba tebak aja berapa?" Aria pun mempersilahkan pada peserta untuk menebak. Tak sampai semenit berlalu, peserta pun riuh mendiskusikan nilainya. Hingga akhirnya salah seorang peserta menyeletuk, "600 ribu dollar."

Mendengar nominal tersebut, Aria pun bertanya pada Satya untuk mengkonfirmasi. Satya tak menjawab apapun. Tapi raut mukanya terlihat cemberut. Melihatnya, Arya berujar, "Oke, ini Satya cemberut berarti sepertinya terlalu murah nih."

Peserta pun menyambutnya dengan tawa. Tebakan kedua pun muncul. "Satu juta dollar," kata salah seorang pengunjung. Mendengar tebakan itu, Satya tak menunjukkan ekspresi apapun, hanya diam.

Mungkinkah nilai akuisisi Koprol oleh Yahoo sebesar 1 juta dolar? Satya masih tak bersedia mengkonfirmasinya. Jika diam berarti setuju, nominal tersebut bisa jadi benar. Tapi, Aria tak mengejar lagi. Ia menutup tebakan bahwa nilai akuisisi Koprol mungkin antara 600.000 dollar AS hingga 1 juta dollar AS.

Koprol diakuisisi oleh Yahoo sejak Mei 2010 lalu. Situs tersebut merupakan social media berbasis lokasi yang mulai dikelola sejak tahun 2008. Belakangan, komunitas yang terbentuk lewat situs tersebut tak sekedar berkomunikasi online, tapi juga ada kopi darat atau pertemuan tatap muka langsung dan melakukan beberapa kegiatan sosial.

Dalam pertemuan #StartupLokal Mettup v.9 kemarin, Satya memaparkan perjalanan pengelolaan situsnya sejak pertama kali didirikan. Ia juga mengungkapkan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum bisnis diakuisisi oleh perusahaan lain yang lebih besar.

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read our FAQ page at fivefilters.org/content-only/faq.php
Five Filters featured site: So, Why is Wikileaks a Good Thing Again?.



image

This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STOP DREAMING START ACTION